🍁 Chapter [2] 🍁

102K 3.3K 50
                                    

Author POV

Pagi cerah menghiasi di langit Jakarta, tepatnya tanggal 3 Juni 2015. Disinilah Stella berada, di ruang tata rias. Tubuhnya sudah berbalut gaun putih yang anggun dan indah. Wajahnya dirias natural dan sangat cantik. Dirinya tampak seperti princess.

Diliriknya Cindy sang Mamah yang duduk disampingnya.

"Mah, apakah ini jalan yang terbaik?"tanya Stella lembut.

"Iya, sayang. Dia adalah laki-laki yang baik dan sudah lama Mamah kenal. Mamah yakin kamu akan bahagia dengannya, Nak"jawab Cindy.

Kuharap begitu, Mah. Aku akan bahagia dengannya. Pernikahan sepihak ini di laksanakan atas keinginan kalian. Sesungguhnya aku pun mengharapkannya namun bukan dengan jalur seperti ini. Kehadiranku seperti merusak kebahagiaannya. Aku seperti penghalang baginya. Aku yakin ini tidaklah mudah. Tapi kulihat senyum di kedua belah keluarga yang sangat merekah membuatku harus menahan ludahku susah payah.

Sebentar lagi aku akan di pinang oleh Steven.
Sebentar lagi aku akan menjadi istrinya.
Sebentar lagi aku akan melepas masa lajangku dan memulai hidup baru dengan suamiku.
Sebentar lagi aku akan menyandang nama baru di belakangku.

Ya Tuhan, berilah aku kekuatan untuk menjalankan hidupku ini.
Berilah aku kesabaran jika esok atau lusa aku akan mendapat cobaan.
Berilah aku kebahagiaan di pernikahanku ini.

"Sayang, kenapa kamu melamun? Barusan keluarga mempelai pria sudah datang. Ayo kita keluar"ucap Cindy.

"Iya, Mah"balas Stella lemah dan mulai berjalan keluar ruangan.

Matanya terpaku pada sosok laki-laki bertubuh tegap, matanya setajam elang, hidung mancung, bibir tipis merahnya, dan segala kelebihan lainnya yang melekat pada dirinya.
Dia adalah Steven Vallerosha. Putra dari Michael Vallerosha dan Selena Vallerosha. Mempunyai seorang adik yang bernama Milley Vallerosha. Mereka semua sedang menatap ke arahnya dengan intens. Stella memantapkan kakinya menuju sang calon suaminya dan duduk di tempat yang disediakan. Seketika ruangan mendadak menjadi sunyi dan sakral.

Pelaksanaan ijab qobul memang hanya disaksikan oleh keluarga dan saudara saja. Saat resepsi nanti barulah diadakan pesta besar-besaran yang akan diadakan 2 minggu setelahnya.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Steven Vallerosha bin Michael Vallerosha dengan ananda Stella Zevani binti Alaric Zevani, dengan maskawin seperangkat alat sholat dan perhiasan berlian dan emas 900 gram tersebut di bayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Stella Zevani binti Alaric Zevani dengan maskawin tersebut di bayar tunai"

"Bagaimana saksi sah?"tanya pak penghulu.

"Sah!"serentak semua saksi dan hadirin yang ada menyebut kata "sah" dan pak penghulu membacakan doa bagi Stella dan Steven.

Pertukaran cincin dilakukan dan untuk pertama kalinya Stella mencium punggung tangan Steven yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya dan Steven mengecup pelan kepala Stella sekilas.

Setelahnya acara dilakukan dengan sederhana dan saudara pun sudah banyak yang pulang. Hanya keluarga inti yang masih lengkap.

"Kakak ipar aku senang sekali akhirnya kau yang menjadi istri dari kakakku"ucap Milley sambil bergelayut manja dilengan Stella.

"Iya, memangnya kau fikir Clara ya yang menjadi istri kakakmu?"tanya Stella berbisik.

"Ya si cewek agresif itu. Aku tidak suka dengannya. Dandannya yang bak ondel-ondel, rambutnya yang seperti orang-orangan sawah, dan jangan lupa baju kekurangan bahannya yang membuatku jijik"jawab Milley dengan berapi-api.

[3] My Wife StellaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora