16-Overthinking

144 26 0
                                    

Adakah yang membaca? Tidak ada pun aku tetap gwaenchanayo.
Kalau ada yang melihat, ayo bantu vote jika berkenan.

***

Gak, gue punya harga diri! Yang bener aja seorang Nani takut sama curut kayak gini. Enggaklah! Gue bakal jual mahal!! Ucap Nani dalam hati sembari tetap duduk manis di tempatnya.

"Turun! Kamu tidak lihat kita sudah sampai?"

Nani tetap diam menatap ke depan.

"Oh, sudah mulai berani bermain-main. Baiklah, karena itu maumu."

Nani masih tak bergeming walaupun ia mendengarkan ucapan Dewa dengan seksama. Tekadnya sudah bulat untuk tidak takut pada pria ini.

"Hey! Ih, Dewa!!! Turunin gak?! Turunin gue!!" Teriak Nani melengking yang membuat gendang telinga Dewa sedikit terganggu.

Benar. Dewa menggendong Nani bak karung beras menuju ke dalam kamar apartemennya. Ia melemparkan Nani ke kasur seperti barang yang 'ANTIFRAGILE'.

"Akh! Bajingan lo, Dewanjing!"

Nani yang segera bangun terhentak kembali ke kasur saat Dewa menindihnya. Tolong! Seseorang sadarkan Dewa bahwa dia sangat berat! Nani tak sanggup menahannya, ia rasa sebentar lagi ia akan jadi tempe mendoan.

Dewa segera mengungkung pria di bawahnya ini dengan mencengkram erat kedua tangan Nani di atas kepala. Paha Nani ia biarkan terbuka dengan menahannya menggunakan lututnya. Saat ia mulai mendekati wajah Nani,

"AKH! Sialan!"

Tanpa kehilangan akal, Nani menggigit leher Dewa dengan sekuat tenaga. Lalu, saat Dewa mulai lengah ia tendang selangkangannya. Berhasil! Ia pun terlepas dari Kungkungan pria itu.

Nani segera bangkit saat Dewa masih memegangi leher dan selangkangannya yang terasa sangat sakit.

Cklek!

"Wah, gak dikunci. Bye, Dewa!!" Teriak Nani sembari menjulurkan lidahnya mengejek.

Ia segera keluar dari apartemen itu dan berlari ke arah minimarket di seberang jalan. Ia terengah-engah saat sudah sampai di dalam. Masa bodoh dengan tatapan orang-orang di sekitarnya.

"Hah, hah, hah! Capek juga main kejar-kejaran sama Dewa. Tapi seru, sih!"

Ia pun segera keluar dari minimarket itu saat melihat taksi yang akan lewat. Buru-buru ia menghentikan taksi itu, lalu pergi pulang ke rumah tentunya.
Biarkan Dewa menikmati karmanya hari ini.

***

Alumni Kiamat 2012

@nanikore
|Guys! Masih pada online gak???

@ohmganteng
|Ada apaan? Tumben

@alwaysTuty
|Lo mau minta id Line cewek tadi?
|Tiati ama Dewa, bisa di grepe-grepe
  lo, Nan

@nanikore
|Reply to @alwaysTuty Ih, ngadi-ngadi lo 🖕
|Gak ada Bright rasanya kayak sop tanpa garem, hambar!
|Kangennnn

@LoveOrLover
|Nan? Udah gak usah diungkit-ungkit
  lagi
|Kita jalani aja takdir ini, ikhlasin

@milkymatcha
|Iya. Jangan buat Win terus-terusan
  keinget dan malah buat dia sedih

We Were Born To Die [Dew×Nani]Where stories live. Discover now