Tragedi Bioskop [edited]

2.5K 164 6
                                    

Daniel tersenyum begitu ia membuka pintu kamar anaknya, ia melangkah masuk menghampiri Nana yang sedang sibuk memilah-milah baju di dalam lemarinya.

"Anak Papa mau kemana sih?" tanya Daniel begitu duduk di kasur Nana.

"Mau main Pa sama temen." sahut Nana.

"Temen apa pacar?" goda Daniel

Nana tertawa kecil lalu menatap Daniel "Temen kok."

Daniel tersenyum sambil mengangguk pelan. Ia tahu kalau teman yang dimaksud Nana adalah Ferdi. Bagaimana tidak? Semalam saat pulang kerja ia tidak sengaja bertemu dengan Ferdi, dan saat itu Ferdi meminta do'a restu kepadanya untuk kelancaran mendekati buah hatinya, ia juga bercerita kepadanya kalau hari ini ia akan mengajak Nana nonton di bioskop.

"Pa, cocokan yang ini apa yang ini?" tanya Nana sambil menunjukkan dress selutut berwarna baby pink dan tosca.

"Dua-duanya bagus kok kalo anak papa yang make."

"Ih, serius bagusan yang mana, ditanya apa dijawabnya apa." gumam Nana

"Pake aja yang ada," ujar Daniel lalu beranjak dari kasur menghampiri anaknya yang sedang menyocokkan baju-baju ke badannya di depan cermin "Kalo diisengin Ferdi bilang Papa, biar langsung Papa omelin dia. Oke?" bisiknya berhasil membuat Nana mematung. "Cepet, nanti telat. Orangnya udah nunggu tuh." Nana menatap punggung bidang Daniel yang berjalan keluar kamarnya sambil tersenyum.

Nana melangkah menuruni tangga secara perlahan-lahan setelah lama memilih baju terbaiknya yang akhirnya terjatuh pada dress polos berwarna baby pink selutut yang dipadukan dengan cardigan berwarna putih.

"Anak mama cantik banget, mau kemana?" tanya Widia begitu melihat anak gadis satu-satunya menuruni tangga.

"Eh? Hm, mau main sama temen." sahut Nana lalu tertawa renyah.

"Oh, main ya Na. Iya deh Mama ngerti, udah di samper tuh sama temennya," ujar Widia lalu tertawa kecil.

Nana terkekeh. "Yaudah, kalo gitu aku jalan dulu."

Nana membuka gerbang rumahnya, ia tersenyum begitu melihat Ferdi dengan setelan kaos berwarna senada dengan verspanya dipadukan dengan kemeja kotak-kotak berwarna navi menyambutnya dengan senyuman.

"Lama ya?" tanya Nana menghampiri Ferdi.

"Seabad." sahutnya.

"Seabad jidat lo." Ferdi hanya tersenyum sambil memberikan helm kepada Nana.

"Udah jam segini ntar keburu mulai filmnya."

"Iya, akang Ferdi bawel banget sih. Majuan!" ujar Nana sambil mendorong Ferdi agar memberinya sedikit ruang untuk duduk di jok vespanya.

"Pegangan."

Begitu sampai di bioskop ternyata filmnya sudah mulai, untung Ferdi sudah membooking tiket film itu terlebih dahulu.

"Udah mulaikan, lama sih lo pake dandan segala." gerutu Ferdi begitu duduk bangku bioskop.

Nana menghela napas pelan. "Dandan gini juga buat lo." gumamnya pelan lalu melahap popcorn caramel  yang sempat ia beli sebelum masuk ke studio.

"Gak perlu dandan, lo juga udah cantik." bisik Ferdi.

Nana berdeham pelan lalu melirik Ferdi yang terlihat serius menonton film tersebut, lalu mengalihkan kembali pandangannya ke layar bioskop tersebut sambil tersenyum.

Ferdi terkekeh pelan saat melihat Nana yang tengah tertawa dengan wajah yang ditutup oleh tangan begitu melihat adegan lucu dari film itu.

"Jangan ditutup." Ferdi menarik tangan yang menghalangi wajah Nana.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEWhere stories live. Discover now