"Itu..." dengan ragu-ragu Hinata berbicara.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu Hinata, sejak kemarin dirimu jadi aneh." karena Hinata tidak melanjutkan kata-katanya, jadi Naruto menyerobot bicara saja. Naruto juga tidak mau melihat Hinata terus-terusan tidak bersemangat.

'Itu karena kamu Naruto.' tidak berani mengatakan langsung dari mulutnya, Hinata hanya bisa mengatakannya dalam hati. Sebenarnya itulah jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan Naruto.

"Aku akan melanjutkan mengerjakannya, saat istirahat siang nanti mau kukumpulkan." kata Hinata mengalihkan topik dan mulai berjalan menuju mejanya. Naruto tetap saja berjalan disamping Hinata. Padahal, untuk saat ini, Hinata tidak mau melihat Naruto dulu.

"Dikasih toleransi?" Hinata mengangguk, "Baiklah! Selamat berjuang ya~" Naruto langsung pergi meninggalkan Hinata. Ia tidak mau mengganggu Hinata yang sedang berjuang.

Hinata duduk, Naruto pergi dan Ino datang. "Kamu baik-baik saja?" tanya Ino khawatir. Ino juga takut dengan guru tadi, makanya ia juga bertanya. Bukannya takut sih, hanya saja ia tidak suka berurusan dengan guru yang seperti itu.

"Iya,"

Ino melihat buku Hinata, "Tanggung sekali ya, padahal tinggal kesimpulan dan saran saja." ucapnya saat melihat bagian apa yang ditulis oleh Hinata.

"Ditulis sebentar juga selesai kok, tadi aku sudah memikirkannya dalam-dalam."

Diam~ Ino benar-benar tidak suka dengan keadaan ini. Hinata sedang menulis, tapi dirinya hanya memperhatikan saja. Bosan~ Ia juga tidak boleh mengganggu Hinata yang sedang serius. Tapi kalau dilihat-lihat, Hinata berubah pasti karena ada suatu hal yang terjadi padanya.

"Ini pertama kalinya kau tidak mengerjakan tugas ya," komen Ino, ia menopang dagunya menggunakan tangannya. Memperhatikan gadis indigo itu dengan seksama.

"Dan ini terakhir kalinya aku tidak mengerjakan tugas," lanjut Hinata, ia benar-benar tidak akan pernah melakukan kesalahan ini lagi. Cukup sekali, hanya sekali saja ia melakukannya.

Ino tertawa singkat mendengar itu, "Pasti gara-gara si bocah pirang itu ya?" tanya Ino langsung. Hinata berhenti menulis, ia melihat Ino. "Bukan kok," jawabnya datar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba meyakinkan Ino.

"Yah~ Pasti gara-gara dia. Makanya kamu tidak menjadi Hinata yang biasanya." Ino pun menyadari ada yang berbeda dari Hinata, tapi berbeda dengan Naruto. Sebagai sahabat, ia harus menghiburnya agar menjadi Hinata yang seperti biasa. Kalau Naruto? Sebagai teman masa kecil, apa yang akan dilakukannya?

Tapi Hinata tidak mengerti dengan yang diucapkan Ino. "Tidak biasanya?" memangnya tidak biasa bagaimana? Ini masih Hinata yang biasanya kok. Tidak ada yang berbeda sama sekali. Baik dari model rambut sama, cara berpakaian juga masih sama, cara berbicara pun sama. Apanya yang beda? Apanya yang tidak seperti biasanya?

"Yah~ Seorang seperti Hinata bisa tidak mengerjakan tugas gitu? Itu bukan kamu. Aku tahu, pasti banyak sekali cobaan tentang parasaanmu. Tapi inilah kamu, jadilah Hinata yang biasanya. Hinata Hyuuga, seorang gadis yang tangguh dan tak mudah menyerah. Jangan hanya karena Naruto menyukai gadis lain, kau jadi berubah." protes Ino panjang lebar. Ia jadi tidak bersemangat karena Hinata tidak bersemangat juga. Oleh karena itu, ia harus membuat Hinata semangat agar dirinya juga kembali bersemangat.

"Aku yang biasanya?" Hinata berpikir, aku yang biasanya? Memangnya seperti apa? Hinata tetap Hinata. Tidak ada yang berubah sama sekali. Yang duduk disini, orang yang sama kok.

"Iya! Hinata Hyuuga yang seperti biasanya lah, yang disayangi semua orang." ucapan Ino, mengingatkannya akan ucapan Naruto yang kemarin.

'Karena kebaikan hatimu inilah, makanya semua orang menyayangimu.' entah kenapa, Hinata jadi bersemangat kembali. Hinata tersenyum, "Terima kasih Ino," mungkin dengan ini, semuanya akan kembali seperti biasanya.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Where stories live. Discover now