Ulang Tahun [edited]

1.6K 92 1
                                    

Nana melihat sekeliling begitu ia memasuki sebuah café sepulang sekolahnya.

"Nana!" seorang gadis yang memakai masker tengah melambaikan tangannya ke arah Nana.

"Kak Rena?"

Rena membuka maskernya begitu Nana duduk di kursi depannya. "Mau pesen apa?" tanya Rena sambil membuka buku menu.

"Hmm, kak?"

Rena menatap Nana yang memanggilnya. "Kenapa?"

Nana terlihat gugup di depan Rena, ia takut Rena menyuruhnya untuk memutuskan hubungannya lagi dengan Ferdi.

"Kenapa? Mau pesen apa?" ulangnya.

"Kak, maaf banget, tapi kali ini gue gak bakal terpengaruh sama omongan lo buat mutusin Ferdi lagi." ujar Nana yang mengundang tawa Rena.

Rena mengusap ujung matanya yang hampir mengeluarkan air mata karena ucapan Nana tadi. "Aku gak nyuruh kamu putus lagi kok." ucapnya lalu terkekeh. "Aku cuma mau traktir kamu." lanjutnya membuat Nana menaikkan sebelah alisnya.

"Maksudnya?"

"Udah mending makan dulu, baru kita ngomong lagi. Aku laper belum sempet sarapan tadi."

Nana melirik jam di tangan kirinya. "Kak, ini udah jam empat sore lho? Masa belum sarapan sih?"

Rena mengabaikan ucapan Nana, ia malah memanggil pelayang café yang kebetulan melewatinya. Ia menyebutkan satu persatu pesanannya kepada pelayan itu.

"Di tunggu sebentar ya." ucap pelayan itu.

"Iya." sahut Rena.

Hening.

Keduanya saling membungkam mulutnya sampai akhirnya makanan yang mereka pesan datang.

"Makasih ya." ujar Rena kepada pelayan café tersebut.

"Ayo dimakan dulu Na, nanti kita baru ngomong lagi ya." lanjutnya membuat Nana bertambah bingung.

"Lagi kenapa sih? Kok tumben sikapnya lembut kayak gini?" batin Nana.

Setelah menghabiskan makanan mereka masing-masing, suasana canggung kembali menyelimuti mereka.

"Jadi?" ucap mereka berbarengan.

"Kakak duluan aja." ujar Nana mempersilakan Rena untuk berbicara terlebih dahulu.

"Kamu pasti penasarankan soal hubungan aku dan Ferdi dulu itu kayak gimana?" Nana mengangguk, ia memang penasaran, sebelumnya ia juga ingin bertanya kepada Ferdi, namun waktunya selalu tidak tepat.

Rena tersenyum tipis. "Dulu saat ayahku masih muda, dia sempet suka sama teman satu sekolahnya. Tapi sayang, teman yang ayahku sukai udah pacaran sama orang lain, sampai si temen itu menikah sama pacarnya. Dan orang yang disukai ayah aku itu, Mamanya Ferdi. Tapi, takdir berkata lain, walaupun telat dan sama-sama sudah memiliki anak, mereka di pertemukan kembali. Ayahku dan Mama Rini, mereka menikah lagi."

Nana menatap Rena yang sedang menahan air matanya. "Saat mereka memutuskan untuk menikah kembali, saat itu juga aku dan Ferdi lagi pacaran. Waktu itu, kami sudah pacaran selama setahun. Tapi akhirnya kami memutuskan untuk berpisah. Aku memang telah menyakiti Ferdi karena mengambil keputusan tanpa bertanya bagaimana perasaannya saat itu. Tapi saat itu aku tidak bisa berpikir panjang lagi, aku masih sangat muda, yang ada di benakku dulu hanyalah kebahagiaan ayahku yamg harus di utamakan. Dan sampai sekarang hanya ada kata penyesalan yang terus membayangiku. Penyesalan karena diriku yang dulu adalah seorang pengecut." Rena menyeka air matanya sebelum ia melanjutkan kalimatnya.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz