Tiga PROSA DAN BURUNG KERTAS

5.9K 1.1K 39
                                    

---Kata seseorang wangi mu wangi jeruk
Gemintang...
Dan aku suka wangi jeruk melebihi
apapun...---

Surat ke sekian. Masih dengan burung kertas yang akhirnya berjejalan di akuarium. Warna-warni dan membuat Gemintang sedikit tersenyum. Gemintang menutup pintu loker dan menyandarkan tubuhnya di sana. Mau tak mau dia merasa sedikit penasaran dengan siapa pengirim surat itu. Tidak ada nama, atau sekedar inisial. Sedikit menyulitkan untuk mencari tahu. Gemintang akhirnya melangkah meninggalkan loker. Meninggalkan lorong yang mulai sunyi.

Gemintang berdiri di samping motornya. Siapapun pengirim surat itu pasti bukan anak fakultas ini. Apalagi anak di kelasnya. Dia mengetahui wangi Gemintang dari seseorang. Jelas sekali orang itu belum pernah bertemu muka atau paling tidak berada di dekatnya.

Gemintang meraih helmnya. Dia menaiki motornya dan keluar dari kampusnya. Sejenak berhenti di gerbang kampus untuk sekedar menyapa teman-teman yang sedang menunggu angkutan umum. Beberapa saat kemudian dia melajukan motornya kembali ke rumah.

---------------------------------------

"Kemarin itu gimana jadinya? Angger jadi ke galeri?" Putri bertanya pada Gemintang sambil menarik sebuah toples berisi keripik pisang. Mereka berdua sedang berada di kamar Gemintang sepulang dari kampus.

"Jadi." Gemintang menatap lurus pada toples besar berisi kertas dan burung kertas warna-warni di atas meja belajarnya. Dia sengaja mengosongkan akuarium di dalam loker dan memindahkan isinya ke dalam toples besar dan diletakkan di kamarnya.

"Sudah tiga bulan loh, Mi. Kamu ga ada niat sama sekali untuk tahu siapa pengirim surat itu?"

Gemintang menggigit pensil di tangannya.

"Kalau Angger?" Gemintang menggantung ucapannya.

"Kenapa Angger?"

"Aku pernah ga sengaja gitu...lihat dia berbalik di depan lokerku..." Gemintang meragu. Belum tentu juga Angger karena saat itu Gemintang tidak melihat apakah sebelum berbalik itu ada yang dilakukan oleh Angger di lokernya? Atau hanya sekedar kebetulan Angger berdiri di situ?

"Aduuuh Mi...masih trah keraton. Susah Mi...susah. Di bathuk nya si Angger itu seakan sudah tertulis "Tidak menerima gadis jelata."

"Bahasamu loh Put...sadis banget."

"Nyata Mi..."

"Besok aku mau cari tahu. Maksudku...ngintip."

"Wah asyik...kayak detektif yo Mi...aku ikut."

"Ga yakin aku Put sama kamu...nanti kamu berisik."

"Gak wis. Janji." Putri menatap Gemintang sambil mengedipkan mata.

"Ya sudah."

-----------------------------------------

Keesokan harinya. Hari Kamis. Gemintang terlihat menyeret Putri menjauhi lorong. Dia bahkan tadi sengaja naik kendaraan umum karena berpikir, si pengirim surat pasti tidak akan meletakkan surat kalau masih melihat motor Gemintang di parkiran.

"Kita sembunyi dulu Put. Nunggu sepi." Gemintang menarik Putri masuk ke ruang kosong di bawah tangga.

"Aduh Mi...kok di sini to? Ga elit banget tempat sembunyi nya."

"Jangan protes. Kamu udah janji ga berisik."

Putri menutup mulutnya. Mereka berdiam diri sampai waktu yang membuat Putri mulai tidak nyaman. Suasana lorong perlahan mulai sepi. Satu dua mahasiswa masih melintas, sampai kemudian benar-benar sepi karena ini jam terakhir.

Gemintang dan Putri menahan napas.

"Angger...bener tebakan mu, Mi. Piye perasaanmu Mi...cieee..." Putri paling tahu Gemintang sedikit ada rasa suka sama Angger Liveni Pananggalih yang konon katanya masih berdarah biru itu.

Gemintang menutup mulut Putri dan menatap ke arah lokernya. Terlihat Angger membuka pelan pintu loker. Di tangannya dia memegang secarik kertas berwarna merah. Juga burung kertas dengan warna yang sama.

"Tunggu di sini Put. Jangan mendekat kalau aku belum selesai."

"Eh...mau kemana?" Lengan Gemintang ditarik oleh Putri.

"Aku harus ngomong sama Angger."

Gemintang melangkah menghampiri lokernya yang lumayan jauh dari tempatnya bersembunyi. Semua harus di akhiri sekarang juga. Dia harus memperjelas semuanya. Angger masih berdiri di depan loker. Bahkan saat Gemintang sudah sampai di belakangnya.

"Angger..."

Angger tidak menoleh.

"Gemintang."

----------------------

👑🐺
MRS BANG

DARI BALIK KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang