Chapter 4 : Champagne (Seokjin's)

3.2K 346 1
                                    

"Appa! Appaa!! APPAAA!!!" Pekik gadis kecil pujaanku "Ada apa sih? Sebentar dong." Jawabku sembari mengelus pelan kepalanya. Aku dan Taehyung sedang berbincang-bincang dengan mantan teman SMA ku, itung-itung reunian. Jinhye-ku pergi entah kemana setelah teman-temanku ini menciumi dan mencubiti pipi bakpaonya. Karena Jinhye sudah hapal denah rumah Jungkook yang bagai istana ini, aku biarkan dia menjelajah sendirian.

Selang 2 jam, aku mulai khawatir karena gadis mungil itu tidak kunjung menampakkan diri. Aku akhirnya meninggalkan gerombolan ini untuk mencari Jinhye ke seluruh penjuru istana ini.

"Jinhye? Jinhye dimana sih? Jangan ngumpet dong... marah sama Appa ya? Jinhyeee!!!" Teriakku pelan. Tiba aku di sofa berwarna merah di ujung taman, itu dia... teman Taehyung? Kenapa dia memangku bayi kecilku?

"Terimakasih telah menjaga anakku." Aku tersenyum padanya. Dia bangkit dari sofa, berniat untuk mengembalikan Jinhye kedalam dekapanku tapi Jinhye terbangun dari tidurnya dan mulai ngaco, ini dia kelakuan yang selalu dia tunjukkan kalau dia marah padaku. Biasanya sih Hoseok yang jadi korban sanderanya. "Aku maunya tidur dipeluk tante." Katanya lalu kembali terlelap seraya menambah erat pelukannya. Yang membuatku heran adalah sejak kapan putriku ramah pada orang asing? "E-eh Jinhye­... ayo pulang~" Kataku sambil menyentuh-nyentuh kecil lengan mungilnya.

"Nggak mau! Appa jahat cuekin Jinhye!" Kayanya ngambek.

Jinhye malah mempererat pelukannya."Apa aku perlu anter dia pulang?" Kata wanita di hadapanku ini. "Naik taksi. He. He."

Aku terkekeh kecil mendengar tawarannya. "Maaf merepotkan, êh-êh~ biar aku yang mengantarmu." Kataku gagu sebari mempersilahkannya berjalan duluan menuju mobilku.

Di mobil,

"So, rumahmu di mana?" Tanyaku sopan. "Di Gangnam COEX. Turunin aku di depan aja tidak apa-apa." Katanya datar.

Ternyata ia tinggal di apartemen yang sama dengan Namjoon. Milik Namjoon tepatnya. "Kamu kenal Namjoon? Dia temanku, satu apartemen denganmu." Bodohnya aku bertanya seperti itu. Sebenarnya aku cuma ingin memecah canggung saja.

"Namjoon?" Gumam wanita itu.

"Ah, nggak-nggak... kan ada ratusan orang yang tinggal disana nggak mungkin kamu kenal semua kan? Hehe." Balasku canggung.

"Hmm, btw namamu?" Tanyaku dibalas dengan senyuman yang diwarnai guratan merah di pipinya.

"Jisoo, Kim Jisoo." Katanya. Aku pun mengangguk mengerti dan balik memberitahukan namaku.

Sesampainya di apartemen, lagi-lagi aku bersusah payah membebaskan sandera Jinhye. "Terimakasih udah ngantar aku~" Katanya ceria sambil melambaikan tangan. Aku menyuruhnya masuk duluan tapi entah mengapa dia malah bersembunyi di belakang palang masuk dan setelah aku menginjak gas mobilku dia baru menyembulkan tubuhnya lagi untuk mengawasiku(?) Entahlah.
.

Hey! Meet up? Jungkook's Golden Resto 10.00 AM. WAJIB DATENG!!!

From : Min Yoongi
Today, 09.45 AM

Apa lagi orang ini. Tidak biasanya dia chat aku lebih dulu. Pasti ada yang penting. Tapi apa nggak seharusnya dia kabar-kabar gini dari sejam yang lalu?! Akhirnya karena tinggal 15 menit, karena aku orang yang tepat waktu, dan karena tidak ada pasien dekat-dekat ini maka aku langsung kabur dengan selembar sticky notes bertuliskan.
"Aku pergi~ telfon aku kalau darurat"
untuk suster yang sudah hapal kelakuanku itu.

At Golden Resto

Mengejutkannya, Yoongi datang bersama Seungwan yang baru saja dikenalnya. Apa mereka sudah berpacaran? Akhirnya Min Yoongi mendapatkan pacar setelah bertahun-tahun menjomblo. Dengan mimik aneh, mereka membagikan amplop berhiaskan pita emas yang jika dibuka akan menyembul pop-up bertuliskan

'Undangan Pernikahan.
Min Yoon-Gi ♡ Son Seung-Wan
Complex Hotel COEX

Ikrar : 07.00 PM'

"Apa?! Menikah?! Sejak kapan kalian deket?!" Tanyaku tidak percaya.

