‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 23 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Manja-

Mulai dari awal
                                    

Zayyan mendelik, terbongkar sudah aib dirinya itu. "Apa sih kak, dulu kan masih kecil, " protes Zayyan

"Apaan, kelas satu SMP juga masih gitu, " sahut Celsy tidak mau kalah

"Kak El!! " seru Zayyan sangatlah malu

Viona tertawa kecil mendengar kenyataan itu, ternyata suaminya itu lucu juga, gayanya aja kayak cowok cool, aslinya kayak bayik. "Sekarang masih suka, kak? " tanya Viona, sengaja membuat Zayyan semakin malu

"Tanya tuh sama anaknya. "

"Nggak ya, udah insyaf, " sahut Zayyan cepat

"Beneran?" Celsy mengeluarkan beberapa batang permen kaki dari dalam kantong plastik, dan memamerkan nya pada Zayyan. "Nggak mau ini? "

Zayyan melirik kakanya sinis. "Nggak! "

"Udah ah, yuk ona, " ujar Zayyan, beranjak dari duduknya sembari menarik tangan Viona

Baru juga beberapa langkah berjalan, dengan cepat Zayyan berbalik badan dan langsung menyahut permen kaki dari tangan Celsy, lalu berlari kecil menjauh dari kakak sepupunya itu, tidak lupa ia menarik Viona untuk ikut dengannya.

"Bilangnya nggak mau, tapi nyamber aja tuh tangan! " seru Celsy

"Nggak mau nolak maksudnya! " sahut Zayyan di iringi tawa renyahnya

"Mau kemana kamu bawa-bawa Viona?! "

"Kamar lah! Kemana lagiii. "

Zayyan terus berlari kecil sambil menggandeng tangan Viona untuk menuju kamarnya yang berada di atas, cowok itu tidak tahu saja bahwa sekarang ini Viona merasa sangat malu, terlebih dengan jawaban Zayyan pada kakak sepupunya tadi, yang langsung mengundang tawa serta ledekan dari keluarganya, sungguh Viona benar-benar ingin menghilang saat ini juga, ia yakin pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Setelah menutup pintu kamarnya rapat, Viona dan Zayyan duduk berdampingan di pinggiran ranjang. Cowok itu membuka satu batang permen kaki yang dia genggam di tangannya, lalu menyodorkan nya pada Viona.

"Cobain, " suruh Zayyan

Tanpa menjawab, Viona langsung membuka mulutnya dan permen pun masuk kedalam mulutnya itu, dan mengemutnya sebentar.

"Gimana, enak? " tanya Zayyan

Viona mengangguk. "Enak."

Zayyan menguapkan permen yang sama kedalam mulutnya sendiri, membuat Viona melebarkan kedua bola matanya.

"Kenapa yang itu di makan, kan masih ada lagi, " ujar Viona

Zayyan mengeluarkan permen tersebut dari mulutnya sembari mengernyitkan dahinya. "Emang kenapa? "

"Itu kan bekas aku, kamu nggak jijik? "

Sontak Zayyan terkekeh mendengarnya. "Kenapa harus jijik, kan ini bekas istriku sendiri. "

"lagipun makan satu berdua bagi pasangan halal mendapat pahala loh, apalagi satu bekas yang sama, " ucap Zayyan tersenyum

"Bener? "

"Iya bener. "

"Yaudah aku mau lagi, di satu tempat sama kamu, biar dapet pahala, " celetuk Viona polos

"Mau yang mana, permen atau yang asli? "

Viona mengernyit bingung. " Asli, maksudnya? "

"Ini." Zayyan menepuk bibirnya sendiri menggunakan jari telunjuk nya, yang membuat Viona langsung melebarkan bola matanya.

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang