Putus [edited]

1.4K 101 6
                                    

Sudah hampir dua minggu Nana bersama Sarah membantu Ado mencari Dana pensi sekolah secara door to door di beberapa daerah. Mulai dari sekitaran komplek rumah Nana, Sarah, Ado, bahkan sampai daerah-daerah yang jauh pun mereka tempuh.

Hari ini adalah hari terakhir Nana, Sarah, dan Ado mencari dana. Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 17.45 WIB, langit pun sudah mulai terlihat gelap, dan mereka masih terjebak di tengah-tengah kemacetan Ibu Kota Jakarta.

"Na, gue laper." keluh Sarah sambil mencolek punggung Nana.

"Iya, gue juga laper kok. Nanti mampir dulu deh ketempat makan." sahut Nana dari balik kaca helmnya.

"Capek gak? Mau gantian gak bawa motornya?" tanya Sarah yang khawatir Nana akan kelelahan karena dari pagi dia yang terus mengendarai motor.

"Engga kok. Nanti kalo capek gue bilang tenang aja hehe." jawabnya.

Sarah melirik Ado yang sedang membonceng Adit, yang merupakan teman satu kelasnya waktu di kelas sepuluh, begitu mereka berhenti tepat di sampingnya ketika lampu merah menyala.

"Dit!" teriak Sarah.

Si pemilik nama pun menoleh lalu mengangkat sebelah alisnya. "Ya?"

"Bisa bawa motor gak? Kalo bisa gantian dong kasian Nana." ujar Sarah.

"Apa sih Sa, gue gakpapa kok, gak usah digantian." elak Nana.

"Lo kan cewe Na, biar Adit aja yang bawa motor lo. Nanti gue sama Ado, lagian ini juga masih jauh kocak!" omel Sarah yang mengkhawatirkan temannya itu.

"Bisa-bisa, nanti kita minggir dulu ya." sahut Adit.

"Nah! Gitu kek daritadi!" sahut Ado.

Setelah lampu merah berubah menjadi hijau, motor Nana dan motor Ado menepi di pinggir jalan untuk bertukar tempat.

"Serius nih tukeran?" tanya Nana ragu.

"Iya, dari pada lo capek nantinya." jawab Sarah begitu turun dari motor Nana.

"Minggir, gue yang bawa." ucap Adit datar.

Nana menghela napasnya lalu menstandarkan motornya miliknya.

"Maaf ya, Dit, jadi ngerepotin." gumam Nana begitu Adit menaiki motornya.

Adit tertawa kecil lalu membuka kaca helmnya. "Kayak sama siapa aja si Na, santai napa sama gue masih aja kaku lo!"

Nana tersenyum, entah mengapa firasatnya buruk kali ini begitu Adit menyuruhnya naik.

"Go! Jalan lagi kuy!" teriak Sarah yang masih semangat sambil menggoyang-goyangkan motor Ado.

"Sar, yang bener, ih, berat tau! Jangan goyang-goyang napa!" celetuk Ado yang hampir kehilangan keseimbangannya.

Sarah menyengir kuda lalu memukul pelan helm Ado "Jalan kuy!"

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Ado dan Adit langsung memarkirkan motor di parkiran begitu sampai di sekolah yang terlihat sepi sunyi dan hanya ada beberapa anak Osis dan panitia pensi yang masih mengumpul di depan ruang Osis.

"Woi Do!" panggil Anwar begitu melihat Ado berlari kecil ke arahnya.

"Gimana? Lancar?" tanya Ado khawatir mengenai dana pensi karena wajah para panitia yang terlihat sedikit suram.

Anwar menghembuskan napas beratnya membuat Ado berpikir kalau mereka gagal mencapai target.

Sarah yang melihat raut wajah Ado berubah langsung menggenggam tangan Ado. Ado sedikit terkejut melihat sikap Sarah lalu iapun tersenyum tipis menatap gadis yang sedang menggenggam tangannya itu.

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETENơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