27. Bangun Dari Tidur

3.9K 372 43
                                    

Don't forget to play your media. 👌

Semuanya masih sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya masih sama. Gue masih cinta sama dia. Dan gak ada yang berubah. Mungkin gak akan pernah.

-Rafardhan Widan Shakeel-

Kecup hangat Desy pada kening Rafa membuat sedikit senyum yang tertahan, perlahan mengembang di wajahnya. Ada bayangan akan dirinya yang bisa kembali memeluk tubuh Sheeva. Hatinya sekarang dipenuhi Sheeva. Perasaan bahagia bahwa dia akan menjelaskan semua ini dan kembali bersama Sheeva.

Tapi mendadak perasaan bahagia itu lagi-lagi hancur. Bayangan indah tentang dirinya dan Sheeva berubah abu-abu lalu menghilang.

Bersamaan dengan pesan masuk pada layar ponselnya.

***

Desy merangkul erat tangan kanan Rafa dengan perasaan bahagia campur aduk dengan haru. Pesan singkat dari Dokter Fahmi membuat kakinya kuat berjalan dengan cepat meski sudah lelah seharian mengurus acara makan malam tadi. Desy terus menggigit gigit bibir bawahnya sabil menahan tangisnya tumpah. Hari yang sudah hampir 2 tahun lebih Desy tunggu akhirnya tiba.

Hari di mana Alvaro bangun.

Dengan seluruh kebahagiaan yang mendadak membuat hati dan fikiran Desy penuh bunga bunga bermekaran. Desy tidak pernah sebahagia ini setelah kecelakaan Alvaro. Akhirnya Tuhan mendengar doanya. Mendengar rintih tangis pada tiap sujudnya di sepertiga malam. Hari ini Desy akan bertemu Alvaro untuk pertama kalinya. Sejak tidur panjang anak itu.

Denting lift terbuka, Desy dan Rafa berjalan dengan cepat menuju kamar Edelweiss tempat di mana Alvaro berada. Selama menyisir lorong rumah sakit menuju kamar itu, Desy terus diliputi dengan rasa bahagia. Tapi tidak dengan anak laki-laki dalam gandengannya.

Rafa tidak sebahagia Desy.

Saat pertama kali membaca pesan yang masuk pada benda persi panjang miliknya. Pikiran Rafa kembali pada bahwa Satya akan memanfaatkan hal ini menjadi senjata. Mengatas namakan Alvaro demi memaksakan kehendaknya.

Rafa bahagia Alvaro bangun dari tidur panjangnya. Rafa senang akhirnya bisa bertemu anak nakal itu lagi.

Hanya saja, kembalinya Alvaro memastikan akan kepergian seseorang.

Rafa tidak mungkin merusak kebahagiaan Desy dengan memilih Sheeva sekarang. Tapi perkataan perempuan itu, tadi telah berhasil membuat celah harapan untuk Rafa. Meski hanya sesaat. Tapi karena itu, Rafa dalam sesaat berharap Alvaro tidak lagi bangun. Karena Desy bilang dia sudah rela melepas Alvaro.

Apa Rafa kejam saat ini?

Tidak. Keadaan yang kejam. Keadaan selalu memaksa cowok itu untuk memilih dalam situasi yang sulit.

Desy memutar kenop pintu hingga terbuka. Tubuhnya membeku dalam hitungan beberapa menit. Mendapati mata anak cowok yang terbaring di bangkar kini terbuka. Setelah dua tahun lamanya ia bolak-balik ke rumah sakit ini dan hanya menemukan kelopak mata yang tertutup. Hari ini kelopak mata itu terbuka.

Regret [Completed] ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang