Bagi Rapot [edited]

Start from the beginning
                                    

Nana perlahan mendekati Sarah yang sedang sibuk merapihkan meja guru di depan kelas. "Sa, lo diapain sama Ado kemaren? Bilang ke gue biar gue kasih pelajaran tuh bocah." ucap Nana, namun Sarah hanya diam tidak menjawab, ia melirik Nana sekilas dengan death glare nya lalu kembali merapikan meja guru.

"Yaudah gakpapa kalo gak mau cerita." nyali Nana langsung dibuat ciut. Nana pun mengubah targetnya menuju Ado yang sedang sibuk merapihkan bingkisan untuk orangtua murid.

"Ado, kan lo udah mancing gue nih sekalian mau ditangkep gak?" ujar Nana.

Ado menatap Nana sambil mengerutkan kedua alisnya yang hampir menyatu. "Sakit?"

"Ih, maksudnya gak mau sekalian cerita kemaren ada tragedi apa antara lo sama Sarah?"

"Kepo."

"Ih, seriusan! Cerita gak! Kalo engga gue tinju lo!"

"Lah gitu maksa, dasar bocah." ujar Ado lalu kembali meneruskan kegiatannya. "Dimana-mana dalam pertemanan, sedekat apapun kalian 'privasi' antar sesama tetap berlaku, ngerti?"

"Ado mah, lo tau sendiri kan, gue kalo udah kepo itu bisa sampe gak bisa tidur. Pokoknya tanggung jawab!"

"Oh, jadi minta pertanggung jawaban nih sama gue?"

"Iya, tanggung jawab Do!"

"Oke, abis ini kita ke kua ya, K. U. A loh!" ujar Ado mengulang sekaligus menekan kata KUA sambil melirik Sarah.

"Apaan sih kok jadi KUA, ngaco dah! " ucap Nana.

Nana mendengus kesal ia berjalan keluar kelas menuju balkon. "Kok jadi gedek sendiri sih!" gumamnya. Nana meraih ponsel disaku roknya. Dilihatnya panggilan masuk dari Ferdi. Dengan sigap Nana langsung mengusap warna hijau dilayar ponselnya.

"Yo kenapa?" ujur Nana begitu mengangkat panggilan itu.

"Liat kebawah dong."

Nana menoleh ke bawah, dilihatnya Ferdi sedang melambaikan tangan ke arahnya.

"Ih, apa-apaan sih, bikin malu tau gak pake lambai-lambai tangan segala." ucap Nana sambil melangkah mundur menjauhi balkon.

"Biarin aja sih, gak ada yang liatin gini."

"Gigi lo, noh liat ada Zizi disebrang lagi ngeliatin gue."

"Yeelah baru diliatin sama Zizi doang masa udah takut aja, gimana nanti kalo diliatin sama ibu mertua." goda Ferdi lalu tertawa karena malu dengan ucapannya sendiri.

"Haduh, masih bau kencur juga omongannya udah ibu mertua, gaya banget lo, sok tua."

"Wah diem-diem lo ngendusin bau gue ya? Lu anjing apa manusia sih sebenernya? Mencoba dewasa Na, bukan sok tua."

"Mana ada sih anjing secantik gue." Nana tertawa renyah.

"Iya deh suka-suka lo ya." ucap Ferdi lalu disusul suara tawa kemenangan Nana yang terdengar jelas di telinganya. "Eh, btw emak sama bapak lo udah dateng?"

"Belum, mungkin nanti siangan baru dateng, om Tyo udah dateng?"

"Engga, nanti yang ngambil Mama gue kayaknya. Si Tyo lagi sibuk nyari duit."

"Mama lo?"

"Iya, mau ketemu? Terus cipika cipiki gitu?"

"Engga deh makasih, gue belom siap mental ketemu sama emak lo."

"Pake nyiapin mental segala, emak gue gak gigit kok tenang aja. Kalo anaknya tuh baru dah ngegigit." ujar Ferdi sambil terkekeh.

Sarah mencolek pelan pundak Nana yang sedang asyik mengobrol dengan Ferdi melalui telepon. "Pacarannya bisa di break dulu gak? Tolong panggilin Bu Tarigan di kantor, bilang kelasnya udah rapih gitu, gue mesti jaga kelas takutnya nanti ada orangtua murid yang dateng."

From Me To You [FIX YOU] - COMPLETEWhere stories live. Discover now