Prolog

13.1K 407 10
                                    

"Ada mitos yang mengatakan, 'Kalau kita berada di kolam ikan sekolah ini dan memberikan ikan itu makan. Serta melihat sepasang koi didalam kolam itu bersamaan, maka selama dua puluh enam hari cintamu akan terbalas'. Ini adalah mitos yang kuketahui belum lama ini." sambil memakan sebatang pocky rasa coklat yang baru dibelinya di kantin, ia mendengar Ino menceritakan sesuatu yang mungkin membuatnya sedikit tertarik.

"Tahu dari mana?" tanya gadis itu tidak percaya. Dirinya, Hinata Hyuuga. Adalah seorang gadis yang tidak akan mempercayai satu hal kalau tidak ada kepastiannya. Tapi kalau itu adalah hal yang menarik, tanpa kepastian pun, ia pasti akan langsung mempercayainya.

"Yah, Nenekku yang mengatakannya. Zaman sekarang sudah tidak ada orang yang percaya lagi hal semacam itu. Tapi aku tertarik." jelas Ino lagi.

Keberadaan mereka sebenarnya sedang berada di atap sekolah. Mereka sedang istirahat, dan sudah cukup lama mereka berada disana. Hinata melihat Ino yang sedang mengecekmakanannya yang telah habis, "Kenapa tidak dicoba?" tanyanya kemudian. Kalau tertarik, kenapa tidak dicoba saja? Kalau itu memang terjadi, pasti menyenangkan sekali. Cinta yang terbalas itu, akan membuat orang bahagia.

"Cintaku kan sudah terbalas!" seruan ini membuat Hinata lesu seketika. Ia lupa kalau Ino sudah memiliki pacar. "Iya ya," ucapnya kemudian.

Seringaian Ino keluar, "Kalau gitu, Hinata coba dong." ucapnya dengan riang. "Eh?" merasa kalau Hinata tidak mengerti, ia menarik Hinata untuk melihat lapangan yang ada dibawah.

"Lihat bocah pirang yang sedang bermain disana. Kamu teman semasa kecilnya, kamu pasti menyukainya." mendengar itu, semburat merah keluar dari pipinya. Ino puas melihat temannya ini malu karenanya.

"Yah. Kamu sudah tahu itu," balas Hinata tidak dapat berkata-kata lagi. Ino memang sering menggodanya, apalagi jika berada dekat dengan bocah pirang itu. Di dorongnya lah Hinata,sampai-sampai jatuh didepan bocah pirang iru. Bukannya jatuh di pelukannya, malahan jatuh tersungkur di lantai. Sejak saat itu, Hinata jadi tambah malu jika berada dekat dengannya.

"Coba saja lakukan selama dua puluh enam hari, buktikan apakah mitos itu memang benar atau tidak. Kamu mau mendapatkan cintanya Naruto, kan?" berpikir sejenak, menetralisir pertanyaan Ino yang tadi. Hinata memandang bocah pirang yang bernama Naruto itu dengan tatapan sendu.

"Dua puluh enam hari ya?" guraunya sambil terus-terusan memandang Naruto yang bermain itu. Ino memandang Hinata kembali, "Iya. Jadi bagaimana?" tanya Ino sekali lagi.

Sungguh, Ino menginginkan cinta sahabatnya ini terbalas. Mendengar semua cerita yang diceritakan oleh Hinata, ia jadi sangat ingin membantunya. Dari cerita itu, menunjukkan bahwa Hinata benar-benar menyukai Naruto.

"Akan kucoba," Ino tersenyum, ia menepuk pundak Hinata dengan pelan. "Begitu dong! Itu baru namanya temanku!" serunya semangat. Setidaknya, ia dapat memberikan dorongan untuk Hinata agar mau berusaha. Masalah ketepatan dan kebenaran mitos tersebut, itu urusan nanti.

"Mau menengok kondisi mereka?" tawar Ino. Hinata yang tidak mengerti dengan maksud 'mereka' yang diutarakan oleh Ino itupun bertanya.

Ino menghela nafasnya, "Sepasang ikan itu," dengan cepat Hinata mengangguk. "Aku mau melihatnya, mungkin hari ini sehabis pulang sekolah aku akan membeli makanan ikan." ucap Hinata dengan semangatnya.

"Kalau begitu ayo,"

Mereka sekarang menuju taman yang ada kolam ikannya itu. Tapi ternyata, ada informasi lagi yang belum diberitahukannya pada Hinata. "Ikannya hanya keluar satu ekor," ungkap Hinata saat melihatnya. Ya. Ikan yang keluar hanyalah satu ekor. Padahal biar cinta kita terbalas, diperlukan melihat sepasang ikan. Tapi ini yang keluar hanya satu? Apanya yang sepasang?

26 Days : Koi of Love [COMPLETED] [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang