Bag. 16 :Pertarungan Zoka

153 6 0
                                    

Cukup lama kami mengamati dari semak-semak. Melihat keadaan disekeliling mereka yang terlihat cukup ramai dan sibuk. Dari balik pepohonan Zoka mengintip memperhatikan sekeliling dimana lelaki dengan baju merah itu terkapar.

"apa itu temanmu.." lelaki itu menunjuk kearah Zero dengan bibirnya, sedang matanya melirik kearahku. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya dan kembali focus menatap Zero

"jadi lelaki itu yang telah membuatku hadir dan ditugaskan untuk menolongnya..." Zoka mulai bersidekap tangan dan matanya kembali menatap Lora lekat-lekat.

"Apakah aku harus menolongnya" gertaknya pada Lora yang terlihat tidak suka dengan pertanyaan Zoka, "hei.. ayolah jangan becanda" sahut Lora sambil memukul pinggang Zoka pelan. Zoka hanya tertawa menanggapi tinjuan kecil yang baru saja diterimanya

"Baiklah.. baik.. aku akan menolongnya tapi kuharap kamu tetap disini saja biarkan aku saja yang maju melawan mereka semua.." jawabnya sambil berkacak pinggang "mereka hanyalah semut kecil takkan mampu menandingi kekuatanku..." lanjutnya dengan sombong.

"Cihh." kenapa aku harus bertemu dengan lelaki aneh dan sombong ini.. jika saja aku tak membutuhkan pertolongan dari dewi penjaga tidak mungkin aku akan bertemu dengan lelaki aneh dan sombong ini.. Lora menghela nafas panjang, matanya kembali menatap lelaki itu yang kini tengah berjongkok, terlihat tangannya tengah mengambil beberapa buah batu yang berada ditanah, mengarahkan tangannya seperti hendak menembakkan batu itu kearah dua pria yang tengah berdiri menjaga Zero, Zoka terlihat focus sebelah matanya mulai menyipit dan  "Taak...takk"  dua tembakan batu tepat mengenai kepala dari kedua penjaga itu dan sontak membuat mereka jatuh ambruk. Sedang 4 penjaga yang lainnya segera berlari menuju kedua penjaga yang jatuh pingsan tanpa sebab. Kembali Zoka mengarahkan batu itu kearah dimana keempat pria yang tengah mengerubungi temannya yang pingsan tak berdaya "tak...takk..takk... tak."  Batu itu tepat mengenai keempat pria pengawal yang juga kini tengah pingsan saling berjejeran, sedang pengawal yang badannya terlihat lebih kekar dari lainnya masih terhuyung sadar. Dengan sigap Zoka kembali melemparkan batu yang kali ini terlihat lebih besar dari sebelumnya "TAKK"   batu itu tepat mengenai tengkuk leher pria besar itu dan langsung membuatnya jatuh tak sadarkan diri

"yup.. berhasil dengan mudah"  gumamnya, sedang aku, aku masih tertegun takjub dengan apa yang baru saja dia perbuat tanpa harus mendekat, lelaki itu mampu merubuhkan keenam pria sekaligus tanpa menyentuhnya sama sekali benar-benar sesuatu. Tanpa kusadari lelaki itu kini tengah menatap kearahku dengan senyuman menggembang, tangannya melambai-lambai kewajahku hingga membuat aku tersadar, bahwa baru saja aku telah mengaguminya.

"Lora... Lora... kenapa kau bengong begitu.. " sapanya yang langsung membuatku tersadar. "ah.. ya.. maaf aku melamun" jawabku tanpa menatapnya dan langsung merubah posisiku membelakangi dirinya karena malu. Namun belum sempat melanjutkan, terdengar kebisingan dari segerombolan dimana penjaga itu pingsan. Ternyata mereka terkejut dengan apa yang telah terjadi pada keenam temannya itu dan menatap curiga kesekeliling hutan dimana aku dan Zoka tengah mengintip dari balik pepohonan. Dan bodohnya tanpa kami sadari salah satu dari prajurit itu melihat kami dan langsung berteriak

"HEI.. MEREKA DISANA"

Prajurit itu tengah menunjuk dimana kami berada, sambil berlari membawa tombak, sedang anggota yang mendengar teriakan dari prajurit tadi langsung berhamburan lari menyerbu kami. Zoka menoleh kearah mereka yang jaraknya tidak jauh dari kami, kedua tangannya memegang bahuku dan memutar tubuhku hingga posisiku kini telah berhadapan dengannya.

"Ingat kau tetap disini.. jangan kemana-mana biarkan aku yang urus.." belum sempat aku menjawab perintahnya, Zoka sudah bergegas pergi  menuju kegerombolan yang sedang menuju kearah kami. Sedang aku yang masih terbengong-bengong, hanya memandangnya pergi berlalu dengan senyuman manisnya. Kembali terfocus, aku menatap Zoka dari balik pohon. Kini Zoka telah keluar dari persembunyiannya, dia bersidekap tangan, dengan tubuh tegap berdiri siap menantang mereka

Petualangan LoraWhere stories live. Discover now