FORTY TWO

81 2 0
                                    

happy reading !!!
°
°
°
°
°
•••••

Tring .....

Tring .....

Tring .....

semua siswa dan siswi mulai berhamburan keluar dari kelas , karena mendengar bel berbunyi yang bertanda waktunya istirahat.

anna yang berada di koridor sedang berjalan jalan , ia sadar sekarang waktunya istirahat. anna mulai melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk sampai ke ruangan BK, untuk menunggu bu cindia disana. anna juga cukup malu pada anak anak sekolah dengan apa yang mereka lihat tentang dirinya , padahal mereka tidak tahu apa apa tetapi mereka selalu bergosip buruk tentang anna.

anna yang sudah berada di ruang BK , ia langsung menjatuhkan tubuhnya diatas sofa empuk dan membuang nafas.

baru beberapa detik anna duduk diatas sofa tidak beraturan , terdengar seseorang sedang membuka pintu. tersadar dengan itu, anna langsung merapihkan duduknya, karena ia tahu siapa yang datang.

"leo nya mana?" tanya bu cindia sambil melangkahkan kakinya menghampiri kursi miliknya.

"ga tau bu" jawab anna. "ini tugas leo udah saya periksa semuanya , bu" lanjut anna sambil merapihkan buku buku yang berserakan diatas meja.

"tolong bawa kesini" ucap bu cindia dengan matanya yang melihat anna yang sedang membereskan buku.

sudah merapihkan semua buku , anna membawa semua buku leo pada bu cindia untuk memeriksa ulang. "ini bu" ucap anna sambil menyimpan buku buku itu diatas meja tepat dihadapan bu cindia.

"oke, makasih anna" ucap bu cindia dengan tangan nya yang langsung mengambil satu buku untuk ia periksa.

"iya , sama sama" jawab anna sambil membalikan badannya dan berjalan ke arah sofa untuk duduk beristirahat.

......

disisi lain .....

anggasta dan keempat teman nya , mereka sedang berjalan dikoridor menuju kantin. tatapan tatapan adik kelas maupun kelas sebelah selalu diterima oleh mereka.

sedang fokus berjalan , tiba tiba alena berjalan kearah anggasta, membuat mereka berhenti ditempat. "hai , sayang" ucap alena genit. kenapa alena menjadi genit seperti ini , pikir anggasta dan juga keempat teman nya.

keempat teman anggasta , sekarang mereka sedang melihat ke arah alena yang tangan nya sudah menggandeng tangan anggasta.

mendapatkan perlakuan seperti ini dari alena , membuat anggasta tidak nyaman. ia mencoba melepaskan tangan alena yang menggandeng tangannya, tetapi alena cukup keras, tangan nya kembali menggandeng tangan anggasta. tidak mungkin anggasta harus menggunakan cara yang kasar , karena sekarang mereka berdua sedang menjadi sorotan anak anak sekolah.

"udah sayang , kita jalan yuk" ucap alena sambil melangkahkan kakinya , membuat anggasta yang sedang diam terpaksa harus mengikuti alena.

kelakuan alena berhasil membuat anak anak sekolah tertarik pada mereka berdua, bisikan bisikan kembali terdengar oleh alena maupun anggasta dan keempat temannya.

Different ( End )Where stories live. Discover now