FIFTY FOUR

74 4 0
                                    

happy reading ......
°
°
°
°
°
•••••

hanya anggasta yang tidak mengikuti kegiatan camping, ia masih terbaring diranjang rumah sakit dikelilingi alat medis.

antina yang selalu menemani anggasta disampingnya, entah udah berapa lama antina menemani putra bungsunya ini, sesekali ia juga menangis sambil memegang tangan anggasta.

kaila juga selalu berada disana, menemami bundanya. bukan hanya mereka, tetapi papanya dan juga gahar sering datang, ketika pekerjaan mereka sudah selesai.

jari anggasta bergerak, membuat bundanya yang sedang memegang tangannya langsung melihat pergerakan itu.

"dokter". antina berteriak sambil bangun dari duduknya dan berlari keluar untuk memanggil dokter.

teriakan bundanya, membuat kaila yang sedang duduk disofa sambil memainkan ponselnya, ia langsung bangun dari duduknya dan berlari kearah anggasta untuk memastikan.

benar saja, ternyata bukan hanya jarinya saja yang bergerak, tetapi mata anggasta juga mengeluarkan air mata.

kaila yang melihat itu hanya bisa diam saja menunggu dokter datang sambil memegang tangan anggasta. kaila juga segera menelepon gahar untuk segera kesini melihat anggasta.

Cklek .....

suara pintu terbuka, terlihat seorang dokter yang ditemani oleh dua perawat itu memasuki ruangan dengan antina yang berada dibelakang mereka.

kedua perawat itu meminta kaila dan bundanya untuk menunggunya diluar kamar, dan anggasta akan segera diperiksa.

kaila menuntun bundanya keluar ruangan. antina terlihat lemas, kaila yang sudah berada diluar kamar, ia meminta bundanya untuk duduk dikursi tunggu sambil menenangkan dirinya.

suara langkah kaki terdengar oleh kaila dan bundanya. kaila melihat kearah suara, disana ia melihat papanya yang sedang berjalan terburu buru. antina, ia hanya menundukan kepalanya, antina sedang khawatir tentang keadaan anggasta sekarang.

david duduk disebelah antina, ia langsung memeluk istrinya, david mencoba menenangkan istrinya yang sedang menunduk sambil menangis itu.

kaila juga melihat gahar yang sedang berjalan, kini hati kaila mulai tenang karena keluarga nya sudah datang.

entah sudah berapa lama mereka menunggu, akhirnya "cklek ....." suara pintu terdengar terbuka.

mendengar itu, antina langsung bangun dari duduknya. "gimana keadaan anak saya dok?" tanya antina khawatir.

"ibu dan bapak, bisa ikut saya dulu" ucap dokter, ia juga berterimakasih pada kedua perawat itu dan memintanya untuk pergi.

kedua perawat itu langsung pergi dari sana, dan dokter langsung meminta antina dan david untuk mengikuti ia keruangannya.
sedangkan gahar dan kaila diperbolehkan untuk melihat anggasta.

gahar dan kaila langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan, disana mereka berdua melihat anggasta sedang melamun dengan matanya melihat kearah jendela.
mereka berdua mulai mendekat kearah ranjang, anggasta langsung melihat kearah kedua kakaknya yang sudah berada disampingnya.

DESTINY [ END ]Where stories live. Discover now