🍁 Chapter [28] 🍁

Mulai dari awal
                                    

Elusan di kepalaku membuatku menoleh mendapati wajahnya di pagi hari. Ia sangatlah tampan aku beruntung mendapatkannya, semoga saja anakku dapat mirip dengannya. Tapi aku merasa bahwa anakku ini adalah perempuan? Apapun jenis kelaminnya aku akan menerimanya dengan senang hati.

"Kau melamun. Apa yang kau fikirkan?"tanya Samuel.

"Soal semalam. Aku masih tak habis fikir, Mas"jawabku.

"Sebaiknya sudahi segala hal yang mengganggu fikiranmu sayang, kita pun sudah pernah membicarakannya. Atau kau mau kita bicarakan ulang lagi?"tawar Samuel.

"Tidak. Aku minta maaf atas sikapku ini. Aku hanya takut dia mengambil David dariku karna tak terima dengan semua ini"ucapku.

"Husttt berhenti berfikiran buruk sayang, kau sedang hamil. Ayo lebih baik kita jalan-jalan saja supaya kau lebih tenang"balas Samuel.

🍁🍁🍁

Samuel benar-benar mengajakku jalan-jalan aku sangat senang. Di Jerman ini banyak tempat indah yang tak pernah aku lihat sebelumnya atau ku ketahui.

Pertama dia mengajakku ke Bradenburg Gate yang merupakan simbol utama gerbang Berlin dan penyatuan Berlin Barat dan Berlin Timur. Lalu aku dan Samuel pergi ke Heidelberg Old City - Sebuah kota otonom tua di Baden-Württemberg yang terkenal dengan kastil , kota tua, dan universitas tua.

Di Heidelberg, terdapat area pejalan kaki yang sangat terkenal karena merupakan pedestrian terpanjang di Eropa, dan di sisi kiri kanannya berdiri gedung-gedung tua yang masih berfungsi. Selain itu di sini juga terdapat kastil yang terkenal, Heidelberger Schloss yang sisa reruntuhannya saja. Bangunan ini semula adalah benteng yang terletak di tempat yang strategis sebagai sebuah benteng pertahanan.

Dan sebagai penutup aku dan Samuel pergi ke Rhine - Romantic River. Sungai panjang yang melintasi beberapa negara ini dimulai dari Swiss dan berakhir di North Sea, Belanda. Sungai Rhein mengalir sepanjang 1036.20 km. Sungai Rhine mengalir di beberapa titik di Jerman, biasanya pemandangannya akan menjadi sangat cantik dan romantis di tepi sungai pada malam hari. Dan aku sangat bahagia bisa pergi kesana bersama orang terkasih. Ini adalah jalan-jalan terindah sepanjang hidupku.

"Terimakasih atas semuanya, aku sangat bahagia Sam, lebih dari apapun"ucapku.

"Apapun akan kulakukan untuk kebahagiaanmu. Maaf aku sering membuatmu sedih"balas Samuel.

"Tidak masalah, kau bahkan sudah membuaku melupakan segala kesedihan itu. Kau adalah anugrah terindah yang Tuhan kirim untukku"lanjutku.

Samuel menatapku lama dan kemudian mencium keningku dan David juga. Aku sangat bahagia, semoga kebahagiaan ini bukanlah sementara. Dan kini aku sedang dalam perjalanan pulang setelah seharian aku bersama dengannya.

🍁🍁🍁

Tepat pukul 19.00

Aku sampai dirumah, ternyata suasana semakin ramai karna kedatangan tamu dari keluarga dekat Samuel. Mereka datang setelah di beritahu mengenai keadaan Samuel.

"Akhirnya kalian pulang juga, aku fikir kalian sekalian berbulan madu"goda Sean.

"Mah... Aku tidak akan mengajaknya berbulan madu kesini. Ke Jepang lebih bagus sepertinya"sahut Samuel.

"Ah lagipula kau kan membawa David pasti repot ya. Lebih baik David dititipkan ke Mamah ya"ucap Sean.

"Eh ke Mamah dulu ajalah"sahut Cindy.

"Udah lebih enak aku bawa aja biar dia sekalian liat, hahaha"balas Samuel.

Yang langsung kuhadiahi cubitan di perutnya. Dia memekik kesakitan yang kulanjut dengan menatapnya tajam. Bagaimana bisa dia memikirkan hal itu? Memalukan.

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang