Memangnya, ukuran vas itu berapa besar? Kenapa muat di tas Hinata? Yah. Barang-barang yang mereka masukan ke dalam vas itu memang benda-benda berukuran kecil. Tapi meski benda berukuran kecil, terdapat kenangan yang besar di sana. Kalau diukur, mungkin vas itu hanya berukuran 10x20 cm. Sedangkan tas Hinata, besarnya hampir seukuran badannya. Sudah pasti vas itu muat di dalamnya.

Lalu, ada satu rahasia yang Neji pegang, dan Hinata tidak tahu itu. Sebenarnya Neji bukannya tidak sengaja menemukannya, tapi memang sengaja menggali untuk mengambilnya. Sepuluh tahun yang lalu, tanpa sengaja Neji melihat Naruto dan Hinata yang sedang menggali lubang. Karena penasaran, ia mengintipnya dari kejauhan. Lalu ada sebuah benda yang dimasukkan oleh Naruto ke dalam lubang tersebut, 'Kita buka sepuluh tahun mendatang ya.' dari sanalah Neji mengetahuinya. Yah. Neji tahu kalau Naruto dan Hinata pasti akan melupakannya. Jadi, di sinilah peran Neji sangat dibutuhkan. Kalau tidak ada Neji, sudah pasti vas itu akan terkubur di dalam tanah dan dilupakan, selamanya.

Walau Naruto ingat tentang itu, tapi dia sendiri malah lupa menguburnya dimana. Bahkan Hinata sendiri, ia tidak mengingatnya sama sekali. Saat dilempar vas itu pun, pakai tanya segala itu benda apa. Baru tahu setelah mendapatkan penjelasan dari Neji.

Selesai Hinata beberes, ia langsung turun menuju ruang makan. Di sana sudah ada makanan enak yang menanti untuk dimakan. Hinata duduk dan acara sarapan pagi pun dimulai.

"Hari ini, aku tidak sengaja menemukan time capsule Naruto dan Hinata." ucap Neji disela-sela acara makan mereka. Hinata dan Hiashi yang tadinya makan dengan tenang, sekarang tangannya terhenti. Sendok sudah tepat di depan mulut mereka, tapi entah kenapa, mereka tidak dapat melanjutkan makan.

"Kak Neji," berusaha untuk tidak meneruskannya, Hinata tidak mau hal ini ketahuan oleh Hiashi. Tapi itu pasti akan percuma saja.

"Time capsule?" Hiashi sudah penasaran.

"Bukan apa-apa kok!" jawab Hinata menggoyang-goyangkan kedua tangannya. Berusaha meyakinkan Hiashi, bahwa itu bukanlah hal yang penting.

Hiashi tidak pernah tahu dengan hal itu, ia tidak pernah melihatnya secara langsung. "Ayah tidak akan melakukan hal yang aneh, hanya ingin tahu saja." tapi meski begitu, tetap saja rasa penasaran ini menjalar.

"Itu..."

"Time capsule ya? Biasanya dibuka kembali saat sepuluh tahun berlalu. Berarti, kurang lebih sudah sepuluh tahun kalian bersama ya?"

Hinata termenung mendengarkan ucapan Hiashi, sebenarnya apa yang sedang dilakukan Hiashi? Hiashi hanya mengenang saat-saat pertemuannya pertama kali dengan Naruto. Datang-datang, membawa Hinata yang terluka. Itu benar-benar membuatnya khawatir sekaligus sangat marah pada Naruto. Tapi saat diberitahukan hal yang sebenarnya, barulah Hiashi mengerti.

"Ayah."

"Lanjutkan makan,"

Mendengar itu, Hinata melanjutkan kembali makannya. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Hiashi. Tapi ucapan Hiashi ada bagusnya juga, jadi tidak perlu melanjutkan pembicaraan. Hal yang sudah jelasnya, Naruto dan Hinata memang sudah sepuluh tahun bersama, lebih malah. Karena sebelum pembuatan time capsule itu, mereka sudah bersama beberapa bulan.

Selesai makan, langsung Hinata membereskan piring-piring kotor dibantu oleh Hanabi. Hanabi yang sifatnya kadang tenang kadang ribut, sungguh membuatnya iri. Bahkan saat ada hal yang tidak mau diketahui oleh Hiashi, tapi Hiashi mengetahuinya, Hanabi dapat menghadapinya dengan tenang. Kalau Hinata? Seperti kejadian tadi, ia malah takut dan tidak tenang.

"Haa." Hinata menghela napasnya, itu membuat Hanabi melihat Hinata secara fokus. Kalau begini nih, pasti ada apa-apanya. Padahal kemarin ia sudah memberikan semangat pada Hinata, tapi tetap saja kakaknya tidak bersemangat.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Where stories live. Discover now