9th Day : Ingatan

2.4K 165 5
                                    

Sebuah ingatan yang terlintas begitu saja, membuatku tersenyum. Ingatan yang merupakan kenanganku di masa kecil, saat bertemu dengan Naruto pertama kali. Itu memang menyenangkan, dan aku bersyukur karena hari itu pernah terjadi. Kalau tidak ada hari itu, ingatan ini pun tidak akan pernah ada.

Sebuah ingatan, yang tidak akan pernah dilupakan begitu saja. Apa Naruto masih mengingatnya ya?

26 Days : Koi of Love

Di persimpangan jalan ini, Hinata bertemu dengannya. Seorang bocah berambut pirang dengan umur sekitar enam tahun, terhenti karena melihat Hinata yang masih berumur lima tahun ini, jatuh ditengah jalan, tepat dihadapannya. Bocah ini, terpaku, dan melihat sekelilingnya. Kosong melompong, tidak ada orang sama sekali yang lewat. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ia hanya berdiam diri saja. Tidakkah ada orang yang akan membantunya? Tidakkah ada orang yang akan menolongnya? Tidak peduli. Karena tidak ada yang membantunya, jadi buat apa membantu juga?

Lima langkah bocah ini berjalan, ia penasaran dengan apa yang terjadi berikutnya. Ia menengokkan kepalanya ke belakang, tidak ada ekspresi akan nangis sama sekali yang dipancarkan oleh Hinata. Hinata tetap tenang dan tegar, kemudian ia berdiri kembali. Bocah pirang itu, tercengang melihat Hinata. Seakan takjub dengan apa yang dilihatnya. Bocah pirang itu, namanya Naruto. Saat itu juga, hatinya bergetar karena melihat ketangguhan Hinata.

"Disini ya?" Hinata terhenti sesaat melihat persimpangan jalan itu. Walaupun banyak perubahan yang terjadi, tapi tempat ini tetaplah tempat kenangannya. Tempat dimana ia bertemu dengan Naruto Uzumaki, untuk yang pertama kalinya.

"Mengingatnya kembali, membuatku ingin tertawa." selesai mengingat kejadian yang terjadi berikutnya, Hinata memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanannya menuju sekolah.

Tempat ini memang sudah sering dilewati olehnya, tapi rasanya rindu sekali. Mungkin karena tempat ini terdapat kenangan yang sudah lama sekali terjadinya. Ingatan itu, sangat berharga baginya.

Baru saja mau berbelok, tepat dihadapannya malah muncul sosok yang terdapat didalam ingatan itu. Naruto Uzumaki.

"Hinata? Wah... Kita bertemu lagi nih! Kenapa ya? Kalau berpas-pasan begini, selalu di persimpangan ini. Aku jadi heran," seru Naruto kegirangan. Menurut Naruto, pertemuan di persimpangan jalan adalah sebuah keberuntungan yang jarang terjadi. Karena akan berangkat sekolah bersama, dan jika telat, akan telat bersama. Hukumannya pun akan dilakukan secara bersama.

"Iya," tidak banyak bicara, karena Hinata tidak tahu apa yang harus dibicarakan olehnya. Daripada salah bicara, lebih baik diam saja. Untuk menjaga aman dulu

"Oh ya, selamat pagi." inilah yang selalu dilupakan oleh Naruto, mengucapkan salam. Pasti salam itu akan selalu ketinggalan karena hal-hal sebelumnya. Kalau tidak ingat pun, tidak akan ada salam di hari itu.

"Selamat pagi," Hinata juga sempat lupa, untung saja Naruto mengingatkannya.

Satu menit berdiam diri, Naruto mulai bosan dengan keadaan ini. Jadinya Naruto memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanannya menuju sekolah. Tidak lupa mengajak Hinata, "Ayo," ajaknya.

Naruto jalan, dan Hinata pun jalan. 'Aku akan selalu menggandengmu, agar kamu tidak terjatuh kembali.' Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya, kenapa malah teringat dengan ucapan itu sih? Kalau mengharapkan pun, itu tidak akan pernah terjadi. Itu hanyalah ucapan seorang anak kecil, pasti akan dilupakan dengan mudahnya.

Naruto terhenti, ia baru mengingat satu hal yang penting. "Ada apa Naruto?" Hinata yang heran karena melihat Naruto pun bertanya. Naruto melihat Hinata secara perlahan, dengan ekspresi yang ketakutan. "Aku lupa membawa tugas hari ini," ucapnya. Di sekolah mereka, memang banyak guru killer. Jadi banyak sekali murid-murid teladan disana.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang