Kembali Lagi [edited]

1.2K 107 3
                                    

Ferdi berdiri di depan pintu ruangan Osis yang sedikit terbuka. Disana ia melihat Nana dan Adit sedang membicarakan sesuatu yang terlihat serius. "Ngobrolin apa lagi?" batin Ferdi yang mencoba untuk lebih deket dengan pintu ruang Osis karena di sekitarnya terlalu berisik dengan teriakan orang-orang yang sedang menikmati acara pensi sekolahnya.

Ferdi menjauhkan dirinya dari pintu begitu Adit membukanya. Adit menatapnya datar Ferdi lalu tersenyum miring kearahnya. "Sorry Fer, kali ini gue gak akan ngalah lagi." ucapnya sebelum meninggalkan Ferdi.

Tak lama kemudian, pintu ruang Osis itu terbuka. Ferdi menatap Nana yang terkejut melihatnya.

"Ferdi?" gumam Nana pelan.

Nana kembali berjalan melewati Ferdi, lalu mempercepat langkahnya. "Na, tunggu!" cegah Ferdi langsung menarik tangan Nana.

"Lo tadi ngomongin apa sama Adit?" tanya Ferdi penasaran.

Nana menatap Ferdi dengan tatapan dinginnya. "Bukan urusan lo!"

"Jelas ini urusan gue, lo itu pacar gue!" ujar Ferdi.

Nana berdecak lalu menarik tangannya secara paksa. "Kita udah putus Fer!"

"Engga! Itu cuma keputusan sepihak. Gue belum ngeiya-in omongan lo!" elak Ferdi.

Nana berdecak kesal. "Gue capek Fer. Gue mau lagi sendiri!"

"Tapi, Na-"

"Gue butuh waktu buat sendiri, please ngertiin gue." ujarnya pelan.

Ferdi menghembuskan napasnya, ia membiarkan Nana untuk pergi meninggalkannya. Hatinya terasa sakit melihat punggung kecil Nana yang semakin menjauhinya.

Tak lama kemudian, Zizi dan Sarah menghampiri Ferdi yang masih berdiri di depan ruang Osis itu.

"Fer, sorry ya." sesal Zizi.

Ferdi menatap Zizi dan Sarah secara bergantian lalu tersenyum. "Lain kali jangan begini lagi ya, ini urusan gue sama Nana." ujarnya lalu pergi meninggalkan Zizi dab Sarah yang masih merasa bersalah kepadanya.

✈✈✈

Nana berlari menjauhi kebisingan. Ia memilih pergi ke kantin untuk sekedar menjernihkan pikirannya disana. Entah mengapa, Nana merasa bersalah kepada Adit. Ia tidak ingin hubungannya dengan Adit menjadi canggung setelah kejadian tadi.

"Gue harus gimana?" batin Nana sambil menggigit ujung jari telunjuknya.

"Nana?"

Nana menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.

"Kak Rahel?" gumam Nana begitu ia melihat sosok Rahel yang sedang menghampirinya.

"Lo ngapain disini sendirian? Hivi! udah tampil, tuh." ucap Rahel sambil duduk di sebelah Nana.

Nana menghembuskan napasnya perlahan, ia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya.

Rahel tersenyum tipis. "Hm? Lagi ada masalah ya?" Nana mengangguk pelan. "Masalah apa? Kalo mau cerita, cerita aja. Mungkin gue bisa bantu ngasih solusi atau apa gitu." tawarnya.

Nana menatap ke arah Rahel, ia sedikit ragu untuk menceritakan masalahnya, karena ia memang tidak terlalu dekat dengan Rahel.

"Anu.. Kak."

"Iya? Kalo gak mau cerita gak usah di paksain, Na." ujarnya sambil tersenyum.

Nana menghela napasnya, ia pun menyerah dan pada akhirnya mulai menceritakan masalahnya dengan Ferdi dan juga Adit. Rahel yang mendengar masalah Nana langsung tertawa terbahak-bahak membuat Nana merasa malu dengan dirinya.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEWhere stories live. Discover now