20th Day : Tragedi

2.2K 138 3
                                    

Hari ini, adalah hari yang paling tidak pernah kuinginkan. Naruto. Kenapa engkau melakukan hal itu padaku? Dirimu yang mementingkan dirinya, dibandingkan denganku. Dirimu yang bersenang-senang dengannya, melakukan hal yang dilakukan layaknya seorang pacar. Tragedi cinta yang terjadi pada hari ini, membuatku takut untuk melanjutkan perasaan ini. Naruto, sudah memiliki pacar, dan aku tidak tahu itu.

Kejadian yang kulihat hari ini, membuatku beranggapan. Bahwa perasaanku padanya, harus segera kuakhiri.

◐ 26 Days : Koi of Love ◐

-/-/-

From: Naruto Uzumaki

Subjeck: Maaf

Text

Hari ini aku tidak bisa menemanimu karena ada urusan penting Hinata. Maafkan aku ya.

-/-/-

Hinata membaca sms itu dengan sedih, karena ia tidak bisa bersama dengan Naruto hari ini. Naruto memiliki urusan penting, Hinata tidak tahu urusan apa itu. Tapi Hinata memang harus menghargai privasi Naruto. Memang Naruto tidak mungkin memiliki banyak waktu untuk menemaninya selalu. Naruto juga memiliki banyak pekerjaan yang menggunakan waktu. Tapi rasanya sepi juga kalau tidak ada Naruto disisinya.

"Jangan seperti itu Hinata, kamu tetap harus bersemangat!" serunya menepuk-nepuk kedua wajahnya dengan kedua tangannya, memberikan semangat pada dirinya sendiri. Meski tidak ada Naruto, ia tetap harus bersemangat. Ia tidak boleh selalu bergantung pada Naruto, ia harus bergantung pada dirinya sendiri. Karena kalau orang yang kita butuhkan sudah tidak ada, kita tidak punya pegangan lain selain diri sendiri.

Hinata melihat jam dinding, ternyata sudah pukul sebelas siang. Waktu sudah menunjukkan pukul keberangkatan Hinata, jadi Hinata langsung bersiap-siap dan mengenakan sepatu sendalnya. Tidak lupa membawa makanan ikan yang ada di sebelah rak sepatu. Dimasukkannya makanan itu ke dalam tas kecil sembari jalan keluar rumah.

Jalan sampai menuju tempat tujuan. Sebenarnya Hinata memiliki sepeda, tapi ia lebih suka jalan kaki daripada naik sepeda. Katanya, kalau jalan cepat selama lima belas menit, maka kekuatan otak akan meningkat lima belas persen. Hinata mana mungkin menyia-nyiakan kesempatan emas yang selalu datang padanya.

"Kira-kira urusan penting yang dimaksud oleh Naruto apa ya?" tanya Hinata penasaran.

Sampai sudah Hinata di sekolah, langsung ia berjalan menuju kolam untuk memberi makan si putih. Kemudian ia berjalan menuju bangku taman untuk duduk dan membaca komik berjenis humor yang ia bawa untuk menghilangkan rasa bosan. Mengingat kejadian kemarin, tidak ada kerjaan yang hanya membuatnya bosan. Jadi ia mencari jalan pintas untuk menghilangkan rasa bosan.

Satu jam berlalu, akhirnya komik itu pun selesai Hinata baca. Sekarang ia tidak tahu mau melakukan apa lagi. Merasa haus, ia segera bergerak keluar sekolah untuk mencari mesin otomatis yang menyediakan minuman. Hinata lupa membawa minuman dari rumah, karena ia sendiri juga jarang minum. Kata Naruto, didekat sekolah memang sudah ada mesin otomatis. Tapi Hinata belum pernah menemukannya, jadinya sekalian mencarinya.

"Katanya dekat taman di sebelah sekolah ya?" Hinata berjalan dan berbelok ke kiri, jalan lima menit ia akan sampai di taman itu.

"Itu dia," Hinata berlari pelan mendekati mesin penjual minuman otomatis itu, kemudian mengeluarkan uang logam dari dalam tasnya. Mamasukkan uangnya, dan memilih minuman yang menyegarkan.

KLENTANG. Suara jatuh minuman kaleng terdengar, Hinata langsung mengambil minuman kaleng itu. Ia berjalan menuju bangku terdekat, untuk dapat menghayati segarnya minuman kaleng yang baru saja didapatkannya. Sebelumnya Hinata akan membuka penutupnya, tapi setelah dicoba, ternyata keras juga. Dicoba lagi, tetap tidak terbuka.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang