Bag. 23: Sylia

113 6 0
                                    

"Sial benar-benar sial..."

"BODOH KALIAN SEMUA!!! Mencari satu mangsa saja tidak becus. Apa harus aku yang lagi-lagi turun tangan HAH!!" pekik wanita itu marah

"ma.maa..afkan kami Ratu, kami sudah mencari diseluruh penjuru tetapi juga tetap tak ditemukan" Jawab salah satu prajurit tak berani menatap wajah Sylia.

Wanita itu mendekat, lalu tangannya menangkup rahang pemuda itu kuat-kuat "Ampun Ratu ampun.." pintanya yang mulai ketakutan.

"Cihh... Percuma aku berikan kalian kekuatan jika kemampuan kalian hanya sebatas ini" ucapnya sembari melempar tubuh lelaki itu hingga jatuh terpental.

"Aku tidak mau kalian gagal lagi, segera cari wanita itu CEPATTT!!!!!" teriak wanita itu penuh amarah, sedang prajurit yang lain segera bergegas pergi meninggalkan istana tersebut.

"Aku harus mencari cara, sebelum wanita itu benar-benar menghabisiku" gumamnya sembari berjalan mondar-mandir diruang istananya yang cukup menyeramkan.

"Pengawal, tutup semua gerbang dan kerahkan seluruh prajurit yang memiliki sayap,cari kesegala penjuru. Kau, kau dan kau ikut aku" tunjuk wanita itu dan berlalu pergi meninggalkan singasananya memasuki ruangan rahasia.

*********


"Bagaimana kau masih tidak ingin menyerah?" tanya Sylia pada seorang wanita yang menjadi tawananannya, kukunya yang panjang membelai-belai pipi wanita itu settt "ups... maaf aku tak sengaja melukaimu gadis cantik ahahahahahaha" tawanya buas ketika mendapati pipi gadis itu berdarah karena tergores kuku tajamnya.

"Juhhh.."

"Kurang ajar.. kau berani meludahi wajah cantikku" marahnya sambil menarik kuat rambut milik wanita itu "kau akan segera mati penyihir" ucap gadis itu dengan tatapan sengit membuat Sylia semakin marah "tunggu saja.... tunggu saja kau yang akan mati gadis bodoh" tandasnya. Matanya saling beradu dan tiba-tiba keluar cahaya merah yang membuat tubuh wanita lemas kemudian tak sadarkan diri dan kembali terkulai lemas "Ahahahaha... kau akan mati bocah tengil, yah kau akan mati" ucap Sylia dengan tatapan bengisnya sembari berlalu meninggalkan wanita itu dalam selnya.


**************


"Graceee.... Zerooo kau dimana....?" teriakku panik

"Zokaaaaa-!" "sttt.. Diamlah" pinta seorang lelaki yang tiba-tiba berada didekat tubuhku, lagi-lagi lelaki itu berhasil menggenggam tanganku seenaknya, Zoka siapa lagi kalau bukan dia, pria dengan otak mesumnya. "Kita mau kemana?" tanyaku penasaran, bukannya menjawab tangan lelaki itu malah merangkul pinggangku dan membawaku terbang keatas langit "Hei ini curang Zoka.. kita harus kembali" gumamku mengingatkan namun lelaki itu tak perduli dengan ucapanku. Dia malah semakin membawaku naik hingga jauh dari atas permukaan dan buukkk  pukulan telak berhasil mendarat dipunggungnya hingga membuat aku dan Zoka terpisah lalu jatuh Zerooooooooooo..... teriakku histeris ketika tubuhku sudah tak jauh dari permukaan tanah dan wuss seseorang berhasil memegang sebelah tanganku kemudian menyeimbangkanku dan berhasil mendarat ditanah dengan pelan "terima kasih Grace" ucapku pelan wanita hanya membalas dengan senyuman, sementara Zoka

"Buummm..."

Terdengar jelas bunyi bedebum yang begitu keras "aaaGH!!! Sialan.. kau sudah puas" Teriak Zoka pada Grace yang tengah berdiri disebelahku "salah sendiri, kenapa curang? kenapa kau lari Zoka!" cetus wanita itu kesal "aku tahu kau sudah memiliki ilmu ini Zoka tapi setidaknya bantulah Lora dan Zero untuk berlatih bersama-sama, apa itu permintaan yang amat sulit" cetusnya marah sambil melipat kedua tangannya "sudahlah Grace tidak perlu semarah itu, aku tidak apa-apa Grace" sahutku menenangkan namun Grace masih mendengus kesal dengan ulah dari Zoka "baiklah aku minta maaf" cetus Zoka tanpa mau menatap Grace. "Kalau begitu kau yang melatih Lora dan Zero, Zoka" tukas Grace lalu meninggalkan kami bertiga.

Petualangan LoraWhere stories live. Discover now