SIXTY ONE

43 4 0
                                    

•••••

kini Anggasta sedang duduk di bangku yang berada di taman bersama Anna, mereka sedang beristirahat di sana sambil meminum jus yang Anggasta beli tadi.

"makasih" celetuk Anggasta sambil menyimpan gelas plastik yang berisi jus mangga itu di sampingnya.

"hmmm ....." sahut Anna yang sedang meminum jus mangga, ia langsung membalikan wajahnya melihat Anggasta.

"makasih, udah temenin aku jalan jalan" ucap Anggasta sambil tersenyum tipis.

Anna tidak menjawab, ia hanya mengangguk saja. Anna kembali membalikan wajahnya untuk melihat di sekeliling taman.

"anna, aku mau bicara" ucap Anggasta.

"bicara aja, aga" jawab Anna lembut.

"nanti kalau udah lulus, aku mau kuliah ke luar negeri" ungkap Anggasta dengan tangannya yang sudah menggenggam tangan Anna.

mendengar ucapan Anggasta. Anna berbalik dan langsung memeluk tubuh Anggasta, ia tidak tahu tiba tiba ingin memeluk Anggasta.

Anna yang awalnya ingin melupakan Anggasta, walaupun sangat susah. tetapi setelah mendengar ucapan Anggasta, rasanya ia tidak ingin Anggasta pergi.

Anggasta mengelus rambut Anna dengan lembut, tanpa disadari ia mengeluarkan air mata. sebenarnya, Anggasta tidak ingin membicarakan hal ini, tetapi ia tidak ingin memberitahu Anna secara mendadak.

pelukan yang hangat membuat keduanya cukup nyaman, tetapi ada rasa berat di dalam hati mereka masing masing.

•°•°•°•°•°

untuk menghilangkan rasa berat mereka. Anggasta mengajak Anna pergi ke mall untuk bermain di timezone. Anna hanya menyetujui ajakan dari Anggasta.

Anna kembali tersenyum, begitu juga dengan Angagsta. mereka berdua menikmati permainan yang ada di sana.

apakah suatu hari, mereka akan tersenyum bersama seperti ini atau ini adalah yang terakhir bagi mereka. entahlah mereka tidak memikirkan itu sekarang.

mereka tersenyum, seolah olah tidak terjadi apa apa. tetapi percayalah, di dalam hati mereka ada rasa yang sulit di ucapkan oleh kata kata.

banyak yang mereka lakukan malam ini, mereka tidak ingin ada penyesalan nanti. Anna dan Anggasta sangat menikmati kebersamaan.

"ini besar bonekanya, aga" ucap Anna, ketika Anggasta memberikan salah satu boneka hasil mencapit. "lucu juga" lanjut Anna sambil memeluk boneka bulu itu.

Anggasta akhirnya berhasil mendapatkan boneka capit yang diinginkan, ia tidak tahu sudah berapa banyak koin yang Anggasta habiskan untuk mendapatkan boneka ini.
tetapi, usaha tidak menghianati hasil.

"suka?" tanya Anggasta.

Anna menganggukan kepalanya cepat. Anggasta langsung tersenyum, lihatlah Anna sangat menggemaskan sekarang.

"cium dulu dong" ucap Anggasta sambil menyondongkan tubuhnya dan memejamkan matanya dengan mulut yang sudah minta di cium.

tanpa ragu, Anna mencium pipi Anggasta. sedikit kecewa, padahal Anggasta sudah memanyunkan bibirnya, tapi malah pipi yang mendapatkan kecupan.

DESTINY [ END ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant