3nd Day : Cahaya

Mulai dari awal
                                    

Naruto berjongkok disebelah Hinata, kemudian ia melihat ikan koi putih. "Mau lihat si putih," jawabnya sambil tersenyum. 

Hinata yang melihat Naruto jadi merasa silau. Apalagi ditambah dengan terpaan sinar matahari, Naruto benar-benar terlihat bercahaya saat itu. Seakan pandangan Hinata tidak bisalepas dari Naruto. 

"Jadi ini ya koi putihnya," Naruto menunjuk koi putih tersebut, Hinata mengangguk untuk memperlengkap ketepatan ucapan Naruto. 

Naruto baru melihat koi putih pertama kali, ia baru melihat koi hitam belum lama ini. Sudah gitu tidak lebih dari empat hari ia melihatnya. Koi hitam baru dua kali, dan koi putih barusekali. Sebenarnya Naruto sedikit heran dengan tingkah Hinata belum lama ini. Ia masih penasaran kenapa Hinata selalu pulang malam hanya untuk memberi koi hitam makan. 

Naruto melihat ke atas, ia sedang melihat cuaca hari ini. Matahari masih terlihat, tapi ada awan hitam tidak jauh dari sana. Ia juga merasakan angin yang kurang enak. "Mungkin malamini akan hujan besar," ucapnya dan berdiri. 

"Benarkah?" Hinata pun ikutan berdiri setelah mendengar itu. Biasanya perkiraan cuaca Naruto selalu benar, dan Hinata tidak suka kalau itu memang benar. Untuk saat ini, ia tidak mauada hujan jika sedang memberi ikan makan. 

"Anginnya terasa tidak enak," 

Hinata diam, ia tidak tahu harus menanggapi apa ucapan Naruto tadi. Ia hanya bisa memandangi ikan dengan perasaan yang tidak enak. "Tapi masih bisa untuk berlatih," Naruto enakbisa mengucapkan itu dengan santai. "Mungkin jangan pulang malam-malam." seakan tidak tahu apa perasaan Hinata saat itu. 

Tapi Naruto memang tidak tahu perasaan Hinata. Yang ingin diketahuinya hanya Hinata yang tidak pulang malam-malam agar tidak sakit. 

"Tidak bisa begitu dong," Hinata meremas roknya. Walaupun hujan atau apa, ia tidak peduli. Ikan itu saja selalu bertugas walau dalam cuaca seperti apapun. Masa Hinata tidak bisa? 

Naruto menghela nafasnya, "Semoga saja perkiraanku salah," ia memang tidak bisa menentang keinginan Hinata. Dirinya tidak mau melihat Hinata bersedih karena tidak bisa melakukanapa yang diinginkannya. 

Kembali matahari bersinar dengan teriknya setelah sekian detik tertutup oleh awan. Silau. Mereka berdua melindungi pandangan mereka dari matahari yang begitu menyengat. Tangankanannya mereka gunakan untuk menutup mata yang mulai menyipit akibat sinar itu. 

Sebentar melihat langit, Naruto kembali melihat ikan koi putih. "Si putih saat terkena cahaya matahari jadi menyilaukan mata," ucapnya dan itu membuat Hinata tertawa. 

'Naruto yang terkena cahaya matahari malah terlihat lebih bersinar,' pikir Hinata. 

"Hei..." sekali lagi Naruto memanggil Hinata, sekali lagi Hinata menengok pada Naruto. "Ya?" tanya Hinata.     

"Mana bekalku?" tanya Naruto. Sebenarnya inilah tujuan kenapa Naruto menemui Hinata. Tadi saat istirahat Naruto ke toilet dulu sebelum meminta bekal pada Hinata. Tapi saatkembali, Hinata sudah tidak ada didalam kelas. Saat ia bertanya pada Ino, katanya Hinata ada di sebuah tempat yang ada ikannya. Jadi langsung Naruto bertemu Hinata untukmengambil bekalnya itu. 

"Ada di tas," jawab Hinata. 

"Wah... Benaran dibuatkan ya? Terima kasih..." dengan pancaran wajah yang bahagia, Naruto bagaikan anak kecil yang siap untuk memakan makanan kesukaannya. Sebenarnya, selainramen. Makanan kesukaan lainnya adalah masakan buatan Hinata, apapun itu.

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang