🍁 Chapter [40] - ENDING 🍁

70.5K 1K 38
                                    

Stella POV

Apa aku tidak salah mendengarnya? Suamiku memberi wasiat agar aku kembali rujuk? Ini bahkan lebih gila dari berita Hot di tv.

"Aku rasa ada kesalahan disana, Adam"ucapku.

"Ngga Mba, bener ko. Mba bisa baca sendiri nih"balas Adam.

Stella pun segera mengambil surat wasiat dari tangan Adam. Membacanya dengan lebih teliti. Namun hasilnya tetap sama, Samuel memang benar menuliskan hal tersebut untuk Stella.

"Apa yang kamu fikirkan, Mas! Kenapa kamu tega melakukan ini! Apa maksud kamu? Astaga!"batinku.

Adam masih memperhatikan wajahmu, dan mau tak mau aku pun segera kembali menyerahkan surat itu dengan wajah tenang meski sebenarnya hatiku tidak setenang itu.

"Oke Dam, Mba udah baca semuanya makasih ya. Maaf udah ngerepotin kamu harus kesini"ucapku.

"Ngga ko, Mba. Jadi... Mba akan menuruti keinginan Abang?"tanya Adam.

"Gimana ya, Dam. Mba sih gak mau rujuk kembali, tapi... Permintaan ini juga gak bisa Mba abaikan gitu aja"jawabku.

"Yaudah Mba, pikirin dulu nanti baru deh di omongin lagi"ucap Adam kemudian.

"Iya deh, ayo masuk dulu, Dam"balasku.

"Eh gak usah, Mba. Aku ada urusan lain soalnya"tolak Adam.

"Oh yaudah kalo gitu"sahutku.

Tak lama pun Adam pamit pulang. Aku pun segera masuk kembali kedalam. Semua ini tampak memusingkan bagiku, belum selesai masalahku dengan ibu mertuaku, mamah Sean. Ini sudah ada lagi masalah lain.

Drrtt drttt...
Getaran di saku celanaku membuatku tersadar, aku tak menyangka bahwa mamah Sean lah yang menghubungiku.

"Halo, Mah?"

"Halo Stella, Hmm bisa kamu kerumah Mamah sekarang?"

"Bisa Mah, aku akan beres-beres sebentar. Aku langsung kerumah Mamah setelah itu"

"Baiklah"

Aku segera merapikan rumah dan bergegas ke rumah Mamah Sean. Aku tidak ingin masalahku bertambah parah, dan aku tidak ingin sampai mamah membenciku.

🍁🍁🍁

"Assalamualaikum"salamku.

Tak berapa lama pintu pun terbuka dan nampaklah Ayah mertuaku, Albert.

"Walaikumsalam, ayo masuk, Nak"ucap Albert.

Ayah tidak marah padaku tapi Mamah...? Aku semakin gugup saat berjalan memasuki rumah sebesar itu. Dulu selalu ada Samuel di sampingku yang akan menguatkanku. Tapi kini... Astagfirullah. Aku tidak boleh terus menerus memikirkannya.

"Mamah..."

Sean pun menoleh saat namanya di panggil, ia juga sudah menantikan kehadiranku. Aku berjalan mendekatinya dan mencium punggung tangannya. Tidak ada penolakan darinya.

"Ada yang Mamah ingin sampaikan ke kamu"

"Apa, Mah?"

"Pertama Mamah ingin meminta maaf karna sudah melampiaskan kekesalan Mamah ke kamu, setelah Mamah pikir kamu tidak sepenuhnya salah. Yang kedua adalah Mamah ingin kamu tetap mengikuti kemauan Sam, yaitu tinggal dirumah itu. Lalu yang ketiga Mamah ingin Nadine yang akan menjalankan perusahaan jika sudah besar nanti dan itu juga jika perusahaan sudah kembali normal karna saat ini adam masih mengusahakannya. Lalu yang keempat Mamah ingin kamu... Kembali rujuk dengan Steven"

[3] My Wife StellaWhere stories live. Discover now