36-Pukul 00.00 WIB

151 24 13
                                    

Adakah yang membaca? Tidak ada pun aku tetap gwaenchanayo.
Kalau ada yang melihat, ayo bantu vote jika berkenan.

***

Jam menunjukkan pukul 00.00 WIB. Di sebuah ruangan bernuansa biru pekat dengan penerangan yang sedikit redup, mereka terduduk di kursi dengan kondisi kedua tangan dan kaki yang terikat. Dan dengan mata yang tertutup oleh kain.

Drrll.. drrll.. drrll..

Suara roda yang didorong dengan decitan ringan menyapa pendengaran mereka. Suara itu terdengar berhenti saat terasa sesuatu itu telah berada di depan mereka.

"Halo, teman-teman! Perkenalkan, aku Ohm Dirgantara. Pelaku yang kalian cari sejak dulu." Ucapnya dengan riang.

"Ohm?! Maksudnya?! Jangan bercanda, gak lucu!" Sebuah suara menarik perhatian Ohm setelah hening merajai mereka.

"HIHIHIHIHAHAHAHAHAH!!!"

Mereka semua terdiam. Mengingat-ingat kembali kenapa mereka bisa tidak sadarkan diri dan berada di sini dengan keadaan seperti ini.

"Kalian memang bodoh! Minuman itu kuberi obat bius." Ucap Ohm seperti tahu akan apa yang mereka pikirkan.

"Aku lepas dulu penutup mata kalian. Sabar, ya? Satu-satu."

Ohm berjalan dengan santai ke arah Tu, membuka kain yang menutupi matanya. Lalu beralih pada Win, Milk, Dewa, dan terakhir adalah Nani.

"Lepasin kita!!! Ohm, lo kenapa?!"

"Gak! Gak mungkin lo.." Tu berucap dengan nada bergetar.

"Yah, kalian tidak percaya? Oke, akan kubuktikan kepada kalian."

Ohm memiliki raut cerah. Ia segera menyibak selimut yang menutupi sesuatu yang berada di atas dipan besi di depan mereka.

"Tadaaaa!!!" Ia tersenyum lebar sembari mendorong tubuh seseorang yang berada di atas dipan besi itu sampai terjatuh ke lantai.

"AAAAA-!!!" Pekikan keras bersumber dari Milk. Ia bergerak dengan asal di tempatnya, mencoba melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya.

"Nanon.." Gumaman lirih keluar dari belah bibir Nani.

Ohm berjalan mendekati Nani yang terlihat membelalakkan matanya terkejut. Ia terkekeh melihat ekspresi Nani yang seperti itu.

"Jangan mendekat!" Tegas Dewa menatap nyalang ke arah Ohm yang berada di depan Nani.

"BAJINGAN!!! OHM, BAJINGAN!!!" Umpatan keras dari Win menggema ke seluruh ruangan.

"LO BENER-BENER BANGSAT! LO UDAH BUNUH BRIGHT SAMA LOVE!!! DAN SEKARANG NANON?!!PERBUATAN LO SANGAT KEJI, JAHANNAM LO OHM!!!"

Win mengutuk Ohm dengan tubuhnya yang ikut bergerak gusar. Ia menangis dengan keras sampai teriakannya terdengar serak.

"Wah! Sangat dramatis!"

Ohm kembali fokus pada Nani yang ada di depannya. Ia menangkup wajah Nani menggunakan kedua tangannya yang segera dihindari oleh sang empu. Dengan paksaan, ia lalu bisa menangkupnya lagi.

We Were Born To Die [Dew×Nani]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora