16. Balasan Penantian

Start from the beginning
                                    

"Apaan sih garing."

"Ya udah kalo kamu gak mau. Saya nganter Ibu Tati aja yang jualan wedang deket kostan kamu."

"Loh kok gitu?"

"Dia kalo naik motor pasti pelukan sama yang bonceng."

"Ya udah lo anter Bu Tati aja jadi bisa dipeluk deh. Sama gue mah gak bakal dipeluk." Sheeva mengapit ponselnya dengan bahu kanannya. Cewek itu berdiri di depan lemari dan mengambil jaketnya.

"Gak mau, maunya bonceng kamu."

"Emang kenapa?"

"Wanginya beda, kalo wangi Bu Tati mah wangi balsem."

"Hahaha ... Aduh Rafa, emang kalo gue wangi apa?"

"Wangi bayi. Bikin gemes pengen peluk-peluk, cium gitu."

Mata Sheeva tiba-tiba menemukan satu jaket jins milik cowok. Sheeva mengambil jaket itu lalu menciumnya. Aroma yang Sheeva ingat jelas. Cowok yang sudah menyelamatkan nyawanya saat Rafa tidak datang pada kencan pertamanya.

"Sheev,"

Panggilan Rafa yang mungkin sudah ketiga kali menyadarkan cewek itu. "Ah iya apa?"

"Kok kamu diem aja? Kenapa, saya salah ngomong atau udah ngantuk?"

"Em, enggak si. Tadi abis ngambil jaket aja. Buat nanti tidur."

"Oh ya udah kalo gitu. Lagian ini juga udah malem sih, tidur aja yuk."

"Iya bener. Ya udah matiin telfonnya."

"See you."

"Kok see you? Besok kan libur." Sheeva lalu meletakkan kembali jaket milik Byan dan duduk di tepi ranjangnya.

"Saya ada niatan dateng ke mimpi kamu soalnya."

"Aelah biji kurma, ngegombal aja heran."

Dari seberang terdengar tawa Rafa yang berderai. Membuat Sheeva tersenyum.

"Saya gak suka bilang bye itu artinya kayak selamat tinggal. Dan saya gak suka kamu tinggal pergi. Saya lebih suka bilang see you yang artinya sampe ketemu lagi. Saya mau terus ketemu kamu, Sheeva."

Sheeva tersenyum. Dadanya mulai berdegub tak karuan. Cewek itu lalu telungkup dan membenamkan wajahnya di bantal biru muda bergambar hati. Menjauhkan ponselnya lalu berteriak kecil kegirangan.

Aduh anjir, sesek napas gue digombalin Rafa..

"Apaan sih Raf geli. Ya udah katanya mau tidur?"

"Oke deh. Good night, pacar."

Setelah sambungan terputus, Sheeva menggigit gigit bantalnya dengan wajah yang sudah seperti tomat masak. Merah.

Jika tadi saat mendengar Rafa menyatakan cinta, di perut cewek itu terasa seperti ada percikan kembang api. Mungkin bisa di bilang dalam hati cewek itu sekarang sedang ada pesta kembang api. Berbagai macam petasan saling meledak ledak di hatinya.

Regret [Completed] ✔ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now