Zea : Tragedy

4.3K 223 2
                                    

Bandung, 14 Januari 2016

"Halo mas" jawabku mengangkat telepon dari mas Galang pagi ini

"Iya sayang, hari ini apa aja yang mau ade kerjain?" suara bariton mas Galang yang jauh di mata namun dekat di hati...cie nyanyii...

"Hmm seperti biasa nganter abege dan ke butik mam, ga ada kegiatan lainnya mas. Jam berapa meetingnya mas?"

"Jam 11an sayang di daerah Thamrin, ini juga udah di gedung tapi mas mau mampir ke Starbucks dulu. Pusing kepala kurang tidur tadi malam"

"Iya mas, maaf ya ade nelpon sampe malam jadi mas kurang tidur kan"

"Ga lah sayang, emang mas juga lagi beresin berkas tadi malem justru mas senang bisa ditemanin sama ade. Hai broo..."

Hmm mulai deh dikacangin...

"Sayang nanti mas telpon lagi ya...love you ade"

"Iya mas...."

Tut tut tut...

Kebiasaan! Belum juga beres ngomong, mas udah nutup telponnya. Kalau ga habis baterai pasti karena sibuk ada teman atau atasannya ngajak ngobrol tapi biasanya nanti mas telpon lagi suka minta maaf.

Ya mas Galang sekarang sedang tugas di Jakarta sejak 3 hari yang lalu, ini adalah hari ke empatnya. Setiap hari hanya bisa mendengar suaranya dan melihatnya di dalam ipad saat video call.

Aku kangen mas Galang, kangen banget tapi ya sudah mau bagaimana lagi. Hitung - hitung belajar kan...lagipula bulan depan aku sudah sibuk dengan kuliahku.

"Mas Galang yang telpon ya teh?" tanya Mam

Aku mengangguk tersenyum

"Ternyata kalian masih nunggu tahun depan ya buat menikah, mam rasanya udah ingin cepat gendong cucu..."

"Maaf ya mam" ucapku sambil memeluk mam

Mam mengelus kepalaku "Minta maaf apa sih teh, mam hanya ingin kalian segera bahagia bersama. Melihat mas di urus sama teteh sekarang saja, mam udah senang. Mas Galang tuh orangnya ga sabaran, boros, ga bisa di bantah dan panikan. Setelah kalian bersama, mam lihat perubahan yang terjadi sama mas Galang. Akhirnya impian dia terwujud..."

"Loh memang apa mimpi mas Galang?" aku penasaran memotong ucapan mam

"Menikah dengan teteh lah!"

Aku kaget mendengarnya sampai menutup mulutku "Serius mam?"

"Serius sayang, mas Galang dari awal tau di jodohin sama teteh itu bahagia banget. Teteh belum lihat foto di dalam kamarnya ya?"

"Emang ada ya mam?"

"Nanti teteh lihat deh ke kamarnya, ga pernah di kunci kok. Tidur di kamarnya aja kalo teteh kangen sama mas..."

Aku mengangguk dan memeluk mam lebih erat. Nyaman dan tenang walaupun sejak tadi sebetulnya aku merasa ga enak hati. Entahlah karena malam mimpi buruk lagi jadinya kebawa ga mood sampai saat ini.

Love me like you do...

Suara handphone ku menggema, aku melihat layarnya..

Bubun calling

"Halo bun"

"Sayang, teteh cobi tingali tipi...aya bom di Sarinah. Telepon mas Galang takut kenapa-napa gitu, bubun mah meni reuwas, sieun aya nanaon...khawatir" suara panik bubun

"Boom...Mam...mam" aku panik dan memanggil mam

"Kenapa teh?"

"Mam, lihat teve katanya ada bom di Jakarta di Sarinaah mam..tempat mas Galang rapat hari ini..hiks hiks" aku histeris

LOVABLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang