Delapan Puluh Empat KEBAYA HITAM

2.4K 660 182
                                    

Saya hanya manusia biasa yang bisa sakit hati ketika ada yang komentar tidak mengenakkan di salah satu naskah saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya hanya manusia biasa yang bisa sakit hati ketika ada yang komentar tidak mengenakkan di salah satu naskah saya.

Saking sakitnya, bahkan menatap wallpaper Bang Chan di ponsel saya tidak bisa mengobati hati saya.

Saking sakitnya, bahkan menatap wallpaper Bang Chan di ponsel saya tidak bisa mengobati hati saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yakin? Jujur?

Ga lah. Aku lihat Bang Chan langsung hilang semua keresahan di hati. Silahkan komen sak karepmu. Satu orang tidak menghargai hasil karya saya, 1000 orang mencintai saya apa adanya.

Selamat membaca teman-teman

Saranghandago reader-nim ♥️

*








Gemintang berdiri bersandar di pilar klinik dan menatap Bu Sri Astuti yang menerobos setiap ruangan di klinik itu satu persatu. Dokter Anggit yang baru datang untuk membuka klinik gigi sesi sore menatap Gemintang dengan pandangan bertanya. Seorang perawat akhirnya berbisik pada dokter itu. Kata o yang panjang sepertinya keluar dari mulut dokter Anggit yang akhirnya berdiri acuh.

Entah mengapa wanita itu masih suka memakai kebaya komplit dengan kain batik di jaman seperti sekarang ini? Kebaya hitam dengan kain batik motif Sekar Jagad yang memang cantik.

Entah mengapa wanita itu masih suka memakai kebaya komplit dengan kain batik di jaman seperti sekarang ini? Kebaya hitam dengan kain batik motif Sekar Jagad yang memang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARI BALIK KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang