Kesempatan kedua [edited]

3.3K 199 0
                                    

a/n : fyi, semua karakter di cerita ini rata-rata childish jadi jangan heran ya kalo cowok-cowok pada klemar-klemer apalagi cewek-ceweknya, tapi terkadang mereka juga bersikap dewasa kok, itu juga kalo lagi gak sadar hehehe✌

~Happy Reading~

Nana tersenyum, hatinya terasa tenang begitu ia melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

"Ferdi?" gumamnya.

"Anak kecil jam segini biasanya udah angkat kaki ke kasur, lo ngapain mejeng di trotoar malem-malem gini?"

"Gue gak mejeng kali. Gue lagi nunggu abang tukang ojek online tau." ujarnya.

"Tumben, emang motornya kemana?"

"Bannya bocor pas nganter Sarah tadi siang, belom sempet di bawa ke bengkel."

Ferdi mengangguk pelan. "Oh begitu." gumamnya. "Eh cil, boleh minjem hapenya sebentar gak?" pinta Ferdi begitu melihat Nana mengeluarkan ponsel dari dalam sling bag berwarna abu-abu muda miliknya.

"Buat apaan?" sahut Nana ragu saat ingin memberikan ponselnya itu.

"Udah sini, bentar doang kok," Ferdi langsung merebut ponsel tersebut dari tangan Nana. "Lo merupakan cewek yang paling beruntung karena dapet nomer telpon gue secara cuma-cuma dari sekian banyaknya cewek yang memohon-mohon demi dapet nomer gue. So, berbahagialah." ujarnya sambil mengetik nomernya.

"Balikin gak hape gue!" seru Nana sambil mencoba merebut kembali ponselnya.

"Wait, wait," ujar Ferdi yang masih asyik mengotak-atik ponsel milik Nana. "Nih, gue balikin." ucapnya sambil menjulurkan ponsel tersebut kepada pemilik aslinya.

Nana meraih ponselnya, kedua matanya langsung membulat sempurna begitu menemukan nama Ferdi di dalam kontak ponselnya. "Ih apaan nih? Pake tanda love segala, ish apa banget dah!" gerutunya.

"Biar semakin cinta," Ferdi terkekeh pelan saat melihat reaksi di wajah Nana. "Jangan diganti atau diapus nanti bisa baper beneran lho, ini serius." lanjutnya dengan raut wajah yang serius kemudian kembali terbahak.

Nana menaikkan sebelah alisnya, ia menatap aneh ke arah Ferdi. "Udah puas ketawanya? Masih kurang atau mau nambah lagi?"

Seketika Ferdi langsung terdiam, ia tersenyum kecut sambil berkata "Ini seriusan lho, gue cuma ngingetin aja. Ya gue gak mau repot aja nantinya kalo udah berurusan sama cewek, apalagi ceweknya secantik diri lo." Nana hampir saja melayangkan sebuah tendangan mautnya ke wajah Ferdi. Ia tidak bisa habis pikir, bagaimana bisa seorang Ferdi dengan pedenya berkata seperti itu.

"Mending gue aja yang nganter lo pulang. Udah jam segini, ntar lo dibawa kabur lagi sama tukang ojek."

"Bukannya lo yang mau bawa gue kabur?"

Ferdi tersenyum jahil. "Ih tau aja." ucapnya membuat Nana bergidik ngeri.

"Kan gue udah bilang kalo gue naik ojek. Lagian bentar lagi abangnya juga datang kok."

Nana kembali mengecek ponselnya. "Lah kok ke cancel sih?" ucapnya terkejut.

"Tadi gua yang cancel." Nana menoleh ke arah Ferdi yang sedang tersenyum tanpa dosa ke arahnya.

"Sumpah iseng banget sih jadi orang, nyebelin!" ketus Nana lalu mengerucutkan bibirnya.

Senyum di bibir Ferdi mengembang saat melihat kelakuan Nana yang menggemaskan bagi dirinya. "Sorry sengaja. Udah yuk mending lo cepet naik, mau dianterin gak?"

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEWhere stories live. Discover now