"Kontrak." Kata Yoongi singkat. Aku membelalakkan mataku lebar-lebar lalu mengalihkan perhatian pada Seungwan yang sedang menatap Yoongi terkejut pula. Dia menggigit bibir bawahnya lalu menghela nafas keras. "Yap. Aku dijodohkan, dia dijodohkan. Aku tidak mau, dia tidak mau. Akhirnya kita coorperate deh." Sahut Seungwan malas. Dasar pasangan laknat. Apa mereka tidak tau arti pernikahan sebenarnya? Kalau sudah ditinggal baru tau rasa. Karena aku kesal sekesal-kesalnya, aku beranjak lebih dahulu meninggalkan anak-anak lain yang menyoraki pasangan itu.
.

YoonWan's Wedding day

Sesampainya di tempat, aku duduk melamun flashback hari pernikahanku dengan mendiang istriku, Kang Hyera sambil menunggu upacara dimulai. Saat itu 3 tahun yang lalu. Hyera mengenakan gaun putih panjang mengembang di bagian bawah dengan rambut pendeknya behias mahkota kecil di ujung kepalanya. Berjalan ke arahku anggun bergandengan dengan ayahnya... dan aku berhenti membayangkan karena kejantananku bisa dipertanyakan jika ada orang yang melihatku menangis di pernikahan teman.

Sampai pada sekitar pukul 7 malam akhirnya dimulailah acara sakral tersebut. Mereka mengucap sumpah tanpa niat yang tertanam dalam hati mereka. Aku hanya bisa menatap malas.

"Silahkan mempelai pria untuk mencium mempelai wanita." Kata MC pernikahan mereka. Aku pun berinisiatif mengeluarkan ponselku untuk mengambil gambar dari ciuman yang mungkin hanya terjadi sekali selama pernikahan mereka berlangsung. Sekali lagi aku teringat pada ibu dari gadis kecilku. Ciuman pertama kami, ciuman pernikahan kami, sampai ciuman terakhir kami. Aku menundukkan kepalaku dibarengi oleh Hoseok yang menepuk pundakku dengan senyum tak apa aku mengerti perasaanmu yang semakin membuatku menjadi-jadi.

Upacara pernikahan mereka tidak lama. Mereka langsung mengadakan resepsi dengan sederhana. 7 orang tampan seumuranku pun berkeliaran menggandeng pasangannya masing-masing kecuali Namjoon, Hoseok dan aku, karena kebetulan aku tidak mengajak barbie sweetie-ku. Selagi Namjoon berkeliaran kesana-kemari hunting cewe seksi, aku kembali duduk di sofa yang tadi bersama Hoseok dan memulai tradisi kami (curcol), sampai sebuah suara membuyarkan pikiranku.

PYAR!

Akupun menoleh ke sumber suara. I-ituu bukankah itu Jisoo? Batinku.

"YAA!!" Teriaknya pada seorang pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Namjoon. Aku tertarik pada perdebatan mereka. Tak tanggung-tanggung wanita yang beberapa hari yang lalu menggendong Jinhye itu memukul Namjoon dengan handbag-nya

"YA! Mau mati?!" Bentak Namjoon kepada wanita itu. Tidak biasanya Namjoon meninggikan suaranya di depan wanita, walaupun ditampar, dijegal, bahkan disiram airpun dia akan tetap stay cool.

Mereka bertatapan nanar dan penglihataanku teralihkan pada tangan Jisoo yang meraih champagne di sampingnya. Aku langsung tau apa yang akan dia lakukan. Dan benar! Ia mengguyurkan segelas champagne ke arah Namjoon. Seketika Namjoon ikut meraih segelas champagne itu, namun sebelum ia sempat menyemburkannya itu ke muka Jisoo, aku sesegera mungkin berlari dan menahan tangan Namjoon.

"Ah, hyung apa yang kau lakukaan?!" Kata Namjoon kesal. "Jangan buang-buang minuman. Mahal." Kataku yang mengambil minuman itu dari tangan Namjoon.

"Oh, Seokjin. maafkan aku. Aku benar-benar berterimakasih~" kata wanita yang masih memegang gelas champagne kosong di tangannya. "Kenapa minta maaf kepadaku?" Tanyaku sedikit menyindir. Aku melihat ke arah Namjoon yang menatapku sinis mengerutkan dahi. "Apa?!" Aku menggerakkan mulutku tanpa suara pada Namjoon. Dia melirik ke arah wanita yang menundukkan kepalanya itu kemudian merangkulku pergi dari TKP. Saat aku menoleh ke tempat dimana Jisoo berdiri ia sudah tidak ada di tempat. Sebenarnya aku merasa bersalah sudah menyindirnya di depan orang banyak, tapi lagipula aku sudah menyelamatkannya dari champagne bukan?

"Hyung kenal wanita itu?" Tanya si ketua suku padaku. "Iya. Kemarin waktu ultah Jungkook aku anter dia pulang. Kenapa?" Sambil mendengus sarkas dia menjawab "Nggak apa-apa". Sebeenarnya aku penasaran, tapi aku tidak ingin memulai perkara jadi... yasudahlah.

Rasa penasaran ditambah rasa bersalah ini menyebalkan, membuatku tidak dapat menyingkirkan suaranya yang parau saat meminta maaf tadi dari pikiranku. Apakah ini awalnya?
.
.
.
.

END CHAPTER 4~
See You Next Chapter!^^
Vomment juseyoo♡

Note: baca juga versi WenGa~ cerita berhubungan♡

Daylight (JinSoo Ver.)Where stories live. Discover now