‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 8 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Sayang?-

83 7 0
                                    

Viona mengerjap beberapa kali, ketika sinar matahari menerpa wajahnya, ia menutup mulutnya yang menguap.

Viona menunduk, menatap Zayyan yang masih terlelap dalam tidurnya. Lagi dan lagi, Viona merasa sangat bersalah, karena dirinya, cowok itu harus berada bersamanya di tempat ini.

Viona menghela napasnya pelan, ia mencoba mencari cara untuk bisa keluar dari sini. Matanya mulai menyapu tiap sudut ruangan, sampai akhirnya, ia melihat sebuah kapak di atas meja.

Senyum Viona terbit, ada harapan untuk bisa keluar dari sini, ia tahu apa yang harus dirinya lakukan sekarang.

"Zay." Viona menepuk pipi Zayyan pelan, mencoba membangunkannya

"Eghmmm," gumam Zayyan

"Zayyan, bangun. "

Perlahan cowok itu membuka kedua matanya, ia mengerjapkan matanya untuk mengembalikan penglihatannya dengan jelas.

Setelah nyawanya terkumpul, dengan sangat pelan, Zayyan mencoba mendudukkan tubuhnya dengan di bantu oleh Viona, sesekali ia merintih karena tubuhnya yang terasa sangat sakit.

"Ini udah pagi? " tanya Zayyan, dengan nada serak khas orang bangun tidur

"Iya."

"Thanks ya, udah ngizinin gue buat tiduran di paha lo. " Zayyan tersenyum tipis

Viona balas tersenyum. "Itu gak sebanding dengan pengorbanan lo, Zay. "

"Tunggu sebentar. "

Viona beranjak dari duduknya, ia berjalan kearah meja, tempat di mana kapak itu berada, lantas ia langsung mengambilnya dan berjalan kearah jendela yang terbuat dari kayu.

"Lo mau ngapain? " tanya Zayyan pelan

Viona menolehkan kepalanya, lalu tersenyum tipis. "Gue coba cari jalan keluar dari sini. "

Viona mulai melakukan niatnya, ia mencoba menjongkel jendela kayu tersebut satu per satu.

Zayyan hanya diam dengan posisi bersandar, membiarkan Viona melakukan pekerjaannya. Jujur ia ingin sekali membantu cewek itu, namun, kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.

Krek!

"Berhasil! " seru Viona tertahan

Zayyan yang melihat itu ikut merasa lega, Viona berjalan menghampiri Zayyan, membantu cowok itu untuk berdiri lalu memapahnya.

"Agrh! " ringis Zayyan

"Masih sakit banget ya? "

Zayyan tersenyum. "Nggak kok. "

Viona sudah menyiapkan sebuah kursi untuk bisa naik keatas meja, ia membantu Zayyan untuk naik terlebih dahulu. Awalnya Zayyan menolak, tapi Viona tetap memaksanya untuk naik duluan, dengan terpaksa ia harus menurut.

Dengan tertatih, Zayyan melewati jendela yang lumayan lebar itu, hingga akhirnya ia bisa keluar dari tempat tersebut.

Sekarang giliran Viona, cewek itu bergegas untuk naik keatas, baru saja dirinya naik, pintu terbuka lebar, menampakan sosok Bram di ambang pintu.

"Heh! jangan kabur kalian! " seru Bram

Viona membelalakkan matanya terkejut, dengan cepat ia melompat keluar sana.

"KEJAR MEREKA! "

"Zayyan, cepet kita lari! "

ˏˋ°•*⁀➷

Viona terus berlari dengan memapah Zayyan yang tertatih-tatih menyeimbangkan langkahnya dengan Viona.

Berkali-kali cewek itu menoleh kebelakang, namun, penculik itu terus mengejarnya, mau minta tolong pun tidak ada orang yang melewati jalanan itu.

ZaynaWhere stories live. Discover now