Bag. 26 : Kematian Sylia

121 4 0
                                    

Suasana diluar istana cukup sepi, mengingat para prajurit banyak yang sudah dikerahkan untuk keluar dari istana.

"Ini kesempatan bagus" Bathin Zero yang sudah bersiap mengambil ancang-ancang untuk menerobos masuk kedalam istana hitam milik Sylia, tangannya sudah siap dengan pedang yang sudah berada digenggamannya sedang satunya lagi berusaha melindungi Lora yang berdiri dibelakang Zero, tak jauh berbeda dengan Zero, Lora juga sudah bersiap dengan pedangnya, pandangannya tajam melihat kesekeliling Zoka maupun istana, dua prajurit berjaga disekitar Zoka, sedang dua prajurit lainnya sedang berlari menuju kedalam istana.

Perlahan Zero mulai membuka pintu dengan kekuatan sihirnya, kembali menunggu saat yang tepat agar bisa masuk kedalam istana tanpa ketahuan, sebuah gerobak yang membawa bahan makanan masuk melewati pintu dimana Zero dan Lora berdiri, kesempatan emas dan ini tak boleh disia-siakan. Zero segera menarik tangan Lora, berlari menuju kesebelah gerobak tadi dan segera merunduk menyembunyikan dirinya, berjalan menyusuri istana mengikuti arah gerobah itu berjalan. Sebuah pintu, Zero melihat celah agar mereka bisa berpindah ketempat yang lebih aman. Masih dengan merunduk Zero kembali berlari menuju kebalik pintu yang berada tepat disebelah kiri mereka yang disusul oleh Lora. Suasana terlihat aman tanpa ada prajurit yang curiga, Zero dan Lora saling beradu pandang mengatur siasat agar bisa menjatuhkan dua prajurit yang menjaga Zoka. Oke, siasat sudah diatur, Zero akan melawan prajurit yang berada disisi kiri dari Zoka sedang Lora akan melawan prajurit yang berada disisi kanannya.

Zero sudah berlari, mengendap-endap agar bisa mendekati prajurit itu, sedang Lora masih memperhatikan gerak gerik Zero untuk saling menjaga keamanan dari timnya. Ketika prajurit yang berada disebelah kanan lengah tanpa ragu Zero yang berdiri tak jauh dari prajurit itu segera mendekat dan membekap mulutnya dengan kedua tangannya, prajurit itu terkejut, namun belum sempat menoleh, Zero dengan sigap memukul tengkuk prajurit itu hingga membuatnya pingsan. Dan itu tandanya kesempatan Lora untuk mendekati prajurit incarannya semakin tepat, Lora mengambil ancang-ancang berlari dengan gesit menuju kearah prajurit hingga membuat prajurit itu tersentak kaget dan segera mengacungkan tombaknya kearah Lora, belum sempat melihat dengan jelas, Lora meniupkan sebuah debu penidur hingga membuat prajurit itu jatuh tak sadarkan diri.

"Berhasil" gumam Lora, lalu mendekat dimana Zoka tergantung. Pedang diayunkan kearah rantai dimana Zoka terikat Criingg Criingg rantai yang mengikat Zoka berhasil lepas hingga membuat tubuh Zoka terhempas jatuh kebawah namun dengan sigap Zero segera berlari dan menangkap tubuh temannya yang kini tak berdaya sama sekali.

"Kaa..kaaliaan.." ucap Zoka lirih, matanya memandang Zero dan Lora bergantian

"Tenanglah aku telah menyelamatkanmu Zoka.." kata Lora sambil membelai pipi Zoka yang terlihat bengkak, Zoka tersenyum lalu kembali menatap Zero

"terima kasih" ucapnya lagi dan hanya dibalas anggukan oleh Zero,

"minumlah ini..." sahut Zero sambil mengambil sebuah botol mini yang tersimpan disaku bajunya, membuka penutup lalu menuangkannya kemulut Zoka. Zoka menyipit merasakan beberapa tetes air yang masuk membasahi mulut keringnya, mungkin rasanya aneh.  

"Tidak apa-apa itu akan memulihkan tenagamu, yah meskipun tidak maksimal namun setidaknya kamu tidak akan selemah ini kawan" ucap Zero sambil menyikut tubuh lemah Zoka, Zoka hanya tersenyum lalu kembali memejamkan mata.

"Kita harus membawanya pergi Zero," ajak Lora yang langsung dijawab anggukan tanda setuju oleh Zero namun belum sempat mereka berdiri puluhan prajurit berlari mengitari mereka bertiga.

"Sial kita terkepung" umpat Zero sambil memperhatikan kesekeliling arahnya.

"AHAHAHAHA.... Kalian terkepung..."

Petualangan LoraWhere stories live. Discover now