24th Day : Xenophobia

2.5K 150 4
                                    

Pagi ini, saat aku baru sampai di sekolah. Aku melihat Naruto bersama dengan seorang anak kecil manis, yang bernama Himawari. Dia sangat mirip denganku, mengingatkanku akan diriku yang dulu. Dirinya yang memiliki xenophobia, membuatnya menjadi anak yang penakut. Xenophobia itu benar-benar hal yang merepotkan.

◐ 26 Days : Koi of Love ◐

Naruto melihatnya dengan jelas, entah itu penampakan atau hantu yang melekat pada pohon di depan gerbang sekolah. Mungkinkah ini balasan karena gagal menyatakan perasaannya kemarin? Tidak, bukan itu. Dengan air mata yang bercucuran sambil meneriakkan kata "Mama" dengan suara yang keras. Dilihatnya yang ternyata anak kecil itu lekat-lekat, ternyata bukan hantu maupun penampakan. Dia hanya anak kecil yangs sedang teresat, dan sangat mengingatkannya akan Hinata yang dulu.

"Tidak bisa kubiarkan." mengingat semua kemiripan itu, membuat hatinya tergerak. Naruto langsung mendekati anak kecil itu, diberikannya senyuman terbaik yang pernah dikeluarkan olehnya. "Selamat pagi," sapa Naruto dengan suara yang diperlembut, supaya anak itu tidak ketakutan.

Anak kecil yang menangis itu langsung terdiam dan menengok ke arah Naruto. Dengan rasa yang begitu takut, anak itu makin keras menangisnya. Naruto yang bingung harus melakukan apa jadi gelagapan di tempat. Apa yang harus kulakukan!? Tanyanya mondar-mandiri sambil memegang kepalanya. Disaat seperti ini, hanya dewi penyelamat yang dapat menyelesaikan masalahnya.

"Lho, Naruto? Ada apa?" tanya Hinata. Hinata baru saja sampai di sekolah, tapi matanya malah melihat kejadian aneh yang menghentikan langkahnya.

"Dewi penyelamat!" seru Naruto dengan mata yang berbinar-binar, dan langsung saja berlari mendekati Hinata. Baru saja ia berpikir, tapi yang dipikirkannya sudah benar-benar datang. "Hinata! Tolonglah aku! Lihat anak kecil itu.!" serunya kembali sambil menunjuk anak kecil tadi.

"Anak tersesat?" tanya Hinata heran, ia melihat Naruto yang mengangguk. "Lalu kenapa tidak ditolong?" Hinata melihat Naruto lekat-lekat, biasanya Naruto akan langsung bergegas untuk menolong siapapun. Contohnya saat pertama kali Naruto dan Hinata bertemu. Saat itu Hinata jatuh, dan tidak ada siapa-siap di sana. Meski merasa ragu, Naruto tetap menolong Hinata dan diantarkannya Hinata sampai rumah. Tapi kenapa sekarang tersendat-sendat?

"Tadi aku sudah melakukannya, tapi saat aku mendekatinya, tangisannya makin kencang. Kupikir anak kecil itu memiliki xenophobia, jadi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan anak seperti itu." balas Naruto panjang lebar, tapi tetap saja Naruto tidak bisa membiarkannya. Tapi kalau didekati oleh Naruto lagi, nanti malah makin kencang tangisannya dari sebelumnya.

"Takut orang asing ya?" Hinata melihat anak kecil itu lekat-lekat, dan tersenyum tipis. "Biar aku saja," dengan langkahnya yang anggun, dengan senyumannya yang manis, Hinata akan mulai beraksi. Kalau seperti ini saja, biarkan Hinata yang membereskannya. Kalau Naruto? Tentu saja ia menyaksikannya dari kejauhan.

"Anak manis, kenapa menangis?" tanya Hinata dengan lembut, anak yang menangis itu pun menengok ke arah Hinata.

Merasa tidak terancam, anak itu menghentikan tangisannya. "Aku tersesat," jawabnya dengan sedikit isakan. Suara yang lembut itu, benar-benar membuat Hinata meleleh. Suaranya begitu imut!

"Mamamu dimana?" sedikit demi sedikit, Hinata melakukan pendekatan kepada anak kecil itu. Bertanya-tanya untuk memastikan di mana anak ini berasal.

"Kerja,"

"Lalu ke sini bersama siapa?" tanya Hinata kembali.

"Nenek,"

"Nenekmu siapa?" pertanyaan demi pertanyaan dikeluarkan olehnya, kali ini Hinata menanyakan pertanyaan yang pasti. Kalau anak kecil ini mengingat nama neneknya, sudah pasti Hinata akan mengantarkannya pada orang tersebut kalau ia mengenalnya. Tapi kalau tidak, dengan terpaksa Hinata harus membawanya ke petugas keamanan terdekat.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang