25-Menyukaimu

151 28 3
                                    

Adakah yang membaca? Tidak ada pun aku tetap gwaenchanayo.
Kalau ada yang melihat, ayo bantu vote jika berkenan.

***

Pagi ini Nani berangkat lebih lambat dari biasanya. Kemarin, malam-malam sekali Dewa mengiriminya pesan bahwa hari ini ia tidak bisa menjemputnya. Jadi, Nani bisa tidur lebih nyenyak dari biasanya yang mengakibatkan ia kesiangan.

Baru saja ia melangkahkan kakinya ke dalam kelas, bel masuk berbunyi. Ia segera pergi ke bangkunya, terlihat Dewa yang sedang sibuk menuliskan sesuatu di papan tulis.

'Anak-anak dipulangkan lebih awal karena guru-guru sedang ada rapat. PR Matematika harap dikumpulkan hari ini juga kepada ketua kelas!' Nani membaca tulisan di papan tulis itu dengan dengusan sebal saat melihat kalimat yang terakhir.

"Pulang jam 10 dan buku PR tolong segera disiapkan! Saya keliling ke bangku kalian satu persatu." Ucap Dewa yang berada di depan dengan tegas.

"Nani, mana bukumu?" Tanya Dewa saat sudah berada di depan bangkunya.

"Hehehe.. ketinggalan di rumah, Pak Dewa." Ucapnya dengan membuat wajah imut agar ia tidak dimarahi.

"Segera catat jawaban yang ada di buku saya! Nanti saya kembali lagi untuk mengambil bukumu." Ucapnya dan segera beralih ke bangku selanjutnya.

Nani yang mendengar itu segera mengambil buku tulis Dewa yang berada di sampingnya dan mulai mencatat jawaban ke buku kosong miliknya.

Setelah semua buku terkumpul, Dewa pun pergi keluar dari kelas untuk menyerahkan buku-buku PR itu pada Pak Gulf.

"Ohm, gimana soal Nanon?" Nani menghampiri bangku Ohm.

"Dia belum ngabarin, Nan. Gue jadi khawatir kalo dia kenapa-napa." Jawab Ohm dengan lesu, meletakkan kepalanya pada meja.

"Ohm, kita harus laporin ke polisi sekarang! Kayaknya gak mungkin kalo Nanon ada urusan mendadak terus pergi gitu aja. Lo tau 'kan dia yatim piatu, gak mungkin dia bakal pergi ke rumah kerabatnya ataupun panti asuhan." Jelas Tu yang berada di belakangnya dengan yakin.

Ohm mengangguk ringan, ia menegakkan tubuhnya.

"Nanti pulang sekolah kita ke kantor polisi, semoga aja laporan kita diterima." Tandasnya dan setelah itu Dewa memasuki kelas kembali.

Nani segera berjalan kembali ke bangkunya. Saat melewati bangku ketua Gank Cyubanget,

Gedebuk!

Nani tersungkur ke lantai saat ia terjegal oleh Jane, ketua Gank Cyubanget. Mereka semua yang melihat itu langsung meledakkan tawa ketika melihat seragam Nani yang kotor.

"Diam kalian semua!" Teriak Dewa menggema ke seluruh ruangan.

Buru-buru ia membantu Nani untuk berdiri dan menuntunnya kembali ke bangku.

"Mana yang sakit?" Tanya Dewa dengan raut khawatir sembari menepuk-nepuk seragam Nani yang kotor terkena debu.

"Gue gak papa. Cuman jatuh doang." Ucap Nani santai sembari menatap semua orang di kelas dengan cengiran di wajahnya, ia malu.

We Were Born To Die [Dew×Nani]Where stories live. Discover now