Kencan Dadakan [edited]

2.7K 165 4
                                    

Nana berjalan menuju parkiran dengan sorot mata yang kosong. Ucapan Zizi teurs terngiang-ngiang di dalam pikirannya. Rasa tidak nyaman mulai menghantuinya karena keputusannya tadi.

Nana menghentikan langkahnya, mulut kecilnya berdecak pelan lalu membuang napas sambil memejamkan matanya sebentar.

"Keputusan lo udah tepat, Na. Gak ada yang salah." gumamnya pelan.

"Nana!" seseorang memanggilnya begitu ia ingin kembali melangkahkan kakinya. Nana menoleh ke sumber suara itu, ia melihat Zizi tengah berlari kecil menghampirinya.

"Ada apa kak?" tanyanya begitu Zizi sampai di hadapannya.

"Na.. guehh... udahh.. booking tiket buat besok." jawabnya dengan napas yang terengah-engah.

Nana mengernyit. "Tiket?"

"Iya, tadi gue abis booking tiket buat nonton besok," ujarnya. "Gue pengen ngedate sama Ferdi besok, tapi kalo gue yang ngajak pasti dia gak mau. Jadi, ini tugas pertama lo buat bujuk dia dan dia harus mau gimana caranya."

Bibir Nana terasa kaku untuk bergerak, lidahnya juga terasa kelu. Hanya kepalanya saja yang masih bisa mengangguk kecil menuruti permintaan Zizi.

"Oke! Thanks, Na." ujar Zizi lalu meninggalkan Nana yang masih terdiam di tempatnya.

Zizi kembali menoleh ke arah Nana. "Oh iya, besok pas istirahat gue kasih tiketnya, terus jangan lupa lo kasih ke Ferdi ya."

✈✈✈

Nana menghentikan motornya, ia memicingkan kedua matanya begitu ia melihat mobil hitam dengan plat nomer yang tidak asing terparkir di halaman rumahnya.

"Tumben ada tamu?" gumam Nana sambil memarkirkan motornya.

"Assalamualaikum." Nana mengernyit begitu melihat sepasang sepatu sekolah tergeletak rapih saat ia masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam." sahut Widia.

"Lagi ada tamu Ma? Siapa?"

"Tuh." ucap Widia bersamaan dengan datangnya sosok laki-laki yang dimaksud.

"Erfan?" gumam Nana dengan mata yang terbuka lebar. "Ngapain kesini?"

"Mau mainlah." sahutnya santai.

"Tumben."

"Masuk-masuk ngobrolnya jangan di depan pintu, Mama mau ke bank dulu, ditinggal gakpapa kan?" ujar Widia.

"Bentar apa lama?" tanya Nana.

"Bentar doang." sahut Widia sambil memakai heels hitamnya.

"Hati-hati tante." ujar Erfan yang di balas Widia dengan senyum tipis.

Nana dan Erfan berjalan menuju ruang tamu, suasana disekitarnya terasa begitu awkward begitu Widia meninggalkan mereka berdua.

"Fan, bentar ya, gue mau ganti baju dulu." ucapnya.

"Iya."

Tak lama kemudian, Nana datang dengan kaos santai dan celana pendek selutut, lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan Erfan.

"Ada urusan apa lo kesini?" tanya Nana langsung pada intinya.

"Gakpapa, gue lagi mau main aja kesini." sahutnya.

"Tumben, pasti ada yang maunya."

Erfan terkekeh pelan raut wajahnya menunjukkan seperti seseorang  yang baru saja kepergok karena melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi. "Hm, gini Na." ia terlihat gugup sebelum melanjutkan kalimatnya.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang