8th Day : Hinata

2.9K 175 9
                                    

Aku, Hinata Hyuuga. Aku tidak tahu kenapa dengan diriku. Bisa dibilang, aku ini pengecut. Tidak bisa mengucapkan apa yang ada didalam hatiku sebenarnya. Mulut dan hati selalu berkata lain, aku selalu menutupi hal-hal yang membuatnya penasaran. Rasa curiga yang diberikannya padaku, membuatku benar-benar menderita. Apalagi perasaan yang dia simpan untuk orang lain.

Aku yang seperti ini, apakah bisa mendapatkannya? Mendapatkan seseorang, yang benar-benar spesial di hatiku.

  ◐ 26 Days : Koi of Love ◐

"Hinata Hyuuga, kamu tahu apa kesalahanmu?" 

"Iya pak," balas Hinata dengan lesu. Saat ini, Hinata sedang berada di ruang guru. Bisa dibilang, jarang-jarang Hinata berada di ruang guru selama ini.

"Apa?" tanya guru dengan salah satu mata yang tergores. Guru ini, terkenal dengan kekerasannya dalam mengajar. Bukan kekerasan dalam hal fisik, tapi batin. Semua murid takut padanya, sehingga tidak pernah ada murid yang tidak mengerjakan tugas dari guru ini.

"Tidak mengerjakan tugas,"

Hinata Hyuuga, baru kali ini disidang di ruang guru. Semua guru yang ada disana jadi merasa heran dengan kejadian ini. Hinata Hyuuga, murid yang rajin dan teladan di sekolah itu, tidak mengerjakan tugas? Untuk yang pertama kalinya?

"Kenapa bisa? Baru pertama kali kamu seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi? Tugas ini sudah diberikan seminggu yang lalu." guru pun tahu, pasti ada sesuatu sehingga Hinata tidak mengerjakannya. Semua guru sudah mengenal Hinata, murid teladan dan berprestasi di sekolah.

"Sebenarnya tugas itu belum selesai pak," jawab Hinata sejujur-jujurnya. Sebenarnya, ia tidak dapat menyelesaikannya karena memikirkan Naruto terus. Kalau dilanjutkan juga, tidak akan menghasilkan hasil yang bagus. Jadi dihentikan saja, daripada mendapatkan hasil yang tidak maksimal.

"Sudah mengerjakan berapa bagian?" guru ini pun sedikit berbaik hati, ia akan memberikan sedikit toleransi. Ia juga tidak mau menghukum Hinata hanya karena belum menyelesaikan sedikit bagian saja.

"Hampir selesai, tinggal sedikit lagi." jawab Hinata. Hinata menengok keluar sebentar, anak-anak masih berlalu-lalang kesana-kemari. Padahal sudah jam pelajaran masuk, tapi tetap saja tidak ada yang mematuhi peraturan sekolah.

"Bagian apa?" tanya guru itu kembali.

Hinata melihat kembali guru tersebut, "Kesimpulan serta saran," jawabnya dengan mantap. Mungkin setelah ini akan ada kejadian baik karena dirinya sudah jujur.

"Baiklah, karena kamu anak yang berperestasi. Bapak akan berikan toleransi, selesaikan hingga istirahat siang nanti. Kalau sudah selesai, kumpulkan kembali pada bapak." keputusan sudah ditetapkan, guru itu berdiri dan mempersilakan Hinata untuk kembali ke kelas.

"Terima kasih pak," Hinata pun sangat berterima kasih karena sudah memberikan toleransi padanya.

Saat sampai di kelas, Naruto langsung menghampiri Hinata. Dialah orang pertama yang mau menanyakan keadaan Hinata, baru setelahnya Ino boleh bertanya. "Hinata! Kamu tidak apa-apa?" tanya Naruto khawatir. Naruto sangat tahu sifat guru itu, takutnya Hinata nanti diapa-apakan.

"Iya," tapi Hinata kembali dengan selamat, jadi Naruto tenang-tenang saja. Lagian Hinata juga sudah bilang kalau dirinya baik-baik saja. Tidak ada satu luka pun di tubuh Hinata, itu tentu saja. Karena Hinata memang tidak diapa-apakan oleh guru tadi.

"Tumben sekali sih," ucap Naruto menggaruk-garuk kepalanya karena penasaran. Ia melihat Hinata yang menunduk, "Kenapa memangnya?" tanyanya. Naruto cukup penasaran juga sih, padahal Hinata belum pernah seperti ini. Tidak mengerjakan tugas itu tuh, merupakan hal pertama yang dialami Hinata.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang