Bag.14 : Dendam & Sebuah.....

140 9 0
                                    

"Ciih......Dasar bocah tengik"

Seorang lelaki dengan badan tinggi, berotot tengah berdiri berkacak pinggang menatap Zero dengan tatapan sangar.

"Hahahaha... kita bertemu lagi bocah sialan.." sahut Pria lain yang ikut berdiri disebelah pemimpin mereka, sedang yang lain masih terduduk melotot kearah Zero berdiri.

Lora yang masih berdiri disebelah Zero kebingungan dengan tingkah mereka semua yang mulai terlihat aneh dan penuh amarah "hei ada apa ini sebenarnya.." tanyanya sambil memperhatikan wajah mereka satu persatu, sedang Zero masih berdiri mematung tanpa kata

"zero...zero.." tangan Lora mengguncang-guncangkan lengan Zero yang kini mulai tersadar, 

"hei..hei..hei.. tenang dulu sobat.. kita ini temankan..?" "jadi mari kita mengobrol dulu ok" Zero merayu mencoba menenangkan mereka yang terlihat seperti kerasukan roh halus.

"hahahaha.. teman..!!! kita berteman... sejak kapan..?"

"sejak kau mencuri barang-barang kami hah?" sahut pria berbadan jangkung, tangannya bergerak mengambil pedang yang terselip dipinggangnya, sedang teman-teman yang lainnya juga mengambil sebuah pemukul seperti gadah yang bersiap dihantamkan kearah musuh. Lora yang masih bingung dengan keadaan itu mencoba meminta penjelasan

"Sebenarnya ada apa ini..?" "tolong.. adakah yang bisa menjelaskannya kepadaku.." 

Satu lelaki berjalan menuju tengah dimana Lora berada "Dengarkan baik-baik nona.. Pria itu yang tengah berdiri mematung.. dia adalah pencuri" tegas lelaki itu sambil memainkan gadahnya naik turun.

"Apa pencuri...?"

"hei.. tunggu dulu.. bukankah kalian juga perampok..?"sahut Zero yang tengah tak terima dengan pernyataan mereka  (pencuri).

"PENCURI.."

"ah... yang benar saja.. bahkan mereka lebih kejam dari pada aku.." gerutu Zero dengan wajah kesal.

"Hei.. Dasar bocah kurang ajar.. kemari kau.." Sahut pria lain yang sedari tadi bersiap memukul Zero, kakinya mulai berlari dengan tenaga penuh diarahkan gadah itu kebadan Zero,

"hiaah,rasakan ini.." wuussssss gadah itu melesat kuat, dengan santainya Zero mengelak memiringkan tubuhnya dan berhasil menghindari pukulan telak, pria lain dengan tubuh tambun berlari mengarahkan gadahnya kekaki Zero, Zero melompat tinggi dan mendarat jauh dari arah mereka. sedang pria lain dengan tubuh jangkuk menyusul dengan ngacungkan pedangnya kearah kepala Zero lagi-lagi dengan mudah Zero menghindar.

"Hgggrh... sudah cukup.. aku akan maju" sahut pria lain dengan penuh tenaga berlari kearah Zero, satu tangannya mengepal sedang tangan kirinya berhasil memegang baju Zero dan buuukkk sebuah pukulan keras berhasil mendarat dipipi Zero. Zero terjatuh membuat Lora yang sedari tadi berdiri menonton langsung berlari membantu Zero

"Kau tidak apa-apa" tukasnya sambil menarik Zero yang kembali berdiri

"aahh.. lumayan baik.." jawabnya sambil memegangi pipinya yang sedikit memar, "mau membantu..?"

"tentu saja" sahut Lora yang kini bersiap menghadang ketiga pria yang tengah lari menuju Zero berada, Lora memutar tubuhnya 90 derajat dengan kedua kaki melayang diudara sebuah tendangan telak mengenai ketiga pria itu hingga terjatuh "buuk..bukk..buuk".

"wanita sialan... kau berani memukul teman-temanku" sahut pria lain yang tak terima melihat ketiga temannya kalah terkapar ditanah yang tak lain adalah pemimpin mereka. Pria itu berdiri tegap, tangannya ditengadahkan kearah langit, matanya fokus menatap Lora, terlihat tubuhnya mengeluarkan energi, dari mulutnya keluar sesuatu dan tanpa terduga sebuah angin besar muncul meniup kearah kami hingga membuat Zero terbawa arus sedang Lora kedua tangannya menyilang ditengah dada, berusaha menutupi kedua bola matanya dan berusaha tetap tegap berdiri.

Petualangan LoraWhere stories live. Discover now