🍁 Chapter [22] 🍁

48.3K 1.3K 29
                                    

Author POV

Stella berjalan cepat menuju halte saat di rasakan ada yang mengikutinya. Baru saja dirinya akan naik kedalam taksi tangannya lebih dulu di tarik kebelakang.

"Stella, berhenti menjauhiku. Aku sudah tau apa yang membuatmu marah padaku, dengarkan dulu penjelasanku"ucap Samuel.

"Apa lagi? Semua foto itu sudah jelas kau memang berhubungan dengan Clara dan anak itu adalah anak kalian"balas Stella pelan.

"Tidak! Kau salah paham Stella. Clara sama sekali tidak hamil. Dia hanya memancing emosimu, percayalah aku memang dulu dekat dengannya namun kita hanya berteman dan foto itu adalah untuk cover majalah remaja. Kamu jangan salah paham lagi ya"ucap Samuel kembali.

"Jadi... Kamu gak hamilin dia?"tanya Stella.

"Ngga"jawab Samuel.

"Hmm maaf"ucap Stella pelan sambil meremas ujung bajunya.

"Hustt, aku yang seharusnya minta maaf gak jelasin sejak awal ke kamu. Maafin aku ya, sayang"balas Samuel.

Direngkuhnya tubuh mungil Stella kedalam pelukan hangat Samuel. Seolah beban sudah terangkat Stella pun melepaskan pelukannya dan menatap kedalam mata Samuel.

"Janji gak akan sembunyiin apapun dari aku ya"ucap Stella.

"Aku janji"balas Samuel dengan senyuman manisnya.

Stella merasakan dadanya menghangat kembali. Mungkinkah ia sudah mencintai Samuel? Dan sudah benar-benar melupakan Steven?

🍁🍁🍁

Steven baru saja selesai sarapan dan tengah duduk santai di ranjang rumah sakit. Untuk ke-2 kalinya dalam sebulan ini dia memasuki rumah sakit.

"Abang mau buah?"tawar Milley.

"Ngga, De. Udah sana kamu kuliah aja"tolak Steven.

"Aku kan libur, Kak!!! Masuk kembali bulan September. Oh iya, Kak Stella tau gak kalo Kakak di rawat?"tanya Milley.

"Nggalah, De. Udah jangan tanya dia lagi. Kakak sedang berusaha untuk melupakan dia"jawab Steven.

Milley menatap kakaknya dalam kemudian mengangguk pasrah. Di dalam hati ia berdoa untuk kebahagiaan Kakaknya, Milley tau bahwa Kakaknya memang bukan lelaki baik tapi dia berhak untuk bahagia bukan?

🍁🍁🍁

Vino terbangun dengan kepala pusing akibat pengaruh alkohol. Dengan sisa tenaga ia keluar kamarnya dan menemukan Clara sedang terduduk santai.

"Udah makan kamu?"tanya Vino.

"Udah dong"jawab Clara.

"Buat aku mana?"tanya Vino lagi.

"Ngga ada! Tinggal pesen susah amat"jawab Clara cuek.

Vino menghela nafasnya kasar. Pagi-pagi ia sudah harus berdebat dengan Clara. Dengan cepat ia memesan sarapan dari restoran langganannya.

"Eh Vin, semalem kamu sebut nama Stella terus. Kamu deket sama dia?"tanya Clara.

"Eh? Gak ko, aku cuma denger gosip aja"jawab Vino.

"Gosip kalo dia itu hamil?"tebak Clara.

"Iya. Tapi gak tau Ayahnya siapa. Apa jangan-jangan itu anak si Steven ya?"tanya Vino.

"Ya bisa jadi. Karna dulu aku sempet tau kalo Steven memang melakukan hubungan dengan Stella. Tapi setahuku anak itu sudah dia gugurkan"jawab Clara.

[3] My Wife StellaWhere stories live. Discover now