What Do You Feel (3)

4.1K 231 1
                                    

Author POV

Suasana di aula gedung Kejaksaan Tinggi hari itu dipadati oleh staf dan tamu undangan. Tepat hari ini Galang resmi mendapatkan kenaikan jabatan sebagai Jaksa Fungsional Tingkat 1.

Zea terlihat mendampingi Galang untuk menerima mandat dengan balutan dress peach dan heels gold simple tapi tidak menutup kesan elegan saat Zea menggunakannya.

Tidak ada yang spesial selain kenaikan pangkat pada acara tersebut karena Galang bisa bernafas lega setelah namanya di coret dari daftar mutasi pada periode ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada yang spesial selain kenaikan pangkat pada acara tersebut karena Galang bisa bernafas lega setelah namanya di coret dari daftar mutasi pada periode ini.

"Mas, kok kita jadi kaya penganten ya?" tanya Zea

"Tenang de, sekalian belajar aja sebelum jadi penganten beneran...hehehe" Galang terkekeh

"Jadi kapan mau diresmikan nih?" tanya Pram

"Masih lama nih pak, nunggu beres kuliah dulu" jawab Galang

"Loh dipikir sudah mau menikah, pak Imam (kepala kejari) sampai minta cancel mutasi pak Galang karena di pikir mau menikah sekarang..."

"Wah saya baru tau kalau bapak yang cancel"

"Iya setelah terakhir bertemu itu saya cerita, pak Galang sekarang sudah ada calon terus kan beliau memperhatikan juga saat kalian di acara pisah sambut. Lagi pula wanita secantik ini jangan dilama-lama nikahnya, kerebut orang nanti ribet pak...pengalaman saya dulu...hehehe" Pram menjelaskan

"Ya pak, saya juga maunya begitu tapi ya sudah memang harus selesaikan dulu kuliah apotekernya pak" Galang merangkul pinggang Zea lebih erat "Ga ada yang berani merebut Zea pak, berabe urusannya sama saya"

Zea dan Pram tertawa melihat tingkah Galang yang posesif.

"Masih over protective kau..." ucap Randy yang ikut bergabung dengan mereka bertiga

"Iya, ga sangka ternyata pak Galang yang dingin dan cuek ini bisa sangat posesif ya" ucap Pram

"Dan cemburuan" Zea menambahkan

"Itu tandanya sayang de" klarifikasi Galang sambil menatap Zea

"Hahaha...cepatan itu di halalin aja pak Galang" goda Pram

Zea tersenyum dan sesekali mendengarkan pembicaraan antara Galang, Randy dan Pram.

Dalam acara resmi itu memang Galang sengaja mengajak Zea untuk menemaninya tapi tidak menyangka juga bahwa penerimaan staf terhadap kehadiran Zea melebihi dari ekspektasinya.

Bagaimana Zea tidak berpikir seperti pengantin kalau setiap bertemu dengan staf yang mengenal Galang, mereka pasti bersalaman untuk sekedar kenalan. Semua orang sepertinya ingin mengenal sosok wanita yang dapat membuat Galang luluh.

Benteng diri Galang terhadap wanita memang dengan sengaja dia bangun sendiri, selain karena mengetahui perjodohannya dengan Zea sehingga Galang menutup diri dari wanita disekitarnya. Sikapnya terhadap wanita jadi lebih dingin dan cuek karena memang Galang menghindari adanya wanita yang mendekati dan menggodanya.

Beberapa staf bahkan dengan jelas menjadikan Galang dan Zea bahan pembicaraan, seperti headlines news saja. Pergerakan mereka berdua tidak luput dari sorotan mata staf wanita single yang berada di dalam aula, terutama tatapan iri tapi terpesona melihat sikap Zea yang sangat sopan dan santun dalam bertutur kata.

Dwi yang menjadi asisten Galang, harus rela ditodong pertanyaan seputar Zea dan hubungan mereka berdua dari para staf kejaksaan yang penasaran.

Galang sendiri tidak mengambil pusing dengan sikap para staf yang menjadikannya bahan obrolan, dia dengan senang hati akan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Zea hanya menjawab dengan senyuman bila beberapa staf menggoda Galang.

Galang selalu menepati janjinya untuk tidak melepaskan Zea sendiri selain saat menerima dan pendatangan SK pengangkatanya. Dikenalkan kepada semua staf yang dia kenal atau yang ingin mengenalnya, bahkan hingga jajaran kepala yang Galang kenal pun tak luput mengenalkan Zea sebagai calon istrinya.

Sejak pertama masuk ke dalam aula, Zea selalu mengandeng lengan Galang dan bila Zea melepaskannya maka Galang akan merangkul posesif pinggang Zea.

"Mas, ingin dunia tau bahwa ade milik mas" bisik Galang saat Zea melepaskan gandengannya

"Hmm...dan mas milik ade" balas Zea berbisik "Hak paten loh mas" Zea mengedipkan sebelah matanya menggoda Galang

Galang hanya tersenyum bahagia mendapati Zea menggodanya.

Dikenalkan sebagai calon istri kepada setiap orang yang dikenalnya dan diperlakukan dengan sangat baik oleh seorang pria yang kita sayangi sungguh menjadi impian setiap wanita, termasuk Zea. Rasanya tidak pernah terpikir bahwa pria songong yang setiap pagi selalu berteriak ini akan berubah menjadi pria yang amat manis dan romantis hingga akhir acara.

Jangan tanya bagaimana rona wajah pada Zea saat acara berlangsung hingga akhir acara. Galang selalu dapat membuatnya merona karena terpesona dengan perlakuan manisnya.

"What do you feel now de?" ucap Galang saat mereka berada di dalam mobil

"No matter what they say about you , I'm really happy if only by you! Your sweet treatment make me lucky to get attention of the famous ice man here and even more in love with you Mas" jawab Zea sambil menatap mata Galang

Galang membalas tatapan mata Zea, memegang tangannya "You know de, you like a best friend but more. One person in the world who knows me better than anyone else. Who makes me a better person...actually you do that yourself because you inspired me. Someone who carry with me forever it's you...my soulmate" ~theo james quotes~

Mereka saling bertatapan mata, Zea mengelus lembut pipi Galang dan menberikan kecupan lembut pada bibirnya. Galang menahan tengkuk Zea, menekan bibir Zea untuk tetap mendekat. Galang mencium bibir Zea lembut dan lama, membuat keduanya terlena dalam ciuman tersebut.

Kedua tangan Zea mengalung di belakang leher Galang, membuat penekanan kepala mereka berdua semakin mendekat. Tangan Galang tak tinggal diam, menjelajahi pipi, bahu dan mengelus punggung Zea kemudian mengeratkan pelukan mereka dengan menekan punggung Zea.

Setelah keduanya kehabisan nafas karena ciumannnya, barulah mereka saling melepaskan bibirnya. Jelas ini pertama kalinya mereka berciuman selama itu. Mereka saling menatap satu sama lain, Zea tertunduk malu setelah saling berciuman.

Galang menarik tubuh Zea yang masih tertunduk, mencium keningnya dan mempererat pelukannya.

"I've never been one choose you!"

***

Part 27

Maaf karena banyak publish hari ini, tadi wattpad error dan ga bisa tambah part dan malah nge-unpublish...jadi pas bisa di buka lagi barulah muncul semua partnya...

Rasanya pingin ngedelete Wattpadnya pas ga bisa di update storynya..

Syukurlah bisa kembali lagi...maafkan juga kalau ada typo ya..ini susah di save dan selalu minta restore..😭😭😭😭

Saya masukin video youtub Shailene dan Theo scene Divergent! Bayangin ya suara Galang sesexy suara Theo...hehehe

Hatur Nuhun ya..
Jangan lupa Vote dan Comment ya..

LOVABLE (END)Where stories live. Discover now