Chapter 2 : Sun of the Party

4.3K 387 13
                                    

Aku terpaku pada satu pemandangan di sofa butik yang ditunjuk Taehyung. Si malaikat dunia! Dia ada disitu, tampak mengagumkan dengan setelan semi formal t-t-t-tappiiii...

Ada seorang gadis kecil di pangkuannya.
.
.
.

Aku melanjutkan pikiranku dalam hati. "Aquarium?" Responku pada Taehyung lesu. Kenapa pria tampan itu harus udah gendong anak sih.

Taehyung mangut-mangut abstrak. "Mungkin Jungkook ada niatan melihara ikan" Katanya menerawang.

"Jungkook? Temen kamu yang ulang taun namanya Jungkook?" Tanyaku histeris, lamunanku seketika bubaran setelah mendengar Taehyung melontarkan nama si empunya pesta yang akan aku hadiri malam ini.

Taehyung kembali mengangguk abstrak. "Kenapa?"

"Dia juga temennya Jinyoung, aku juga mikirin kado buat dia." Jelasku pasrah. "Aku kasih dasi aja gitu ya? Dasi hello kitty gitu? Kamu jual?"

Taehyung tertawa kecil. "Dasi hello kitty? Kayaknya sih ada, di ujung tuh. Disana dasi semua." Pria fashionista macho itu menunjuk rak transparan di sudut ruangan, samping sofa tempat teman-temannya duduk sambil masih mengobrol.

Aku buru-buru ngacir menuju rak tersebut, meninggalkan Taehyung yang lalu bergabung dengan teman-temannya. Sekilas-sekilas aku mendengar percakapan mereka untuk membelikan si Jungkook itu sebuah hadiah yang unik yang bisa di kenang seumur hidup. LOL. Aku tidak tahu bahwa laki-laki juga punya pikiran aneh seperti itu. Biasanya kumpulan para gadis yang mengidekan hadiah seperti itu.

Aku menemukan satu dasi Dora the Explorer dan langsung membelinya tanpa pikir panjang. Masa bodoh dengan Jinyoung yang akan menceramahiku karena memilih hadiah seperti ini.

Aku beranjak kaku menuju kasir sebari memerhatikan gambar Dora orijinal yang tersampul pada dasi di lenganku ini, semoga tidak ada cacat.

Langkahku terhenti ketika seorang gadis kecil berdiri dihadapanku dengan senyuman lebar di bibirnya menatap kearahku.

"Hai, tante!" Sapanya menggemaskan tapi tunggu dulu, Tante? TANTE???? Sejujurnya aku belum siap untuk panggilan itu.

Aku tersenyum kikuk. "Halo, adik kecil." Balasku seraya berjongkok dihadapannya. Setua itukah aku? Pantas ibu terus memintaku cepat menikah.

"Udah dapet, Soo?" Suara Taehyung mengalihkan perhatianku. Aku melirik kearahnya yang langsung disambut empat pasang mata dari empat orang teman-temannya, membuatku kejang, terbang, meleleh sekaligus deg-degan dalam waktu bersamaan.

"e-eh udah." jawabku singkat. Aku berusaha mengontrol wajahku tapi mungkin tidak berhasil. Biarlah, aku tidak perduli. Aku memang selalu tidak kontrol wajah. Aku pasrah. Hidup memang sulit.

Dering ponselku mengalihkan perhatianku kembali, penyelamat kehidupan. Gadis kecil dihadapanku masih dengan setia menatapku dengan tatapan hangat yang aneh. Aku mengelus puncak kepalanya lalu melambai pada Taehyung dan teman-temannya seraya beranjak menuju kasir sekalian menerima panggilan masuk.

"Bawel, ini lagi beli kado. Baru jam setengah 9, santai aja." Cerocosku pada si penelepon yang tak lain adalah manusia setengah bandeng, Jinyoung. "Mbak, di bungkus kado ya." Kataku pada si kasirwati seraya memberikan kartu surga debit cardku padanya.

"Bukan itu, besok wakilin aku meeting, ya?" Ujar Jinyoung membuatku, secara reflek, menggertakkan gigiku. Shit! "Jam berapa?"

"Jam 1 siang. Oke, nanti aku kabarin lagi. Babaai~" Panggilan terputus.

Aku memijat tengkukku seiring dengan si kasir yang bername-tag Joohyun yang baru saja selesai membungkus kadoku. "Makasih." Ujarku seraya menerima debit cardku kembali dan dasi yang sudah terbungkus rapi di dalam boxnya dari si kasir cantik dengan baju minim dihadapanku kini.

Daylight (JinSoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang