FORTY ONE

92 5 0
                                    

happy reading !!!
°
°
°
°
°
•••••

anggasta cukup cemburu , karena melihat anna memakan beberapa bungkus roti yang dikasih oleh leo. sedangkan nasi goreng yang anggasta bawa sampai ia menyuapinya hanya masuk beberapa sendok saja kedalam mulut.

anna membiarkan anggasta untuk tetap disini , jadi ia tidak menyuruh anggasta untuk pergi, padahal ini masih jam pelajaran.

karena anggasta sedang lapar, jadi ia menghabiskan nasi goreng sisa anna tadi, sampai cup nya bersih tak tersisa satu nasi pun disana.

anggasta mengambil kantong yang berada di atas meja tepat didepan nya, untuk mengambil botol yang berisi air mineral yang ada di dalam kantong.

ketika anggasta sudah mengambil botol itu, lanjut ia membuka tutup nya. ketika sudah terbuka lalu ingin meminum tiba tiba. "aga , bagi dong minuman nya" celetuk anna dengan mulut nya yang masih ada sisa roti dan tangan nya meminta.

karena botol  sudah berada di depan mulut anggasta , jadi ia memilih untuk meminum nya terlebih dahulu.

"aga , ihhhh......" kesal anna sambil melemparkan sisa roti yang berada ditangan nya keatas meja.

mendapatkan anna yang kesal , anggasta langsung melepaskan botol yang ia minum. "ga sabaran banget" ucap anggasta dengan nada sedikit kesal sambil memberikan botol pada anna.

"ga mau" ucap santai anna sambil menggelengkan kepalanya , lalu ia mengambil kembali roti yang sempat ia lempar diatas meja.

"eh.... , kok ngembek" celetuk anggasta , ketika melihat pacarnya menekukan wajah nya.

anna tidak bersuara , ia diam saja sambil menikmati roti , padahal anggasta sedang menggoda nya sekarang.

"pacar aga kalau ngambek kek gini jadi lucu" ucap anggasta yang dibarengi dengan senyuman senyuman dengan tangan nya mencolek colek pipi anna.

sedang kesal ditambah pipi nya dicolek colek anna semakin kesal. "aga diem ih , nanti muka aku jerawatan" ucap anna dengan suara yang lumayan keras , membuat anggasta berhenti untuk menggoda anna.

"suruh siapa diem mulu" jawab anggasta. berhenti mencolek colek pipi anna yang sudah memerah.

"beliin aku minum, masa disisain cuman segitu" ucap anna memerintah. lagian anggasta menyisakan air mineral cuman seperempat botol. membuat anna kesal kalau disisain segitu mending gausah, batin anna.

"dibeliin roti tapi ga dibeliin minum nya" ledek anggasta sambil tertawa kecil. "minta beliin aja sana" lanjut anggasta.

"yaudah kalau ga mau , aku mau minta leo beliin" jawab anna sambil berdiri dari duduk , seolah olah ia ingin mencari leo untuk minta dibeliin botol air mineral.

melihat anna yang mulai melangkahkan kakinya , anggasta langsung berdiri dan menarik satu tangan anna untuk menahannya pergi.

"udah duduk, biar aku aja" ucap anggasta cemburu , masa anna mencari leo untuk membelikan nya minum.

"oke aga , makacih" ucap anna dengan nada yang centil sambil tersenyum kearah anggasta.

mendengar itu anggasta merasa wajahnya mulai memerah, jadi ia langsung melepaskan tangan anna dan langsung melangkahkan kakinya cepat untuk cepat keluar dari ruangan BK.

melihat tingkah laku anggasta yang aneh , anna memilih untuk kembali duduk dan menunggu anggasta datang membawa apa yang ia inginkan.

sudah keluar dari ruang BK , anggasta menghela napas kasar dengan tangan nya yang memegang wajah yang terasa panas.

"muka gue merah nih pasti" ucap pelan anggasta pada dirinya sendiri sambil mencoba mengembalikan kondisi mukanya seperti semula.

merasa kondisi wajahnya sudah kembali , anggasta lanjut melangkahkan kakinya untuk pergi ke kantin , berniat membeli minum untuk pacarnya.

*****

sudah membeli air mineral. kini anggasta kembali ke ruang BK , untuk meberikan botol yang berisi air mineral pada anna.

anggasta menyodorkan satu botol air mineral tepat di depan wajah anna yang sedang sibuk melihat kearah buku yang ia pegang.

sebenarnya anna tidak sibuk dan tidak pokus , tapi ia hanya pura pura saja. lagian buku adik kelasnya sudah ia periksa dan memang hasil nya ada beberapa yang salah, menurut pengerahuan anna.

dengan mata yang pokus pada buku , tangan sebelah anna mencoba mengambil botol yang dia yakini berada di depan wajah.

anggasta yang melihat anna mengambil botol tanpa melihat kearah nya, anggasta dengan cepat kembali menarik botol.

anna yang tau bahwa botol itu ditarik kembali oleh anggasta. "aga , sini minum nya aku haus" celetuk anna dengan tangan sebelah meminta, tapi mata masih tertuju pada buku. itu yang membuat anggasta tidak suka.

"mau, tapi matanya pokus ke bawah liat buku mulu" omel anggasta dengan nada sedikit kesal , melihat anna yang seperti itu.

"aga!!! ngeselin banget, niat ngasih ga" kesal balik anna sambil mendongakan wajahnya, menatap kearah anggasta. "kalau enggak, sana pergi" lanjut anna mengusir anggasta.

anggasta bingung , kenapa anna malah balik kesal padanya. harus nya ia yang marah padanya. "iya , ini" luluh anggasta sambil menyodorkak kembali botol.

"enggak mau, minum aja sendiri" ketus anna dengan matanya yang kembali menatap buku .

sungguh anggasta harus bersabar sekarang. memang anggasta merasa awal masuk ke ruangan BK, ia merasa sikap anna sedikit aneh. selain sabar anggasta juga bingung sekarang, sebenarnya anna ini kenapa.

"yaudah aku kekelas dulu, nih air nya minum, jangan cemberut gitu mukanya" ucap anggasta pasrah sambil menyimpan botol diatas meja, tepat didepan anna.

sesudah mengatakan itu, anggasta mulai berbalik dan melangkahkan kakinya menuju keluar. padahal ia masih rindu pada anna, tapi ia harus pergi karena ini masih jam pelajaran.

melihat anna yang tidak marah marah seperti pagi hari, membuat anggasta bertanya tanya. padahal ia melihat anna menangis tadi pagi, apakah anna memang begini. pikir anggasta.

melihat anggasta yang menghilang dari ruang BK, membuat ruangan kembali hening. anna ingin menghentikan langakah anggasta, tapi ia juga berpikir ini masih jam pelajaran.

susana hati anna berubah ubah, mungkin karena ia sedang datang bulan.

menunggu leo tidak kunjung datang. akhirnya anna bangun dari duduk nya dan mulai berjalan, ia berniat pergi berjalan jalan mengelilingi sekolah. alasannya, karena merasa bosan dan perut sudah kenyang.

anna keluar dari ruang BK, ia mulai melangkahkan kakinya dengan wajah yang melihat kekanan kekiri. tidak yakin sedang mencari apa.

*****

segini dulu ya cuy... ><
sorry kalau enggak nyambung dan masih banyak typo ^.^

makacih >_<
👋👋👋

Different ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang