Bag.4: Cuaca Yang Kurang Bersahabat

260 13 2
                                    

Malam berlalu,,

"tes...tesss.. tess.." terdengar suara air berjatuhan saling bergantian merambah membasahi dedaunan didekatku berteduh. Seolah ingin membangunkanku dari peraduan, perlahan-lahan ku buka mataku, menatap suasanya dipagi hari yang masih dingin. Sambil mengusap kedua mata, ku tengok siputih yang sedang asik tertidur tanpa terganggu suasan dingin serta tetesan air dipagi ini.

"Hoaaammm.." sambil membereskan pakaian yang masih sedikit basah karena hujan semalam, rasanya aku masih mengantuk, ingin rasanya beristirahat lebih lama tetapi tak mungkin jika tak bergegas aku akan semakin memperlambat perjalananku, sedang sekarang bukan waktunya bagiku untuk bersantai. Dengan perlahan ku bangunkan siputih dari kemalasannya, ku usap wajah siputih dan badannya, matanya masih enggan tuk terbuka tapi kulihat ekornya sudah mulai bergerak kesana-kemari, pertanda bahwa tubuhnya mulai siap untuk diajak berpetualang. Terlihat matanya mulai terbuka dan siputih sudah terlihat aktif kembali.

"Mari putih kita segera bergegas melanjutkan perjalanan kita...." sembari memasang tali dan pelana dipunggung siputih. Kembali ku cek semua barang-barang dan perlengkapanku

"sepertinya semua sudah beres...." gumamku sendiri lalu kubasuh wajahku dari genangan air hujan yang tersisa dikubangan tanah dekat guaku, sedang siputih dengan hausnya meminum genangan air hujan itu hingga tak bersisa. 

"herr... hsss... cek.. cek.. cek..." dengan menarik tali yang kupasang dileher siputih, aku menuntunnya pergi, menyusuri jalan hutan dengan berjalan kaki. Rasanya aku masih enggan mengajak siputih untuk berlari dipagi sedingin ini, lagipula aku juga ingin meluruskan otot kaki serta punggungku.

Suasannya di pagi ini begitu dingin menusuk tulang, mungkin karena hujan semalam yang cukup deras membuat suasana dihutan menjadi terlalu dingin. Bau dari pepohonan yang segar untuk dinikmati, serta jalanan hutan yang makin terasa becek dan terjal, jika tidak hati-hati bisa membuat kami berdua terjatuh karena terpeleset. Ku tatap langit-langit diatas sana namun mentari pagi juga masih belum terlihat, seperti masih enggan memberikan kehangatannya bagi kami berdua yaah mau bagaimana lagi, terlihat cuaca diatas sana juga masih memperlihatkan awan mendungnya. Tak terasa sudah 2 km jauhnya aku berjalan kaki, kuputuskan untuk menunggangi siputih, perlahan tapi pasti ku susuri kembali jalanan hutan ini.

"Baiklah putih.. bawa aku ke arah selatan dengan tenaga penuhmu..." pintaku sambil mengusap leher dan kepala siputih. Merasa tenaganya masih full power putihpun membawaku berlari sekencang mungkin.

"Haiyaaa... haiyaaaa.." aku pun tanpa ragu memacu siputih untuk segera bergegas melangkah pergi, tanah yang becek dan jalanan yang landai tak menjadi halangan bagi kami berdua. Ku lewati pepohonan-pepohonan besar, serta banyaknya akar pohon yang menjuntai menutupi pandangan, memaksa aku harus menggunakan pedang untuk menebas juntaian-juntaian akar itu...

Tak seberapa jauh sekitar 300 meter ku lihat sinar mentari sudah mulai masuk memberikan penerangan disekitar hutan. Fikirku ini menguntungkanku tapi apa yang diharap tak sesuai dengan keinginan, cahaya mentari hanya sebentar sekali menerangi perjalananku. Ketika ku menengadahkan pandanganku ke atas langit, terlihat awan gelap menutupi kembali hutan larangan ini.

"Aaahhhh.. aku harus cepat sebelum hujan ini jatuh kembali..." gumamku sendiri, terdengar suara angin yang mulai mendesir dan menggoyangkan dedaunan disekitar hutan.

"Apakah hari ini akan semakin buruk..." tanyaku penuh penasaran dengan sang langit.

"hussssss.. haiyaaaa... haiyaaaa.. cepat putih kita harus segera pergi jauh dari daerah ini..." pintaku pada siputih. Terlihat diatas langit, awan hitam nan pekat mulai menunjukkan ketidak bersahabatannya, hujan mulai turun dengan lebatnya, membuat kami basah namun ini tak menjadi masalah. Sementara kilatan dan suara gemuruh mulai terdengar menyambar-nyamar dengan ngerinya.

Petualangan LoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang