13th Day : Magatama

2.2K 151 24
                                    

Magatama. Batu yang berbentuk seperti koma ini, begitu berharga bagiku. Dia yang menemukannya, dia yang memberinya, dan dia juga yang membuatku menyukainya. Dua magatama, dua insan, dan dua warna. Magatama hitam ada padaku, dan magatama putih ada padanya. Magatama yang melambangkan Yin dan Yang juga, memiliki karakteristik yang sama dengan kami berdua. Walaupun bertolak belakang, tapi tetap dapat menjaga keseimbangan.

Kalau dalam hubunganku dengannya, bisa seperti itu juga tidak ya?

26 Days : Koi of Love

"Oke! Semuanya sudah selesai," saat ini, Hinata sudah sangat rapi. Rambutnya yang sudah disisir, perlengkapan yang sudah dimasukan ke dalam tas, dan berbagai hal lainnya. Ia sedang siap-siap untuk ke rumah Ino karena mereka akan mengerjakan tugas kelompok mata pelajaran kesenian.

Yah. Guru kesenian menyuruh murid-muridnya untuk membuat sebuah prakarya dari barang bekas. Satu kelompok berisikan empat orang, yaitu Hinata, Ino, Naruto dan Kiba. Mereka bisa sekelompok seperti ini bukan karena mereka yang memilihnya sendiri, tapi karena sebuah keberuntungan.

"Ah! Ada yang ketinggalan," Hinata berjalan menuju meja belajarnya, diambilnya kalung magatama itu. "Saat ini aku akan memakainya," katanya dan menggenakan kalung tersebut dihadapan cermin. Setelah semuanya sudah rapi, akhirnya Hinata memutuskan untuk pergi sekarang.

"Ayah, Hanabi, Kak Neji, aku berangkat ya!" setelah berpamitan, Hinata pun langsung pergi menuju rumah Ino.

Tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai di rumah Ino. Sebenarnya hanya perlu jalan kaki selama tiga puluh menit saja sudah sampai. Yah. Sebenarnya harus naik kereta dulu sih. Cuma melewati satu stasiun saja, sudah sampai di tempat Ino.

"Pintu kereta akan ditutup. Harap yang berada dekat dengan pintu untuk berhati-hati." Kereta pun jalan, membawa banyak penumpang menuju tujuannya.

Tingtong.

Ino membuka pintu rumahnya, ia melihat Hinata disana. "Selamat datang!" seru Ino bersemangat. Asyik ya. Di hari libur seperti ini, masih bisa bertemu dengan sang teman.

Hinata melihat sekitar rumah Ino, "Keluarga Ino sedang pergi?" tanya Hinata karena tidak mendapatkan sosok siapapun didalam rumah Ino. Itu hanya pendapatnya sih, karena didalam rumah terdengar begitu sepi.

"Iya, mereka sedang jalan-jalan. Jahat ya meninggalkan anak sendiri di rumah."

"Naruto dan Kiba juga belum datang?" Hinata pun bertanya kembali, ia tidak menanggapi kata-kata Ino yang tadi. Naruto dan Kiba tidak terlihat disana, dan itu membuat Hinata penasaran.

"Bentar lagi mungkin," balas Ino tidak tahu.

"Yo!"

Ino melihat pemanggil itu, kembali ia melihat Hinata. "Tuh datang," katanya dan memutar balik tubuh Hinata.

"Selamat pagi!" seru Naruto mengangkat tangan kanannya sebagai wujud sapaannya.

"Kami bawa ini!" dan Kiba menyodorkan sebuah kotak yang ada didalam kantong plastik. Entah kotak itu isinya apa, yang pasti itu sejenis makanan.

"Wah! Makasih ya," langsung saja barang yang ada di tangan Kiba direbut oleh Ino. Ino jadi bersenandung ria karena mendapatkan oleh-oleh dari teman-temannya.

Hinata melihat Ino dengan tatapan kecewa, "Aku tidak membawa apa-apa," kecewa karena Hinata tidak membawa apa-apa. Padahal mau datang ke rumah teman, tapi malah tidak bawa sesuguhan sama sekali.

"Sudah! Tidak apa. Ayo masuk!" seru Ino berlari masuk ke dalam rumahnya. Tamu-tamu itu pun melepas alas kaki yang mereka gunakan.

"Hinata jahat. Kenapa perginya tidak bersama?" di pengawalan Naruto berbicara pada Hinata pada hari ini, malah mengucapkan kata-kata yang membuat Hinata bingung.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang