29. Ambil Bagian

4.3K 403 22
                                    

Don't forget to play your media. 👌

Jangan kebanyakan inget mantan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan kebanyakan inget mantan. Mantan itu bukan untuk dikenang. Emangnya dia pahlawan?

-Abyan Cetta Reynand-

Setelah menerima Line masuk di ponselnya, Riris menyambar tas di atas kursi dan meminta izin untuk pulang. Anak itu terlihat terburu-buru. Mungkin ingin mengantarkan Ibunya ke rumah sakit.

"Eh Sheev, lu balik sama siapa? Gue mau ngerjain tugas dulu soalnya."

"Gue naik angkot palingan kayak biasa," jawab Sheeva sekenanya. Tangannya masih sibuk merapikan beberapa catatan yang tadi dipinjam Agus.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya. Udah ditunggu di perpus nih," tanya Juni sambil mengaitkan tasnya ke pundak. Setelah anggukan Sheeva yang kedua kali Juni sudah menghilang dari kelas. Menyisakan Sheeva seorang diri di sana.

Suasana mendadak angker. Bulu tengkuk Sheeva terasa dingin, rasanya seperti ditiup oleh sesuatu. Membuat tubuhnya bergetar beberapa detik demi menetralkan ketegangan di tubuhnya. Sheeva menoleh ke kiri dan ke kanan tapi tidak ada seorang pun.

Satu catatan Sheeva jatuh membuatnya harus turun dari kursi dan mengambil catatan itu. Setelahnya Sheeva kembali duduk dan tetap merasa tengkuknya dingin. Sheeva menoleh ke atas dengan rasa takut.

Ternyata dia duduk tepat di bawah pendingin ruangan.

Membuat gadis itu langsung menghembus napas panjang.

"Sialan!" Umpatnya setelah tau dari mana asal dingin itu. Sheeva menurunkan wajah dan nyaris terjungkal ke belakang melihat seseorang berjongkok di depan kursinya sambil tangannya menangkup wajah.

"INNALILLAHI. YA ALLAH ASTAGFIRULLAH!" Sheeva beristigfar berulang kali sambil mengusap dadanya. Sedangkan cowok yang tadi bangkit. Berdiri tegap dan tertawa dengan lantang.

"Lo ngapa kayak liat setan?"

"LO EMANG SETAN!" Teriak Sheeva kesal.

"Katanya gak takut setan?!"

"Dan gue mulai takut. Jangan suka nongol tiba-tiba bisa gak sih?"

"Maap deh maap kalo gue ngagetin. Abisnya lo sendirian di kelas. Mana celingukan kayak ayam sakit leher. Terus lagi masang muka angker."

"Ya Allah beri hamba kesabaran ya Allah," Sheeva berbicara sendiri dan mengabaikan Byan. Setelah semua peralatan kuliah rapi. Sheeva bangkit dan berjalan keluar. Berusaha diam seribu bahasa tak perduli cowok di sampingnya terus berbicara.

"Tau gak di deket pengkolan kampus ada yang jual ceker mercon, makan yuk laper."

"Sheev, gue tadi menang maen ML dong, padahal lawannya ngechit hebat gak gue?"

Regret [Completed] ✔ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now