Finally you're mine! [edited]

1.9K 112 4
                                    

Ferdi memasuki kamarnya begitu ia sampai di rumah setelah seharian Rini mengomelinya karena nilainya turun, sangat sangat turun. Ferdi merebahkan tubuhnya di atas kasur, diliriknya jendela kamar Nana yang masih tertutup rapat.

Ia menghela napas panjangnya, lalu merogoh sesuatu di saku celananya untuk mengecek ponselnya. Dilihatnya satu panggilan masuk via Line dari Nana dan juga satu pesan masuk yang sudah terbaca tanpa sepengetahuannya.

"Siapa lagi yang buka-buka Line gue?" gumam Ferdi kesal, ia marasa privasinya sudah tidak dihargai. "Pasti Mama!"

Dengan lihai jari Ferdi mulai menari-nari di atas layar ponselnya membalas pesan Nana tadi.

Ferdi : Na, gue mau ngomong sesuatu penting, bisa gak kita ketemuan? Gua udah nunggu di depan rumah lo

"Mau kemana Fer?" tanya Tyo yang melihat anaknya berlari menuruni tangga.

"Sebelah." sahutnya berlari melewati Tyo.

"Gak ad-" Tyo menghela pelan kerena tidak sempat melanjutkan kalimatnya. "Cepet banget sih kaburnya." gumamnya sambil menggelengkan kepala.

Ferdi melirik layar ponselnya. "Tumben balesnya lama. Nana kemana sih?" gumam Ferdi sambil mengintip dari gerbang rumah Nana.

"Na!" teriak Ferdi.

"Nana!" teriaknya sekali lagi namun tidak ada jawaban.

Tak lama kemudian, gerbang rumah Nana perlahan terbuka, seorang wanita muncul dari balik gerbang tersebut, namun sosok itu bukanlah yang Ferdi harapkan.

"Nyari Nana ya?" tanya Bi Endah.

"Iya, Nananya ada gak Bi?"

"Yah, Aden telat aturan dari tadi datengnya. Baru banget jalan dia."

Ferdi mengernyit. "Jalan kemana?"

"Kemana sih tuh namanya?" Ferdi terkekeh pelan melihat raut wajah Bi Endah yang terlihat bingung.

"Lah kok si bibi malah balik nanya."

Bi Endah menepuk pelan dahinya. "Bibi lupa, pokoknya keluar negeri sama Bapak sama Ibu."

"Luar negeri?" gumam Ferdi.

"Iya, emang Enon gak bilang ke Aden?"

"Engga bi," sahut Ferdi pelan, lalu memaksakan senyum diwajahnya. "Kalo gitu makasih ya, Bi."

Ferdi kembali berjalan masuk ke dalam rumah dengan langkah yang terasa berat, "Nyari Nana ya? Lagi pada pergi ke Malaysia sampe lusa." ujar Tyo begitu melihat anaknya memasuki rumah.

"Lah kok Papa tau?" tanya Ferdi terkejut karena Tyo lebih update daripada dirinya.

"Iya, tadi Daniel sempet bilang ke Papa." sahutnya lalu kembali menyeruput kopi di tangannya.

"Lusa ya?" gumam Ferdi lemas. "Padahal ada yang mau gue omongin." batin Ferdi sambil berjalan menaiki tangga.

"Mau kemana?" tanya Tyo begitu melihat Ferdi menaiki tangga.

Ferdi menoleh dengan raut wajah datarnya. "Tidur." sahutnya lalu kembali menaiki tangga menuju kamarnya.

"Jangan lupa beres-beres!" ucap Tyo setengah teriak sambil melirik Ferdi yang sudah melongos menaiki tangga dengan cepat.

Ferdi mengeluarkan ponselnya begitu ia memasuki kamar bernuansa putih itu.

Ferdi : Have fun Na, mungkin lain kali aja gue ngomongnya:)

✈✈✈

Hari ini adalah hari terakhirnya di Malaysia, rasanya Nana sudah tidak sabar untuk kembali pulang ke Jakarta besok pagi. Nana menatap langit malam dari jendela kamar Aini yang tak lain adalah sepupunya, anak dari Anto dan Jia.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt