🍁 Chapter [38] 🍁

Mulai dari awal
                                    

Setelah rapi Steven pun segera turun kebawah. Namun ia terlupakan akan ponselnya yang berada di atas meja kerjanya. Teringat itu ia juga melupakan 1 pesan yang dianggapnya dari operator. Dengan perlahan ia membuka kotak pesannya dan terheran melihat nama Stella terpampang jelas disana.

"David sudah bisa pulang kerumah. Keadaannya sudah jauh lebih baik. Aku harap ini bisa membuatmu lega"

Steven membaca berulang-ulang kata per kata dari pesan singkat itu. Ia tak menyangkanya bahwa Stella akan mengabarinya seusai perkataan pahit yang di lontarkannya. Mungkinkah ia menyesalinya?

"Ya aku sangat lega, Stella. Rasanya aku ingin segera menemuimu dan juga David. Tapi... Itu terasa seperti mimpi di siang bolong"gumam Steven.

🍁🍁🍁

Stella dan Samuel serta David sudah tiba di rumah mereka dan langsung disambut oleh teriakan membahana dari dalam. Semuanya tampak antusias menyambut kepulangannya.

"Ahh akhirnya cucu Mamah pulang juga sini sayang sama nenek"ucap Sean.

Stella pun menyerahkan David kepada mertuanya itu. Senyuman kelegaan itu membuat Stella menjadi tenang. Kini ia dan Samuel pamit ke kamar dulu.

🍁🍁🍁

Sesampainya mereka di dalam kamar terlihat malaikat manis mereka tertidur pulas di ranjang besar mereka. Terlelap dalam mimpi yang indah. Stella mencium pelan kening Nadine kemudian bergegas mengganti pakaiannya.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, sayang"ucap Samuel.

"Tumben kamu Mas, ada hal apa? Pasti Nadine rewel ya gak ada aku?"tebak Stella.

"Ya salah satunya itu. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan denganmu"balas Samuel.

"Lalu? Apa dong?"tanya Stella penasaran.

"Ini mengenai David"jawab Samuel.

Stella mematung di tempatnya, mendengar nama David ia sudah tau kemana arah pembicaraan ini. Keterdiaman Stella membuat Samuel sedikit canggung karna ini masalah yang rumit. Dan Samuel tidak ingin semakin berlarut-larut. Meski David belum mengerti tentang ini semua tapi para orang dewasa pasti sudah paham. Dan Samuel ingin semuanya tau akan kebenaran ini.

"Sayang... Aku tau maksud kamu itu baik, kamu mau agar kita selalu bersama. Tapi... Kebersamaan ini akan kurang lengkap bila ada kebohongan yang terselip di dalamnya. Aku ingin kita membuka lembaran baru yang di awali dengan keterbukaan dan kejujuran apapun itu. Aku gak mau ada rahasia sekecil apapun di dalam rumah tangga kita"

"Aku... Cuma gak mau David pergi dariku. Aku gak mau, Mas"

"David tidak akan meninggalkanmu, sayang. Yang aku tekankan disini adalah mengenai status David yang adalah anak dari hasil pernikahanmu dengan Steven. Semua pasti akan mengerti sayang, jika kita menjelaskan dengan detail"

"Kamu fikir semudah itu, Mas? Mereka pasti akan menyalahkanku karna menyembunyikan ini semua. Mereka akan menyudutkanku, dan merebut David dariku"

"Tidak-tidak, itu tidak akan pernah terjadi aku janji. Karna aku akan selalu disampingmu sayang, kita akan mempertanggung jawabkan semua ini ya"

"Bagaimana jika nanti Mamah Sean akan membencimu juga aku? Bagaimana jika nanti Mamah Selena akan mengambil David?"

"Aku yakin Steven juga akan membantu kita, sayang. Semuanya tidak akan kita ketahui jika kita tidak mencobanya"

"Pasti Mamah Selena akan membawa David untuk di jadikan sebagai pewaris keluarga Vallerosha sayang. Aku gak mau itu terjadi"

"Ya itu mungkin saja terjadi. Biarlah masalah itu kita akan hadapi nanti, yang terpenting adalah status David bisa terungkap. Kamu mau kan, sayang?"

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang