[19] PETUNIA

Mulai dari awal
                                    






-PETUNIA-






"Annyeong Yoona sunbaenim." Sapa Chen kepada gadis bertubuh semampai yang tersenyum membalas sapaannya. Sekarang hanya tinggal mereka berdua. Para membernya telah berjalan lebih dulu serta Yoona yang memang berjalan seorang diri.

"Ada apa, Chen-ssi?" Tanya Yoona kalem.

Chen mengusap tengkuknya. Ia merasa canggung. "Itu, apa sunbae masih mengingatku." Yoona mengernyit bingung.

Tentu saja, pasti Yoona sudah melupakannya. Setelah sekian lama ia baru berani berbicara pada gadis itu. "Terima kasih banyak karena saat itu sunbae datang. Berkatmu, aku bisa debut sekarang." kata Chen.

Yoona terdiam sebentar lalu tersenyum tipis. "Sama-sama, Chen-ssi."

Sekilas Chen melihat Yoona tersenyum padanya. Chen akui, Yoona tampak sangat menarik, ia cantik, baik, juga manis ketika tersenyum seperti tadi. Bahkan lebih manis dari cotton candy kesukaan Baekhyun. Baiklah, sejak kapan pikiran Chen jadi berlebihan seperti tadi?

Jantungnya mulai memompa aliran darahnya dengan cepat. Wajahnya pun telak berubah menjadi merah. Namun akhir-akhir ini entah kenapa Chen merasa aneh dengan dirinya sendiri. Apalagi saat berduaan saja dengan Yoona seperti sekarang ini. Jantungnya sering kali berdetak lebih cepat dan tidak jarang ia jadi merasa canggung jika berbincang dengan gadis yang terkenal ramah pada semua orang itu.

Chen memang sering dianggap bodoh dan tidak peka oleh member lainnya. Tapi ia tidak sebodoh itu untuk menyadari kalau ia menyukai seorang Im Yoona. Walaupun Chen sudah berusaha untuk menyangkal semua perasaannya dan menganggap kalau semua perasaannya itu hanya sementara, tetapi semakin ia menyangkalnya, perasaan itu tidak menghilang dan malah terasa semakin kuat.

Karena hal itu, satu pertanyaan muncul di benak Chen dan terus berputar-putar dalam pikirannya sampai sekarang untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

"Chen-ssi, ada apa? Kenapa berhenti berjalan? Ayo kita harus bersiap-siap untuk rehearsal opening SM Town Concert nanti malam"

Pertanyaan Yoona membuyarkan lamunan Chen. Apa katanya tadi? Berhenti berjalan? Chen bahkan tidak menyadari kalau sudah berhenti berjalan dan melamun.

"A-ah! Maaf, sepertinya aku melamun," jawab Chen. Ia yakin pasti wajahnya berubah menjadi semakin merah. Bisa-bisanya ia melamun dan menghentikan langkahnya gara-gara melihat senyum gadis itu.

.

"Kehadiranmu di sini terkadang membuatku bingung dengan perasaanku sendiri. Apa alasanku bisa menyukaimu? Apa hanya karena kau datang saat itu?"

.

Chen pun berlari kecil menyusul Yoona yang sudah berjarak agak jauh darinya. Ketika berlari, ekor matanya tidak sengaja menangkap objek berupa semak belukar kecil di sebuah pot-pot kecil yang diletakkan dengan berjejer rapi disitu. Chen menghentikan langkahnya sejenak dan melihat pada kumpulan semak itu. Sepertinya bunga semak itu tengah mekar. Karena didorong oleh rasa penasaran, Chen malah berjongkok agar dapat melihat bunga semak-semak itu dengan jelas.

Bunga Petunia rupanya. Tapi kenapa bunga itu ada di tempat seperti ini? Mungkinkah ada beberapa staf yang meletakannya disini?

Tiba-tiba Chen teringat sesuatu. Ia ingat apa arti bunga itu. Bunga Petunia itu sama seperti gadis itu.

Jangan tanya kenapa ia bisa mengetahui arti bunga tersebut. Beberapa bulan lalu, ada seorang fans yang memberitahunya dan memberinya bunga itu saat mereka melakukan jumpa fans. Akhirnya Chen menyadari kalau arti bunga itu persis dengan gadis itu.

Arti bunga Petunia adalah-

"Ah, bunga Petunia, ya?" Tanya Yoona yang ternyata sudah berada di belakangnya. "Musim panas memang waktunya bagi Petunia untuk mekar dan yang ini sudah mekar dengan sempurna," Lanjut Yoona.

Chen masih terdiam dan terus menatap bunga tersebut dengan wajah memerah. Suasana hening pun menyelimuti mereka berdua.

"Ngomong-ngomong, apa Chen-ssi tahu arti bunga Petunia?" Tanya Yoona untuk memecahkan keheningan yang terasa canggung.

Jelas Chen tahu artinya. Tapi ia berpura-pura tidak tahu dengan menggelengkan kepalanya.

Yoona tersenyum. "Menurutku arti bunga ini mirip sekali denganmu, Chen-ssi" jeda sebentar, "Karena arti bunga ini adalah tidak pernah berputus asa," lalu Yoona melanjutkan.

Pernyataan Yoona membuat wajah Chen tambah memerah. Tapi, dibandingkan dengan dirinya bunga itu lebih mirip Yoona yang tidak pernah menyerah dalam segala hal. Bahkan gadis itu berhasil meyakinkan Chen untuk mengejar impiannya. Apa Yoona tidak menyadari bahwa berkat dirinyalah Chen tidak pernah lagi berputus asa?

Selama ini, Chen selalu menutupinya dan tidak ada orang lain yang tahu perasaannya kecuali dirinya sendiri. Bunga petunia memang bisa berarti tidak pernah putus asa. Tapi, bukan! Bukan makna itu yang Chen tahu!

Ada makna lain dari bunga Petunia yang tidak diketahui oleh Yoona. Makna yang menjadi cerminan perasaan Chen pada Yoona. Makna yang sesuai dan menjadi jawaban untuk pertanyaan yang selalu berputar-putar dalam pikirannya.

Chen lalu memetik satu tangkai bunga Petunia dan setelahnya bangkit berdiri. Kalau Yoona tidak tahu arti lain dari bunga itu, Chen sendiri yang akan memberitahukannya.

Chen membalikan badannya agar dapat bertatap muka dengan Yoona. Dan tanpa diduga oleh Yoona, Chen menyematkan bunga itu di sela-sela surai coklat gadis itu. Selanjutnya Yoona bisa melihat kalau wajah Chen sudah berubah menjadi merah.

"Chen-ssi?"

Chen menyadari kalau selama ini jawaban untuk pertanyaannya itu mudah dan sederhana. Namun selama ini juga ia terlambat untuk menyadari kalau itu adalah jawaban yang tepat.

Arti dari bunga Petunia itu telah mengingatkannya. Arti dari bunga Petunia itu juga telah menyadarkannya.

Karena arti bunga Petunia, selain tidak pernah berputus asa adalah-





-PETUNIA-






"-kehadiranmu selalu kunanti dan membuatku nyaman berada disini."







PETUNIA - END


FLOWERS FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang