🍁 Chapter [11] 🍁

59.2K 1.8K 32
                                    

WARNING : 17++ Bagi anak di bawah umur jangan baca ya. Banyak kosa kata yang tidak baik. Ini khusus dewasa.

🍁
🍁
🍁

Author POV

Steven bergerak mendekati Stella dan memojokkannya di tembok dengan kedua tangannya. Stella kini terkurung. Badannya kini sudah gemetar melihat suaminya bertingkah aneh.

"Apa kau takut, sayang?"tanya Steven.

"Pergilah, Mas"jawab Stella ngawur.

"Aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan yang ku mau"ucap Steven.

"Apa maumu?"tanya Stella.

"Dirimu, sayang"jawab Steven.

Kepalanya menunduk mensejajarkan dengan Stella yang lebih pendek darinya. Hingga bibir mereka tanpa sadar tlah menyatu. Steven merasakan hal beda disini, jika dengan Clara maka rasa manis yang tercipta berasal dari lip glossnya sedangkan Stella? Dirinya baru habis mandi dan rasa manis di bibirnya terasa alami dan ia membenci rasa itu karna ia menyukainya.

Di lumatnya bibir Stella rakus seakan besok sudah tiada lagi kesempatan baginya. Tangannya mulai berpindah kepinggang ramping Stella dan menariknya mendekat padanya. Fikirannya sudah melayang entah kemana, yang Steven inginkan hanya Stella malam ini. Entah perasaan apa yang timbul di hatinya tapi badannya bereaksi dengan sangat cepat jika di dekat Stella. Padahal ini bukan pertama kalinya dia bermain dengan seorang wanita.

Stella tak tahu harus berbuat apa. Dirinya dicium dengan sangat cepat tak ada waktu untuk menolak. Dan sekarang dirinya pun dengan sangat jijiknya menerima perlakuan Steven. Bahkan tangan Stella sudah berada di leher Steven menuntutnya lebih dalam.

Suasana makin panas saat tangan Steven sudah naik memasuki baju tidur stella yang tipis dan menemukan yang ia mau. Dan kini ia tak bisa menahan hasratnya yang sudah di bangkitkan oleh Steven.

Perlahan Steven menggiring Stella ke tempat tidur dan menjatuhkannya disana. Kembali ia kurung dengan kedua tangannya dan berlanjut menciumi setiap jengkal tubuh gadis itu.

Penyatuan mereka tak dapat terhindar lagi. Keduanya telah merasakannya. Walau ini bukan yang pertama bagi Steven, tapi ini adalah yang pertama untuk Stella. Mereka telah mencapai nikmatnya dan tertidur pulas setelahnya.

🍁🍁🍁

Cahaya matahari yang terik masuk melalui celah gorden membangunkan salah satu dari kedua insan disana. Stella membuka perlahan matanya, ia pun merasakan pelukan hangat Steven. Ia kembali mengingat kejadian semalam, dirinya melakukannya dengan Steven yang sedang mabuk terlihat saat kenikmatan itu datang wanita yang di sebut adalah "Clara" bukan dirinya.

Perlahan air matanya jatuh dia mengusapnya pelan dan menjauhkan tangan kekar Steven dari pinggangnya. Ia melihat tubuhnya dan Steven tanpa sehelai benangpun.

Dengan sangat perlahan Stella bangkit menahan sakit yang luar biasa di kewanitaannya. Ia berjalan tertatih menuju kamar mandi dan mengguyur badannya dengan air hangat, ia menangis disana hingga badannya menggigil hebat. Ia mulai kedinginan. Namun tak membuatnya menyudahi acara mandinya. Sampai suara ketukan pintu terdengar.

"Keluarlah, kau harus makan. Jangan membuatku susah karna kau nanti bisa sakit!!"ucap Steven ketus.

Tak ada balasan dari Stella. Dirinya membenci dirinya sendiri yang bisa-bisanya menikmati sentuhan lelaki bejat itu. Walaupun dia adalah suaminya tapi tetap saja caranya adalah SALAH.

"Bagaimana jika aku hamil?"gumam Stella.

🍁🍁🍁

Suara teriakan kencang terdengar di keluarga Meshach. Kali ini giliran Adam yang tak bisa diam.

[3] My Wife StellaWhere stories live. Discover now