Delapan Puluh Delapan PENGACARA MENCURIGAKAN

2.6K 634 182
                                    

Kemarin ada yang nitip pesan tolong tanyakan masalah bulu ketek ke Bang Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin ada yang nitip pesan tolong tanyakan masalah bulu ketek ke Bang Chan

Ya kali nanya begitu. Aku ga nyampai nulisnya hahhahahaha

Tapi kami terus terhubung kokBaik dia tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kami terus terhubung kok
Baik dia tuh

♥️

*

"Silahkan duduk bapak-bapak. Saya laporan dulu sama Den Mas Angger. Beliau yang ada di rumah."

Pak Tarjo mempersilahkan orang-orang itu duduk ketika mereka sampai di teras.

"Kami membawa surat dari kepolisian loh, Pak ini." Pengacara yang bernama Dwi Winarko S.H, mengacungkan selembar kertas ke hadapan Pak Tarjo.

Pak Tarjo menghela napas.

"Saya faham Pak. Tapi prosedur di rumah ini, kalau ada tamu saya yang berada di paling depan, harus laporan dulu ke dalam."

"Tapi ini keadaan darurat."

"Itu juga saya faham dengan baik. Tapi kedaruratan itu tidak bisa mengubah ketaatan yang sudah saya jalankan selama 30 tahun saya mengabdi. Mohon maaf."

Pengacara yang sudah cukup berumur itu membuang pandangan ke kejauhan.

"Posisimu cuma satpam..."

Pak Tarjo menegakkan tubuhnya. Alarm di kepalanya seakan memperdengarkan tanda bahaya. Tentang adanya sesuatu yang tidak beres.

"Maafkan saya. Kalau panjenengan bicara terus malah jadi tambah lama Pak. Bagaimana?"

Ketegasan Pak Tarjo membuat suasana hening seketika. Mereka saling pandang dan dengan pongah, Dwi Winarko yang konon katanya sarjana hukum itu mengibaskan tangannya meminta Pak Tarjo pergi.

DARI BALIK KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang