Zea : Married!

6K 248 5
                                    

Bandung, 1 April 2017

Tinggal menghitung waktu saja saat ini, jam 10 nanti aku akan sah menjadi nyonya Galang. Seorang istri dari sosok suami yang sejak dulu tak pernah dibayangkan akan menikah dengannya.

Seminggu yang lalu, aku dan Garnet mendapatkan kejutan bridal shower dari kedua abege, Vivi dan Lia. Walaupun hanya berenam tapi betul-betul membuatku terharu.

Sempat kaget juga saat tau ada pintu penghubung antara kamarku dan kamar mas Galang. Pertanyaan Vivi selama ini tentang tembok kamarku akhirnya terjawab pada hari itu. Walaupun kami berdua tidak diperbolehkan bertemu, seenggaknya aku bisa mendengar suaranya.

Jangan tanya kenapa ga pakai handphone? Karena selama masa pingitan itu handphone kami disita! Ini karena aku dan mas Galang kepergok hampir ciuman sama bubun. Malu banget!

Imbasnya masa pingitan berlaku juga pada kakang dan Garnet, maafkan kami ya!

Tapi karena pintu itu aku akhirnya bisa berkomunikasi dengan mas Galang. Curhat tentang kegugupanku, kesedihanku saat pengajian kemaren.

Emang dasarnya songong dan nyebelin! Pas aku curhat tentang kesedihanku yang menangis ga berenti saat sungkeman ke ayah dan bubun, dia jawabnya ngeselin banget. Ga peka dasar!

"DASAR SONGONG!" teriakku

Gara-gara teriakan itu, aku harus kembali menelan pil pahit karena Tici bilang "Mas Galang pindah ke kamar Gemi, karena ketauan kalian suka ngobrol di samping pintu!"

Dan malam itu semakin membuatku gugup dan tegang, Tici yang tidur menemaniku pun tidak bisa mengurangi rasa gugupku.

Jam 3 pagi aku bangun dan disuruh berwudhu sebelum nantinya akan di makeup oleh teh Mia, makeup artisnya.

"Jangan tegang ya, rileks aja!" ucapnya menenangkan

Bubun dan Tici sudah berada di dalam kamarku untuk mendapat giliran di makeup. Rasanya sedih mengingat nanti aku akan meninggalkan keluargaku dan ikut suami.

Suami...kata itu rasanya menjadi kata sakral yang bisa membuatku salah tingkah. Membayangkan satu kamar dengan mas Galang itu...aah sudahlah hentikan Ze!

"Tuh meuni geulis, pangling neng" ucap teh Mia setelah selesai memoles lipstik di bibirku.

Aku menatap cermin didepanku, masih belum percaya bahwa ini aku setelah didandani.

"WUIIH CANTIK BANGET LO NET!" suara mas Galang terdengar dari kamarnya

Tuh Garnet cantik, aku cantik ga ya? Aku kembali bercermin memperhatikan apakah ada yang too much atau bahkan too less.

"Ga neng, atos geulis!" ucap teh Mia meyakinkan

Gemi masuk ke dalam kamar "Teteh iih cantik pisan" ucapnya

"Makasih de" jawabku sambil mengelus kepalanya

"Bun, kata pap yang dari KUA udah otewe" Gemi menghampiri bubun dan Tici

"Udah bilang sama ayah?" tanya bubun

Gemi mengangguk "Udah. Gemi mah mau foto teteh dulu"

"Nanti juga difoto pas beres akad Gem" ucap Tici

"Itu mah nanti Ci, ini mau ngusilin mas Galang...hihihi"

Aku tersenyum melihat tingkah Gemi dan Tici. Setelah selesai memfotoku, Gemi keluar dari kamar diikuti Tici.

"Aduh teteh meuni geulis" ucap ema sambil masuk ke dalam kamar

"Ma...deg-degan teteh mah" ucapku sambil mengelus tangan ema

LOVABLE (END)Where stories live. Discover now