The Love that Cannot Talk -01-

Start from the beginning
                                    

"Oniichan, Oniichan" Yuuto menarik celemek yang aku pakai, sementara aku menyuci piring. Aku berhenti lalu membungkuk setara dengan Yuuto

"Oniichan, cencei bilang Oniichan halus beltemu cencei" (Sensei, bilang Oniichan harus bertemu dengan Sensei) katanya dengan suaranya yang imut, aku mengangguk dan membelai kepalanya.

Jam menunjukkan pukul 08:00 pagi, sekarang waktunya mengantar Yuuto, Rina dan Runa ke tempat penitipan anak. Yang ada disamping tempat pendidikan anak untuk usia dini. Lalu kami tiba beberapa menit kemudian. Aku membelai kepala Yuuto perlahan, dan ia berlari masuk kedalam. Kemudian sensei yang Yuuto bilang, membantu ku membawa Rina dan Runa yang ku gendong depan belakang.

"Selamat pagi, Aki-kun" sapa sensei yang menggendong Runa, Runa begitu dekat dan senang bersama sensei. Aku mengangguk dan tersenyum, lalu mengambil catatan ku dan menulis "Sensei, Yuuto bilang Sensei ingin bicara dengan ku?"

"Oh! Iya! Masuklah ke ruangan ku" katanya lalu aku berjalan dibelakang mengikutinya

"Masuklah Aki-kun" pintanya yang meletakkan Runa duduk disalah satu kursi, aku memegang Runa dan memangku Rina

"Aki-kun, aku dengar kau masih mencari pekerjaan" ujar Sensei lalu mengambil satu stopmap dan memberika selembar kerta yang digunting

Dicari Cleaning Service NEO GENESIS Ltd

Perempuan/Laki-laki min.18 max.30 tahun

Rajin bekerja dan giat

Jam kerja 9 pagi-8malam,

Gaji dinegosiasikan di kantor

Hub : 91-358-XXX-XXX

Tsugayama-ken 3-4-1 / 78-89

"Bagaimana?" tanya Sensei yang tersenyum, aku mengangguk semangat.

Aku sedang mencari pekerjaan dan Sensei begitu baik membantu ku. Aku berdiri dan menggendong Rina sedang tangan yang satunya memegang Runa yang duduk dikursi lalu membungkuk dalam-dalam.

"Aki, bersemangatlah!" Ujar sensei, lalu mengambil Runa dan Rina yang dibantu dengan sensei yang lain. Aku menitipkan mereka dari jam 9 hingga jam 5 sore

"Sensei, terimakasih banyak!" tulisku pada catatan kecil. "Tidak masalah Aki-kun" ujar sensei yang menggendong Runa. Aku membungkuk dan berlari keluar dan mulai berjalan menuju kantor Neo Genesis.

*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. 

Setibanya di Gedung Neo Genesis.

"Woah... Besar sekali" kata ku dalam hati, dengan gugup aku berjalan masuk ke gedung, dan berhenti di meja penerima tamu dan informasi. Aku mengambil note kecil ku dan menulis :

"Permisi, Bisa kah saya meminta informasi untuk lowong pekerjaan yang ada di koran?" setelah selesai menulis, aku segera menyerahkan note itu pada Nona yang duduk berjaga. Ia menatap ku terheran dan membaca.

"Tentu saja. Silahkan tunggu sebentar" Katanya dengan ramah, aku tersenyum lalu mundur beberapa langkah dan duduk di sofa lobi. Aku melihat Nona itu menekan tombol di telponnya, dan berbicara dengan seseorang, setelah beberapa saat dia menatap ku "Tuan" panggilnya, aku segera bangkit dan menghampirinya

"Silahkan pergi ke lantai 4 dengan menggunakan lift di sebelah sana" katanya yang menunjukan arah lift, aku mengangguk "Terimakasih banyak!" tulis ku. Dia tersenyum lalu kembali duduk.

Aku segera menekan tombol lift dan menunggu beberapa saat sebelum pintu lift terbuka. Aku segera masuk di ikuti beberapa orang yang mungkin karyawan di perusahaan.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now